Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Opini > Yang Lain Sibuk Seminar, CV ARLI Sudah Buka Cabang
Opini

Yang Lain Sibuk Seminar, CV ARLI Sudah Buka Cabang

Last updated: 09/11/2025 21:38
09/11/2025
Opini
Share

FOTO : ilustrasi [ Ai ]

Oleh : Rosadi Jamani [ Ketua Satupena Kalimantan Barat ]

INI tulisan kedua soal CV ARLI, mall berkonsep sunnah atau syariah. Ada yang mengkritik, biasanya mall berbau agama itu cepat tutup.

Ada juga menuding saya, “Lo tak paham agama Islam.” Lengkap sudah, tapi saya suka. Now, ini lanjutan soal mall tersebut, dan siapkan lagi Koptagul, wak.

Ada yang bilang, agama tak perlu dibawa ke bisnis. Seolah kalau orang salat di toko, langit bisa runtuh. Ada pula yang menyindir, “Ah, nanti juga tutup, kayak toko-toko syariah lainnya.” Benar, banyak memang yang tutup.

Tapi di dunia bisnis, tutup itu biasa, yang luar biasa adalah bertahan dengan prinsip. Di tengah gelombang ritel yang berguguran, CV ARLI Singkawang justru berdiri kokoh dan bahkan membuka sudah cabang baru yang lebih besar di Sintang.

Ironisnya, di berbagai kampus Islam dan seminar kewirausahaan syariah, semua pandai bicara soal konsep bisnis Islam. Slide presentasi mereka indah, kutipan ayat dan hadis berjejer rapi, “Rasulullah adalah pedagang yang jujur,” “Bisnis harus bebas riba,” “Keberkahan lebih penting dari keuntungan.” Tapi setelah seminar usai, konsep itu berhenti di PowerPoint.

Yang lahir bukan praktik, tapi hanya panitia acara berikutnya. CV ARLI tidak begitu. Ia tidak berpidato tentang bisnis ala Rasulullah, ia menirunya. Tidak bicara tentang ekonomi berkeadilan, ia menjalankannya. Di saat banyak berbicara, mereka bekerja.

Lihat faktanya. Ketika raksasa-raksasa seperti Indomaret dan Alfamart menutup ratusan gerai karena biaya sewa yang tinggi dan penjualan menurun, CV ARLI justru menambah cabang. Tahun 2024, Indomaret hanya membuka 651 gerai baru dari 1.200 tahun sebelumnya.

Alfamart menutup sekitar 400 gerai. Bahkan mall besar di kota-kota kecil mulai meredup karena kalah oleh belanja online.

“Transmart yang megah di Kubu Raya aja udah tutup, Bang. Matahari Mall udah sedikit pengunjungnya. Gajah Mada Mall berubah jadi hotel.”

‘Itulah bisnis, wak. Ada yang tutup, ada yang bertahan.”

Tapi di Singkawang, sebuah pusat perbelanjaan syariah malah tumbuh, dengan etalase sederhana dan niat yang tak sederhana, menjadikan transaksi sebagai ibadah.

Aneh ya, di tengah era digital dan promo agresif, malah yang berhenti saat azan justru bertahan. Mungkin karena sistemnya bukan algoritma, tapi istiqamah. Di ARLI, kasir tidak menipu harga, pegawai tidak menunda salat, dan pelanggan tidak sekadar berbelanja, mereka ikut berdzikir dalam ekonomi.

Ini bukan teori ekonomi syariah yang diajarkan di ruang kuliah, ini praktik ekonomi tauhid yang hidup di lapangan.

So, kalau ada yang menolak konsep ini, silakan saja. Islam tidak memaksa. Tapi kalau merasa punya tafsir ekonomi yang lebih baik, wujudkan sendiri. Jangan cuma mengkritik dari kursi seminar sambil menunggu amplop transport.

CV ARLI sudah membuktikan, nilai syariah tidak membuat bisnis lesu, justru membuatnya berakar kuat, karena fondasinya bukan modal pinjaman, tapi keyakinan.

Lucunya, dunia lebih percaya pada mall yang menjual kemewahan dari pada yang menjual keberkahan. Kita diam ketika mall konvensional menipu dengan promo semu, tapi curiga ketika mall syariah mengajak salat berjamaah.

Dunia memang terbalik, dosa tampil menawan, iman disangka ancaman. Tapi CV ARLI menolak tunduk pada logika itu. Ia membangun mall yang tidak sekadar menjual barang, tapi membangun kesadaran, bahwa bisnis bisa menjadi bagian dari ibadah, dan keuntungan sejati bukan di neraca keuangan, melainkan di catatan amal.

Maka biarlah ada yang sinis. Biarlah mereka tertawa hari ini. Sebab sejarah selalu berpihak pada yang bekerja dengan iman. CV ARLI sudah membuktikan, di tengah toko-toko besar yang runtuh oleh laba, masih ada yang berdiri karena berkah.

Keimanan bukan sekadar diucapkan dalam seminar atau dikutip di spanduk dakwah, melainkan diwujudkan dalam kerja nyata, disiplin, dan keberanian menegakkan prinsip di tengah arus pragmatisme bisnis.

CV Arli membuktikan bahwa nilai-nilai Islam bisa hidup di ruang ekonomi modern tanpa kehilangan ruh spiritualnya, bahwa kejujuran, kesopanan, dan ibadah bukan penghalang pertumbuhan, melainkan fondasi keberkahan yang sesungguhnya.

 

#camanewak

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:Bangun MallCV ARLIMall berkonsep syariah
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Laskar Cinta Jokowi Minta Menkeu Purbaya Dipecat

15/10/2025
Langkah Twity ke Yogyakarta, Putri Kades Hilir Balai Menembus Panggung Nasional
23/10/2025
Tiga Terdakwa Kasus Korupsi Bank Kalbar Divonis 4 Tahun Penjara oleh Majelis Hakim Tipikor Pontianak
24/10/2025
Dari CSR ke Penghormatan, PT ANTAM Tbk UBPB Kalbar Kembali Harumkan Nama di Sabang Merah Award
15/10/2025
Tragedi di Jembatan Nengeh Teresung Sekayam, Pengendara Byson Tewas Akibat Kehilangan Kendali
25/10/2025

Berita Menarik Lainnya

Gercepnya Kejagung Garap GoTo, Publik Nyinyir, “Silfester Matutina Gimana, Bos?”

3 jam lalu

CV Arli yang Bercita-cita Menjadi Mall Sunnah Terbesar di Indonesia

09/11/2025

Pertarungan Dewa Tanah di Tanjung Bunga

08/11/2025

Lahirnya Para Penjaga Kata dari Bumi Khatulistiwa

08/11/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang