FOTO : Petugas saat melaksanakan pemadaman Mess Karyawan PT SAP yang terbakar [ ist ]
Tim liputan – radarkalbar.com
SANGGAU – Suasana duka menyelimuti kawasan Dusun Kemantan, Desa Bagan Asam, Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau, pada Minggu 97/12/2025) sore.
Setelah deretan mess karyawan PT Surya Agro Palma (PT SAP) dilalap api. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB itu menghancurkan 16 unit hunian pekerja dan memaksa puluhan karyawan kehilangan tempat tinggal dalam sekejap.
Informasi awal mengenai kobaran api diterima oleh Polsek Toba dari laporan warga dan pihak perusahaan.
Lantas, Kapolsek Toba Iptu Arnold Roky Montolalu, S.H., M.H., langsung mengerahkan personel untuk melakukan pengecekan serta mengamankan area yang mulai dipenuhi asap pekat.
Setibanya di lokasi, petugas menemukan sebagian besar bangunan kayu yang tersusun berderet itu sudah dilahap api.
Tim Polsek Toba langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Dari pemeriksaan sementara, api diduga berawal dari salah satu unit mess di bagian pinggir, sebelum merambat cepat ke bangunan lainnya.
Material kayu yang mendominasi konstruksi mess membuat si jago merah sulit dikendalikan.
Saksi mata menyebut api pertama muncul sekitar pukul 16.10 WIB dari kamar salah seorang karyawan bernama Jaja.
Meski api membesar dalam hitungan menit, seluruh penghuni berhasil menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban jiwa. Namun, dua sepeda motor dan berbagai barang pribadi tidak sempat dievakuasi.
Kebakaran ini menimbulkan kerugian besar bagi para pekerja, terutama 16 kepala keluarga yang kini kehilangan tempat tinggal. Banyak pekerja hanya menyisakan pakaian di badan saat berlari keluar dari bangunan terbakar.
Upaya pemadaman dilakukan menggunakan peralatan pemadam milik perusahaan. Medan yang jauh serta keterbatasan akses komunikasi membuat proses penanganan tidak mudah. Meski demikian, api berhasil dijinakkan sebelum merembet ke area perkebunan dan fasilitas lainnya.
Kapolsek Toba, Iptu Arnold Roky Montolalu, S.H., M.H., mengungkapkan pemeriksaan awal mengarah pada dugaan korsleting listrik sebagai pemicu kebakaran.
“Material bangunan yang mudah terbakar membuat api cepat membesar. Kami masih melakukan pendalaman untuk memastikan penyebab utamanya,” ujarnya.
Dikatakan, pihak perusahaan kini menyiapkan tempat penampungan sementara bagi para karyawan terdampak, termasuk bantuan kebutuhan dasar.
” Pendataan kerugian masih berlangsung dan koordinasi antara kepolisian dan manajemen perusahaan terus dilakukan untuk langkah penanganan lanjutan,” ujarnya.
Arnold mengatakan peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pemeriksaan berkala terhadap instalasi listrik di kawasan hunian pekerja, terutama yang menggunakan material rentan terbakar. [ ist ]
editor/publisher : admin radarkalbar.com
