Mempawah, radar – kalbar.com – Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disprorapar) Provinsi Kalbar, Frans Zeno, S.STP melakukan peletakan secara simbolis tugu buah berembang di depan Kantor Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit. Senin (7/10/2019)
Kegiatan tersebut bersamaan dengan mini launching sentra olahan produk mangrove mulai dari dodol, sirup, kerupuk hingga selai.
Dalam sambutannya, Zeno mengatakan membangun masyarakat melalui kegiatan-kegiatan optimalisasi potensi lokal sehingga membantu dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat penting untuk dilakukan, ia juga menekankan program harus berkesinambungn agar kemandirian masyarakat bisa tercapai.
” Program ini hanya stimulan, selanjutnya masyarakatlah yang mesti lebih mandiri agar bisa semakin maju,” ungkapnya.
Setelah pemotongan pita Tugu Berembang, Kepala Desa Mendalok, Miri, SE menyampaikan terima kasih atas program yang telah dilakukan di desanya.
” Adanya program ini buah berembang yang dulunya hanya dimakan untuk rujak, kini menjadi bertambah nilai gunanya,” ujarnya.
Dia juga senang di desanya terbentuk kelompok ekonomi kreatif Agro Mangrove Lestari. Sebab menurut dia, dengan begitu desa memiliki produk oleh-oleh dari buah mangrove yang bisa membantu meningkatkan citra desa.
Sementara, Ketua kelompok Agro Mangrove Lestari, Nunung mengatakan dia bersama anggota kelompok lainnya akan terus berusaha menghasilkan produk-produk yang berkualitas yang bisa diminati oleh konsumen.
” Terima kasih kami ucapkan kepada Dinas Pariwisata Kalbar yang telah membantu kami dalam usaha pengembangan buah berembang,” ungkapnya.
Ditambahkan Yuyun, sejak bulan April lalu, kegiatan pendampingan sudah mulai dilakukan di Desa Mendalok. Mulai dari survey lapangan, pembentukan kelompok, pengembangan kapasitas melalui pelatihan – pelatihan, bantuan fasilitiasi peralatan dan lain sebagainya hingga hari ini adalah kegiatan terakhir yaitu mini launching.
Saat yang sama, Beny Than Heri, S.Hut selaku pengelola program berkomitmen akan terus memberi pendampingan kepada masyarakat secara berkelanjutan minimal hingga setahun kedepanagar program berjalan secara optimal.
” Pendampingan perlu terus dilakukan hingga anggota kelompok benar benar bisa matang dalam proses manajemen dan stabil dalam keuntungan,” ungkap Pengurus Ikatan Alumni Kehutanan Untan yang aktif di Lembaga Akademi Ide Kalimantan tersebut.
Pewarta : Azmi
Editor : jonathan