Krisantus Kurniawan Hadiri Ritual Gawai Adat Dayak Nosu Minu Podi di Sanggau


FOTO : rangkaian kegiatan anggota Komisi I DPR RI saat menghadiri ritual Gawai Adat Dayak Nosu Minu Podi di Sanggau, Kalbar (Sertay)

Editor : Sery Tayan

SANGGAU – radarkalbar.com

ANGGOTA Komisi I DPR RI, Krisantus Kurniawan S Ip, M Si menghadiri ritual adat Dayak Nosu Minu Podi di Rumah Betang Dori’ Mpulor, Sungai Mawang, Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (7/7/2022).

Ritual Gawai Adat Dayak Nosu Minu Podi dilaksanakan dengan tujuan untuk menyampaikan rasa syukur, terutama atas hasil panen padi pada masyarakat Dayak.

Upacara ritual adat Nosu Minu Podi dilaksanakan seusai panen padi yang bermakna masyarakat di Kabupaten Sanggau akan memulai kembali tahun pertanian.

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan momen gawai ini, tepat berada di daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Barat II. Selain menghadiri ritual adat gawai, ia pun menyempatkan diri untuk bertemu dengan konstituen.

Sebagaimana diketahui selama 2 tahun ritual adat Dayak Nosu Minu Podi ini tidak digelar, karena pandemi Covid-19. Tentunya rentang waktu ini cukup panjang dan berdampak terhadap masyarakat.

Ditambahkan Bang Kris, pelaksanaan ritual adat Dayak Nosu Minu Podi kali ini memberikan efek positif bagi masyarakat, diantaranya usaha kecil menengah. Para pedagang berdatangan untuk berjualan aneka kuliner, makanan hingga barang-barang khas Dayak.

“Banyak efek positif didatangkan dengan momen ini. Ekonomi kerakyatan tumbuh dengan sendiri, aneka barang dagangan mulai dari kuliner, makanan, minuman dan lainnya terjual. Nah, inikan efek baik,” ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI ini.

Artinya kata Bang Kris, pelaksanaan ritual adat Dayak Nosu Minu Podi ini sangat banyak mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas. Tentunya dengan begini secara tidak langsung membantu pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang selama ini digaungkan pemerintah Pusat.

“Dengan adanya perputaran ekonomi kerakyatan pada saat gawai ini, jelas sudah sangat membantu program PEN pemerintah Pusat,” cetusnya.

Terlepas dari itu kata Bang Kris kegiatan budaya ini harus tetap dilestarikan. Sebab, mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Kabupaten Sanggau.

Sebab menurut Bang Kris, Kabupaten Sanggau sudah sangat dikenal baik wisatawan domestik maupun internasional. Ritual adat ini merupakan identitas bagi warga Dayak yang harus dijaga dan disyukuri. Pengharapan dan rasa syukur kepada Tuhan diungkapkan melalui ritual adat yang dilaksanakan.

“Nilai budaya prosesi ritual adat Dayak Nosu Minu Podi, sebagai bagian identitas juga kebanggaan kita sebagai masyarakat yang berbudaya. Nilai adat dan budaya ini sarat makna dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah yang diberikan kepada kita, serta sebagai bentuk pengharapan warga etnis Dayak,” ungkapnya.

Kedatangan pria yang terkenal dengan motto ‘Perut Kenyang, Jalan Lancar’ saat pembukaan ritual adat Dayak Nosu Minu Podi di Kabupaten Sanggau ini mendapatkan sambutan hangat dan antusias dari sejumlah kalangan.

Pewarta : Tim liputan


Like it? Share with your friends!