FOTO : alat berat sedang melaksanakan perbaikan di ruas jalan Tayan – Meliau, tepatnya di wilayah Beginjan [ ist ]
SerY TayaN – radarkalbar.com
SANGGAU – Lumpur menghiasi kubangan menganga menjadi pemandangan sehari-hari di ruas jalan Tayan–Meliau, Kabupaten Sanggau, sejak beberapa waktu belakangan ini.
Terutama di wilayah Desa Beginjan, Kecamatan Tayan Hilir, jalan yang seharusnya menjadi penghubung vital antar kecamatan itu.
Kini lebih menyerupai lintasan ujian bagi kendaraan dan pengemudi yang setiap hari harus melaluinya.
Namun di balik kerusakan jalan yang memprihatinkan, tumbuh sebuah kisah yang menyentuh tentang semangat warga, tentang pemimpin desa yang tak tinggal diam. Dan tentang harapan yang dibangun di atas tanah yang diwarnai lumpur.
Sutardi, Kepala Desa Beginjan, bukan hanya seorang pemimpin administratif.
Ia menjadi jembatan harapan bagi warganya. Melihat kondisi jalan yang kian memburuk dan minimnya respons dari pihak terkait.
Dia memutuskan untuk bertindak. Kemudian, dengan tekad yang kuat, ia menggalang dukungan dari berbagai kalangan diantaranya perusahaan, para dermawan dari Kecamatan Meliau.
“Saya tidak bisa hanya menunggu. Jalan ini bukan hanya soal infrastruktur, ini soal kehidupan warga yang setiap hari bergantung padanya,” ujar Sutardi.
Perbaikan memang jauh dari kata sempurna. Sebab, dengan anggaran yang sangat terbatas, tujuan mereka bukan muluk-muluk, cukup agar jalan ini bisa dilalui. Dan agar kendaraan tak lagi amblas, bahkan terguling, cukup agar anak-anak bisa berangkat sekolah tanpa kaki berlumur lumpur.
Alat berat didatangkan secara swadaya dan hanya 50 hour meter (HM). Sementara, perbaikan efektif dilaksanakan selama 3 hari lagi, sehingga kerusakan ruas jalan tersebut teratasi.
” Sewa alat beratnya hanya 50 HM. Jadi pekerjaannya belum tuntas. Yach, kalo mau aman dilalui, sekitar 3 hari kerja lagi lah alat berat tu,” bebernya.
Menurut Ketua APDESI Kecamatan Tayan Hilir, pihaknya masih menunggu uluran tangan dermawan, untuk penambahan HM alat berat tersebut.
“Kita masih menunggu uluran tangan atau partisipasi lah dari berbagai pihak, untuk menuntaskan perbaikan ruas jalan yang rusak parah ini,” ucapnya.
Akibat kerusakan jalan berstatus kabupaten ini, arus lalu lintas dari Tayan ke Meliau dan sebaliknya menjadi tersendat.
Truk bermuatan terpaksa berputar arah, para pedagang kehilangan waktu, dan warga kehilangan rasa aman saat bepergian.
Namun dari Beginjan, sebuah pelajaran sederhana mengalir, bahwasanya jalan yang rusak tidak harus membuat hati ikut retak.
Selama masih ada yang peduli, selama masih ada yang mau bergotong royong, selalu ada jalan, meski tak selalu mulus.
Diketahui, ruas jalan ini, yang berada di wilayah Desa Meliau Hilir, Kecamatan Meliau juga mengalami kerusakan.
Dikoordinir Kepala Desa Meliau Hilir, Iwan, juga sedang dilaksanakan perbaikan secara gotong royong sejumlah pihak. [ red/r]
editor/publisher : SerY TayaN