Sekretariat TBBR Sekadau Diresmikan, Aron Sampaikan Pesan Ini


FOTO : momen peresmian Sekretariat TBBR di Kabupaten Sekadau (doni)

SEKADAU – radarkalbar.com

BUPATI Sekadau, Aron S.H meresmikan penggunaan Sekretariat Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Kabupaten Sekadau, pada Minggu (4/2/2024).

Seremoni peresmian, Sekretariat TBBR yang terletak di Komplek Komplek Pasar Baru, blok D, Kota Sekadau ditandai dengan pemotongan pita oleh Bupati Sekadau, Aron S.H.

Selanjutnya, digelar rangkaian syukuran peresmian Sekretariat TBRR tersebut di Rumah Betang Youth Center Sekadau.

Hadir saat itu, Pimpinan Tertinggi Pasukan Merah Pangalangok Jilah, unsur Forkompimda Sekadau, Mangku TBBR kabupaten se – Kalbar, DPC kecamatan se – Kabupaten Sekadau, Patih Mathias serta sejumlah pihak lainnya.

Bupati Sekadau, Aron S.H, mengatakan atas nama Pemkab, ia mengucapkan proficiat atas diresmikannya Sekretariat TBBR tersebut.

“TBBR cukup aktif dan berpartisipasi membantu Pemkab dalam membangun Kabupaten Sekadau, terutama melestarikan adat budaya,” ucap Aron.

Menurut Aron, adat budaya suatu saat akan tenggelam dan hilang. Tapi jika bersatu maka selalu ada, agar generasi masa akan datang bisa mengetahui dengan adat istiadat.

Perkembangan zaman ini, anak muda penting untuk belajar mengamankan wilayah yang terkait dengan Dayak.

Kedepannya, ia berharap TBBR selalu kompak dan tetap bersatu, karena
mengurus kabupaten banyak riak-riaknya. Karena ia alami sebagai pimpinan pasti ada kebijakan yang tidak disukai masyarakat.

Terkait sekretariat baru, masih banyak yang belum genah, nanti didiskusikan bersama.

“Lewat TBBR, adat istiadat kita lestarikan kembali, khususnya di Kabupaten Sekadau,” ujarnya.

Aron menambahkan, tinggal beberapa hari lagi pesta demokrasi digelar. Maka. wajib hukumnya untuk semua berpartisipasi dan mendukung pesta demokrasi tersebut.

“Mari ajak keluarga, saudara kita untuk datang ke TPS. Karena satu suara menentukan masa depan NKRI, provinsi dan kabupaten,” kata Aron.

Ia berpesan, pada masa sekarang, Orang Dayak jangan mudah terpancing.

“Kita tetap bersatu. Itu harapan kita bersama,” tegasnya.

Sementara, Pimpinan Tertinggi Pasukan Merah, Pangalangok Jilah dalam arahannya mengatakan manusia tanpa adat, ibarat pohon tanpa akar yaitu mati.

“Kita manusia Dayak diciptakan untuk mencintai sesama dan alam. Para leluhur kita sibuk mempertahankan hutan, tanah, air. Untuk dilestarikan sampai ke anak cucunya,” papar Jilah.

Dipaparkan, pada zaman modern, anak-anak muda sibuk melestarikan dunia antah berantah, seperti mabuk-mabukan, hamburkan uang, itu lebih dicintai anak muda sekarang.

Tatanan negara, bahasa, tata bicara, karena mulut kita tidak baik seiring berjalannya zaman. Salah satunya itu, kita selalu memvonis, dengan tidak melihat, mengukur dulu.

“Kita Dayak itu sesat, berhala dimata orang lain. Namun yang sesat itu mulut, hati jahat, perbuatan dan sifat kita yang jahat itu adat yang dibuang para leluhur, itulah yang berhala,” tuturnya.

Ditegaskan, mau zaman 2040, 3000 pun adat itu harus ada. Tatanan sosial mengatur hidup ke lebih baik.

“Perbaiki pola pikir dan mindset kita,” ajaknya.

“Sebagai generasi manusia Dayak kedepannya, kita harus lestarikan, kita ke sesama, alam dan Jubata “Allah Yahwe”,. Jangan karena beradat, kita meninggalkan agama, begitu juga sebaliknya. Orang beragama, belum tentu beradat. Namun orang beradat pasti beragama,” terangnya.

Jilah mengajak, untuk tetap menjunjung tinggi tatanan sosial masyarakat Dayak. Adanya Sekretariat, semoga TBBR Kabupaten Sekadau makin sehat. Untuk berkembangnya budaya Dayak di Kabupaten Sekadau.

“Gunakan Sekretariat itu sebaik mungkin untuk tatanan sosial TBBR. Saya juga memperjuangkan kabupaten baru di Kalbar, namanya Kabupaten Bangkule Rajakng, karena marwah kerajaan Dayak ada disitu. Saya mau melihat orang berkembang, untuk bisa kita nikmati bersama,” cetusnya.

Mangku TBBR Sekadau, Sekundus mengajak masyarakat untuk menjaga kamtibmas khusus Kabupaten Sekadau, agar aman, untuk kecamatan dikondisikan masing-masing agar pesta demokrasi aman dan lancar.

“Ormas TBBR, bergerak dibidang adat budaya dan tradisi yang memiliki 4 misi, kita bekerjasama dengan pihak aparat, pemerintah, agar tidak menyalahgunakan adat istiadat untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.

Selanjutnya, Sekjen DPP TBBR, Amandus Yonatan mengatakan TBBR terbentuk di 5 provinsi, 1 provinsi 13-14 kabupaten, termasuk negara tetangga seperti Sabah, Serawak Malaysia dan di DKI jakarta.

“Sekarang, anggota pasukan Dayak ada 360.000 bahkan capai 400.000. Kita patut berbangga diri, kita mampu muncul di permukaan, berkontribusi untuk IKN, bersinergi dengan aparat, pemerintah dalam memajukan NKRI,” tukasnya.

“Kalau kita tidak berdiri tegak, bertopang dengan baik, maka adat budaya luntur. Sebagai generasi muda daya jangan malu untuk melestarikan budaya, kita Satu Komando, bukan untuk aneh-aneh tapi untuk membangun negara,” ungkapnya.

Diakhiri seremoni peresmian ini, diisi dengan atraksi dari anggota pasukan Merah Kabupaten Sekadau. (Doni)


Like it? Share with your friends!