Percaya Mana, Istana atau eks Ketua


FOTO : DR Rosadi Jamani (Ist)

Oleh : DR. Rosadi Jamani (Ketua Satupena Kalimantan Barat)

BANYAK definisi kebenaran. Salah satunya, kebenaran itu identik dengan kekuasaan. Apa pun yang dikeluarkan penguasa, itu kebenaran.

Mirip ucapan Pak Lurah ups salah, ucapan Raja adalah undang-undang. Masih adakah hal demikian di alam demokrasi? Jelas tidak ada wak, karena raja memang tidak ada lagi, kalau Lurah masih.

Ape cerite ni, Bang? Libur malam minggu lalu cerita kebenaran. Emang siapa yang benar dan salah ni?

Cerita istana di Konoha yang dipimpin Pak Lurah. Selama ini selalu bilang, tak bisa intervensi hukum. Semua percaya.

Rakyat seantero Konoha mana pula yang tak percaya. Pak Lurah itu orang baik, dielu-elukan bila ke daerah, orang yang sempurna.

Terus apa masalahnya dengan Pak Lurah, Bang? Orang baik biasanya tak ada masalah. Ucapan yang keluar biasanya baik semua. Tak mungkin bohong.

Gini wak. Pak Lurah lagi trending sekarang. Gara-gara ada pengakuan eks Ketua Pemberantas Sogokan buka mulut. Bukan mangap kelaparan. Buka sebuah sebuah rahasia besar.

Ceritanya, ia pernah dipanggil Pak Lurah ke istana. Tak sekadar dipanggil tapi dimarah. Minta kasus sogok-menyogok melibatkan temannya dihentikan.

Buka mulut si eks ketua ini disiarkan di televisi lagi. Saat bercerita, Pak Lurah lagi ke luar negeri pula.

Gak bahaya tah, Bang. Itu rahasia besar. Pak Lurah pasti marah. Bisa rusak reputasinya kalau itu memang benar.

Nah, itu sebabnya jadi viral. Lalu minta orang istananya mengklarifikasi. Orang istana pun cepat menjalankan tugas Pak Lurah. Di hadapan wartawan orang istana bilang, tak ada pertemuan Pak Lurah sama eks ketua itu.

Hoax. Sekarang, rakyat Konoha dihadapkan pada kenyataan itu. Apakah eks ketua itu yang benar atau pihak istana.

Kalau baca komen para netizen sih lebih banyak percaya eks ketua. Ditambah lagi kawan eks ketua membenarkan adanya pertemuan top screet itu.

Makanya, pengantar saya tadi soal kebenaran itu identik dengan kekuasaan. Mengikuti istilah ini, Pak Lurah adalah penguasa, soal pertemuan itu tidak ada, tandanya kebenaran. Bukan begitu wak.

Namun, tetap saja netizen tidak menerima kebenaran versi penguasa. Efeknya, isu ini terus menggelinding membesar. Paling merasa kepanasan dengan isi ini, calon yang didukung Pak Lurah. Yang lain sih ketawa.

Abang percaya yang mana jadinya? Versi istana atau eks ketua?

Melihat fakta hari ini, Lembaga Pemberantas Sogokan itu makin tak karuan. Ketuanya baru saja ditetapkan tersangka tapi tak ditahan. Malah masih ngantor.

Independensinya hilang cenderung nurut apa kata penguasa. Sogok-menyogok pun makin meraja-lela. Jadi, saya lebih percaya eks ketua.

Abang tak takut kalau tak percaya versi istana?

Itukan di Konoha. Bukan di negeri kita. Kalau di negeri ini, Pak Lurahnya benar-benar bisa dipercaya, jujur, amanah, bersih, dan taat ibadah. Dicintai rakyat kecil. Lembaga hukumnya juga kuat, tak bisa diintervensi.

Tajam ke atas, tumpul ke bawah. Tak pandang bulu kalau memberantas korupsi. Negeri kita pun sangat menjunjung tinggi moral dan etika.

Benar, Bang. Negeri kita gemah ripah loh jinawi. Negeri yang akan menjadi negara maju.

Sepakat. Selamat menikmati malam minggu wak.

#camanewak


Like it? Share with your friends!