Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Opini > Prabowo Marah Besar, 80% Timah Babel Diselundupkan ke Luar Negeri
Opini

Prabowo Marah Besar, 80% Timah Babel Diselundupkan ke Luar Negeri

Last updated: 5 jam lalu
11 jam lalu
Opini
Share

FOTO : Ilustrasi aktivitas tambang ilegal [ Ai ]

Oleh : Rosadi Jamani [ Ketua Satupena Kalimantan ]

USAI mengatakan BUMN rugi minta bonus dengan kata brengsek, Prabowo juga melancarkan kemarahan pada ekspor timah.

Diselundupkan gila-gilaan membuat sang presiden “ngamuk.” Sebagai panglima tertinggi ia perintahkan panglima, kapolri, sampai beacukai menghentikan aksi pencurian kekayaan negara secara ilegal itu.

Simak narasinya sambil seruput kopi tanpa gula, wak!

Timah di Bangka Belitung itu seperti mantan yang tak pernah selesai dibahas. Ditambang terus, diselundupkan terus, ditegur terus, tapi tetap saja eksis di meja makan dunia.

Presiden Prabowo bahkan sudah sampai pada level amarah kosmik, konon katanya sekitar 80 persen timah dari Babel kabur ke luar negeri. Bayangkan, wak! Kalau itu manusia, berarti dari sepuluh anak hanya dua yang tinggal di rumah, sisanya minggat naik sampan, kapal feri, bahkan mungkin teleportasi interdimensi.

Pemerintah pun panik. Lalu, menutup seribu tambang ilegal sekaligus. Seribu! Angkanya seperti judul dongeng, “Seribu Satu Malam,” hanya saja ini “Seribu Tambang Malam-malam.” Operasi digelar 1 September 2025, lengkap dengan TNI, Polri, Bea Cukai, dan mungkin nanti pasukan Ultraman kalau perlu.

Soalnya, penambang ilegal ini lebih lihai dari maling ayam, mereka main kucing-kucingan di laut, pakai jalur tikus, jalur kelinci, bahkan jalur buaya.

Yang bikin tambah absurd, ada kasus penyelundupan 63 ton pasir timah di Belitung Timur. Cobe ente piker, wak, ada 63 ton! Itu bukan lagi pasir, tapi gunung kecil yang dimasukkan ke dalam truk dan hampir dibawa jalan.

Polisi sudah menangkap tersangka, tapi publik bertanya-tanya, kalau 63 ton bisa lolos, berapa ton yang sebenarnya sudah lewat duluan? Konspirasi pun mencuat, apakah ada “tangan tak terlihat” yang sengaja membiarkan timah keluar demi menggemukkan perut negara lain?

Sementara itu, Prabowo bilang kerugian negara dari September sampai Desember bisa Rp22 triliun. Triliun, wak, bukan receh. Kalau uang segitu jatuh ke sungai, mungkin sungainya langsung berubah jadi emas cair.

Kalau penyelundupan ini bisa dihentikan, katanya tahun depan negara bisa selamatkan Rp45 triliun. Angka itu saking besarnya, mungkin bisa dipakai buat bikin jembatan Babel ke Singapura biar ekspor legal sekalian.

Tapi jangan lupa, timah ini bukan sekadar logam. Ia punya filsafat. Timah itu lunak, mudah dibentuk, gampang dipelintir. Persis moral manusia yang main tambang ilegal, lentur, bisa belok kanan, belok kiri, asal ada cuan.

Rene Descartes mungkin kalau hidup sekarang bakal menulis, “Aku berpikir, maka aku menambang timah.” Sementara filsafat Babel berbunyi, “Aku lapar, maka aku pajoh timah.”

Konspirasi lain bilang, di limbah timah ada mineral tanah jarang, semacam bumbu rahasia yang bisa bikin negara lain kaya raya. Jangan-jangan, penyelundupan timah ini hanya kamuflase. Target sesungguhnya bukan timah, melainkan mineral ajaib di dalam limbahnya.

Maka wajar kalau Prabowo menyuruh Bea Cukai rekrut ahli kimia. Siapa tahu, suatu hari kita menemukan vibranium, lalu Marvel pindah syuting ke Babel.

Namun, di balik semua itu, ada tragedi sosial yang diselipkan dalam komedi. Nelayan kehilangan lautnya, sawah jadi kolam bekas tambang, dan anak-anak tumbuh di atas tanah bopeng.

Negara lain bersulang menikmati timah murah, sementara masyarakat lokal hanya mendapat sisa lumpur. Jangan heran kalau isu timah ini terasa seperti drama politik sekaligus sinetron investigasi, penuh plot twist, konspirasi, dan tokoh antagonis yang tak pernah jelas wajahnya.

Akhirnya, pertanyaan yang paling filosofis, siapa sebenarnya pemilik sejati timah Babel? Rakyat? Negara? Pengusaha? Atau alien yang menanamkan logam itu jutaan tahun lalu? Kalau jawabannya masih kabur, jangan-jangan kita cuma jadi figuran dalam film panjang penyelundupan global, di mana Babel hanyalah panggung kecil yang menampilkan adegan besar bernama kapitalisme internasional.

Di tengah semua itu, Prabowo berdiri, berteriak lantang, “Cukup!” Tapi sejarah sudah mengajarkan, di Babel, timah lebih pandai menghilang dari keju Swiss dicuri tikus. Mari kita tunggu, apakah amarah presiden bisa lebih keras dari logam yang lunak ini, atau justru lunak pula dibentuk oleh tangan-tangan gelap pasar global.

“Berat nak nertibkan tambang di Babel tu, Bang. Soalnya, mereka dilindungi banyak bintang di pundak.”

“Prabowo ni, wak!”

#camanewak

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:BabelTambang Timah ilegalTimah
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

KPMKB Surabaya Desak Penuntasan “Kasus” Warga Tewas Tertimpa Pohon di Proyek Jembatan Mempawah

04/09/2025
Selebgram Oca Fahira Meninggal Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Sungai Pinyuh
30/09/2025
Dari Persiwah ke Sambas, Jejak Abadi Ruslan M Saleh Kini Hanya Tinggal Kenangan, Ia Telah Berpulang Dipanggil sang Khalik
09/09/2025
Setahun Menghilang, Seorang Pria di Tayan, Ditemukan Tinggal Tengkorak
24/09/2025
Jalan Kabupaten Rusak, Truk CPO Bertonase Berat Jadi Sorotan Warga
18/09/2025

Berita Menarik Lainnya

Bunga “Diduga” Siswi Pertama Meninggal Karena MBG

01/10/2025

Ribut Tetangga Komplek, Tapi Ributnya Nasional

01/10/2025

3 Meninggal, 26 Masih Dirawat, 70 Sudah Dipulangkan

01/10/2025

Memaknai Kata “Brengsek” dari Prabowo untuk BUMN Rugi tapi Minta Bonus

30/09/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang