Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Opini > Satu di Riau, Satunya Lagi di Kalsel
Opini

Satu di Riau, Satunya Lagi di Kalsel

Last updated: 02/02/2025 21:30
01/02/2025
Opini
Share

Oleh : Rosadi Jamani [ Ketua Satupena Kalimantan Barat ]

ADA kawan jurnalis tengah malam tadi japri. “Pak Ros… tolong buat tulisan tentang Hari Pers Nasional 2025 yang terpecah dua. Satu di Kalsel dan satunye lagi di Riau.

HPN mana yang diakui Pemerintah.” Padahal saya ini bukan lagi kuli tinta. Baiklah, wak, agar tak mengewakan para jurnalis, inilah kupasan saya terhadap dualisme PWI.

Dualisme PWI telah melahirkan sesuatu yang luar biasa. Satu Hari Pers Nasional (HPN) tidak lagi cukup, maka lahirlah dua. Seperti anak kembar yang lahir dari perut konflik, satu di Riau, satu lagi di Kalimantan Selatan.

Keduanya mengklaim sebagai yang paling sah, paling diakui, paling dicintai sejarah. Keduanya yakin bahwa Prabowo akan hadir. Masalahnya, Prabowo sendiri belum tahu mau hadir yang mana.

Awalnya, Dewan Pers angkat tangan. Lalu turun tangan. Lalu, entah bagaimana, memilih mengadah tangan. Mediasi digelar. Menteri Hukum dan HAM turun gunung. Seorang juru damai bernama Supratman Andi Agtas muncul, mencoba mempertemukan dua kubu yang berseteru, Hendry CH Bangun dan Zulmansyah Sekedang.

Keduanya bertemu, bertatap muka, berbicara. Tidak ada jabat tangan yang dramatis, tidak ada pelukan persatuan seperti di film-film. Yang ada hanyalah satu kesepakatan, kita berdamai, tapi HPN tetap jalan masing-masing. Ini bukan rekonsiliasi. Ini adalah penggandaan.

Di Riau, semuanya sudah siap. “Kami yang sah! Kami yang resmi!” seru kubu Zulmansyah. Akomodasi? Beres. Tempat acara? Siap. Transportasi? Tinggal gas. Ini bukan sekadar perayaan, ini manifestasi supremasi.

Tema mereka megah, “Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas.” Agenda mereka berat dan visioner. Forum Pemred, sarasehan nasional, seminar sustainability pasca-publisher rights. Dunia pers, dalam versi mereka, harus tetap maju, tetap gagah, tetap menjulang seperti monumen keadilan.

Di sisi lain, Kalimantan Selatan juga tidak mau kalah. “Kami yang asli! Kami yang diakui!” Panitia menyiapkan acara besar-besaran. Road to HPN sudah berlangsung di Jakarta, dengan seminar bertema “Peran Media dalam Pencegahan Pinjol dan Judol.”

Berat. Mencekam. Ini bukan hanya tentang pers, ini tentang menyelamatkan bangsa dari belitan utang online dan perjudian digital. OJK dan Mabes Polri ikut bicara. Ini bukan perayaan, ini misi penyelamatan.

Di tengah semua ini, Kundori dari PWI Kalimantan Barat sudah ancang-ancang. “Kami berangkat lebih awal,” katanya. Mereka akan menghadiri semua rangkaian acara di Banjarmasin, dari Summit Media, Anugerah Adinegoro, pameran pers, hingga aksi wartawan menanam pohon.

Karena pers bukan hanya tentang kata-kata, tetapi juga daun-daun yang bergoyang diterpa angin kebebasan. Tak lupa ada penghargaan bergengsi, Pena Emas dan Pin Emas. Ini bukan sekadar logam, ini lambang kejayaan.

Di tengah semua hiruk-pikuk ini, Prabowo masih diam. Di suatu tempat, ia mungkin sedang menatap dua undangan di atas meja. Satu dari Riau, satu dari Kalsel. Ia mungkin menghela napas panjang, mengingat bagaimana dulu ia hanya pusing memilih cawapres, dan kini harus memilih PWI yang mana.

Ia mungkin berpikir, jika datang ke Riau, Kalsel akan marah. Jika datang ke Kalsel, Riau akan kecewa. Jika tidak datang ke mana-mana, ia akan dicap sebagai pemimpin yang tak peduli pada pers.

Mungkin, pada akhirnya, ia akan melakukan hal yang paling masuk akal, mengirim utusan ke dua-duanya, lalu duduk santai di Istana, menikmati secangkir teh, dan merenungkan betapa absurdnya dunia ini.

Kita, rakyat jelata, hanya bisa menonton. Menunggu, mengamati, mendengar berita keesokan harinya. Apakah Prabowo akhirnya datang ke salah satu? Atau mungkin, lebih baik kita bersiap untuk skenario baru, tahun depan, tiga HPN. Masing-masing dengan presidennya sendiri.

#camanewak

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:PWISatu di KalselSatu di Riau
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Keselamatan Diabaikan, Proyek Jembatan di Mempawah Renggut Nyawa Warga, APH Mesti Bertindak

23/08/2025
Putra Kencana Sambas Juara Bidar Se-Kalbar, Lomba Robo-Robo Mempawah Seru dan Penuh Gengsi
20/08/2025
Tragedi Tongkang Sinar Kota Besi III di Dermaga PT STIM Tayan, Dua ABK Meregang Nyawa, Polisi Selidiki Penyebabnya
27/08/2025
KPMKB Surabaya Desak Penuntasan “Kasus” Warga Tewas Tertimpa Pohon di Proyek Jembatan Mempawah
04/09/2025
UT Pontianak Gelar Wisuda, Sekadau Catat Peningkatan Mahasiswa Baru
23/08/2025

Berita Menarik Lainnya

Raja Juli Selamat, Karding Tamat

7 jam lalu

Hebat, Rahayu Saraswati Memilih Mundur Sendiri

10/09/2025

Indonesia Tinggalkan Ketuhanan, Lahirnya Negeri Oligarki dan Anarki

11/09/2025

Rakyat Tidak Menuntut Reshuffle Kabinet

09/09/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang