Soal Dugaan Pemotongan Dana PIP, Sejumlah Elemen Mahasiswa di Sambas Ancam Gelar Aksi Besar-besaran


FOTO : sejumlah unsur kemahasiswaan di Kabupaten Sambas [ist]

redaksi – radarkalbar.com

SAMBAS – Sejumlah organisasi mahasiswa dan aktivis pendidikan menyuarakan keprihatinan, serta mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut atas dugaan penyalahgunaan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di Kabupaten Sambas.

Ketua Umum Komite Mahasiswa Kabupaten Sambas (KMKS), Dimas Yosa Ananda, menyoroti maraknya dugaan pemangkasan dan penyelewengan dana PIP yang seharusnya menjadi hak penuh siswa penerima.

“Dana ini diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu. Namun, masih ada oknum yang bermain dengan memangkas bahkan menyelewengkan dana tersebut,” ungkap Dimas.

Sementara, Bidang Aksi dan Advokasi KMKS, Rizal, meminta masyarakat untuk tidak takut melapor jika menemukan bukti penyalahgunaan dana PIP.

“Jika terbukti diselewengkan, laporkan! Ini uang negara yang diberikan untuk siswa yang berhak,” ujarnya.

Ia juga menegaskan mahasiswa akan terus mengawal perkembangan kasus ini.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri BEM Politeknik Negeri Sambas (Poltesa), Adrianus Gogo Pamuihatn, mendesak Polres Sambas untuk segera mengusut tuntas dugaan penyalahgunaan PIP yang terjadi di SMPN 07 Teluk Keramat.

Menurut Adrianus, dugaan kasus ini terungkap setelah seorang wali murid merasa takut saat mempertanyakan dana PIP milik keponakannya, bahkan sampai meminta perlindungan ke kepolisian.

“Kami meminta pihak kepolisian untuk menangani kasus ini secara transparan dan memberikan update terbaru agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” pintanya.

Hal senada dilontarkan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISSAS dan Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) Rumah Mahasiswa Insan Cita Sambas, yang menuntut audit menyeluruh serta tindakan tegas terhadap pihak yang terbukti menyelewengkan dana PIP.

Ketua DEMA FEB UNISSAS, Redi Pidriyanto, menyoroti kasus pemotongan dana PIP di SDN 18 Parit Setia, Kecamatan Jawai, yang diduga mencapai Rp 50.000 per siswa setiap pencairan dengan alasan biaya transportasi sekolah.

Selain itu, sebanyak 27 buku tabungan PIP milik siswa SMPN 07 Teluk Keramat ditemukan tersembunyi di ruang Tata Usaha (TU). Dan ini semakin memperkuat dugaan adanya praktik tidak transparan dalam penyaluran dana bantuan ini.

Kemudian, Ketua Umum HMI Cabang Sambas, Rizal, juga angkat suara dan meminta agar kasus ini diusut tuntas.

“Jangan sampai ada impunitas terhadap mereka yang terbukti menyalahgunakan dana PIP. Jika kasus ini dibiarkan, maka kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan dan pemerintah akan semakin menurun,” tuturnya.

Mahasiswa mengancam akan turun ke jalan dan melakukan aksi demonstrasi jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. DPRD Kabupaten Sambas pun diminta turun tangan untuk memastikan kasus ini terselesaikan. (red/r/Rai)


Like it? Share with your friends!