ASN ke IKN? Tunda Dulu, Lee!


Oleh : Rosadi Jamani [ Ketua Satupena Kalimantan Barat ]

LAMA tak bahas IKN. Padahal, dulu paling getol. Harap maklum, semenjak Pakde lengser, cerita IKN pun meredup.

Kalah jauh dengan cerita Makan Bergizi Gratis. Sambil serupun kopi di Wakleman Jalan Haruna Pontianak, yok kita bahas update IKN.

Jadi begini, wak! Para aparatur sipil negara (ASN) yang udah siap-siap packing koper, beli koper baru, bahkan belajar nyetir di jalanan hutan demi pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), tampaknya harus bersabar dulu.

Kenapa? Karena pemindahan mereka resmi ditunda. Lagi. Lagi dan lagi.

Menurut surat sakti bernomor B/380/M.SM.01.00/2025 yang ditandatangani Menteri PANRB Rini Widyantini, intinya: “Eh, sabar ya, gaes. Kita masih rapat dulu.” Waktu final pemindahannya? Rahasia ilahi.

Tunggu aja pengumuman berikutnya. Seperti promo tiket pesawat, bisa berubah kapan saja tanpa pemberitahuan.

Ternyata, alasan penundaan ini sangat klasik, konsolidasi internal dan pembangunan yang masih diutak-atik. Kantor-kantor baru belum sepenuhnya jadi, hunian ASN masih menyesuaikan jumlah kementerian yang bakal pindah, dan mungkin, petugas masih sibuk nyari colokan buat WiFi.

Menurut Menteri PANRB, mereka masih menghitung jumlah kementerian. Kok bisa? Mungkin awalnya cuma ada 34, tapi terus ada kementerian tambahan. Seperti surprise dalam kotak misteri.

Sebelumnya, Kepala Otorita IKN, Pak Basuki Hadimuljono, bilang ASN bakal pindah mulai Januari. Eh, terus ada revisi jadi April. Tapi ada lebaran di Maret. Jadi? Tunggu lagi.

Pokoknya, kalau IKN ini ibarat konser, jadwalnya udah beberapa kali diundur. Tapi penontonnya tetap semangat datang, walau artisnya belum siap tampil.

Ngomong-ngomong, pembangunan IKN tahap kedua (2025-2029) sudah disetujui Pak Presiden Prabowo dengan anggaran Rp 48,8 triliun. Duit segede itu bakal dipakai buat bikin kompleks legislatif, yudikatif, dan jalan menuju IKN.

Alias, kalau mau sidang, nggak perlu trekking pakai sepatu gunung dulu.

Di luar itu, ada proyek lain yang didanai Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) senilai Rp 60,93 triliun buat bikin 97 tower apartemen dan 129 rumah tapak. Nanti ASN nggak perlu ngekos di warung indomie pinggir jalan.

ASN, santai aja dulu. Masih bisa ngopi-ngopi di kantor lama. Nggak perlu buru-buru kirim surat resign dari kosan atau jual sofa di marketplace. Sementara ini, biarkan gedung-gedung di IKN berdiri dulu, biar pas pindah nanti nggak harus kerja sambil pakai helm proyek.

Ada bulu mirip lele, tunda dulu, lee..!

#camanewak


Like it? Share with your friends!