Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Nasional > Scholas Occurrentes Perluas Misinya di Indonesia Melalui Proyek Pendidikan dan Seni Inovatif : “Hati Indonesia”
Nasional

Scholas Occurrentes Perluas Misinya di Indonesia Melalui Proyek Pendidikan dan Seni Inovatif : “Hati Indonesia”

Last updated: 01/09/2024 19:11
01/09/2024
Nasional
Share

FOTO : logo Scholas Occurrentes [ist]

Tim redaksi – radarkalbar.com

JAKARTA – Scholas Occurrentes, sebuah Gerakan Pendidikan Internasional yang diluncurkan secara global pada tahun 2013 oleh Paus Fransiskus, terus memperluas misinya.

Tujuannya, untuk mengubah kehidupan kaum muda melalui metodologi pendidikan inovatif yang menggabungkan teknologi, olahraga, dan seni.

Berakar pada visi untuk “menciptakan Budaya Perjumpaan, menyatukan kaum muda dalam pendidikan yang menghasilkan makna,” Scholas telah menjadi kekuatan penting bagi inklusi, persatuan, dan komitmen sosial di lima benua, menjangkau lebih dari setengah juta sekolah dan universitas di seluruh dunia.

Komitmen terhadap Pemuda dan Budaya Indonesia

Sejalan dengan misinya, Scholas Occurrentes baru-baru ini memperdalam keterlibatannya di Indonesia, negara yang kaya akan keragaman budaya dan berkomitmen untuk mengembangkan Budaya Perjumpaan.

“Asal usul Scholas adalah antarbudaya dan antaragama, yang selalu mempromosikan budaya perjumpaan melalui metode pendidikan, proposal pendidikan,” kata José María del Corral, Presiden Global Scholas Occurrentes.

“Kami percaya bahwa metode kami, yang sudah aktif hadir di 70 negara di seluruh dunia, dapat menjadi bagian dari warisan Paus Fransiskus bagi Indonesia, sambil juga belajar dari budaya, masyarakat, dan sekolahnya yang kaya,”sambungnya.

Proyek Hati Polyhedron: Simbol Persatuan dalam Keberagaman

Berangkat dari keberhasilan menciptakan karya seni kolektif terpanjang di dunia di Cascais, Portugal, pada tahun 2023, Scholas kini memulai tantangan artistik baru di Indonesia.

Proyek Hati Polyhedron bertujuan untuk menciptakan patung yang melambangkan jantung Indonesia, yang mencerminkan kekayaan keragaman budaya negara ini.

Setiap sisi polyhedron menceritakan kisah para pesertanya, yang memadukan pendidikan, seni, dan teknologi untuk melambangkan bagaimana setiap individu berkontribusi pada komunitas global yang lebih hidup dan bermakna.

Karya ini melambangkan bagaimana setiap individu berkontribusi pada komunitas global yang lebih dinamis dan bermakna. Karya seni yang mewakili semboyan nasional Indonesia, “Bhinneka Tunggal Ika” (Berbeda-beda tetapi tetap satu) ini melibatkan total 1.500 peserta.

Pesertanya termasuk individu dari program pendidikan di Jakarta, peserta lokakarya di Bali, Lombok, dan Labuan Bajo, serta narapidana dari tiga fasilitas penjara, termasuk yang diperuntukkan bagi narapidana muda, perempuan, dan laki-laki.

Patung tersebut menggabungkan barang-barang pribadi dari para kontributornya, menciptakan ruang sakral yang menyimpan kenangan dan menandakan komunitas bersama.

Integritas Material Berkelanjutan untuk Pesan Global

Proyek Polyhedron menggunakan tiga jenis material—unsur alami, unsur kain, dan unsur daur ulang—agar selaras dengan pesan lingkungan dari ensiklik Paus Fransiskus, Laudato Si’ dan Laudato Deum.

Material-material ini dipilih dengan cermat untuk mencerminkan komitmen dalam merawat rumah kita bersama dan mengatasi tantangan iklim.

Sama seperti Paus Fransiskus yang membuat sapuan kuas terakhir pada mural di Cascais, ia akan menambahkan objek pribadi pada polyhedron ini, yang akan mempererat hubungan antara seni, teknologi, dan komunitas.

Senin ini, 2 September, akan ada acara eksklusif, di mana media akan dapat melihat polihedron secara langsung, sebelum pertemuan Paus Fransiskus dengan komunitas Scholas Occurrentes pada tanggal 4 September. [r***]

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:PendidikanScholas
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

KPMKB Surabaya Desak Penuntasan “Kasus” Warga Tewas Tertimpa Pohon di Proyek Jembatan Mempawah

04/09/2025
Dari Persiwah ke Sambas, Jejak Abadi Ruslan M Saleh Kini Hanya Tinggal Kenangan, Ia Telah Berpulang Dipanggil sang Khalik
09/09/2025
Tragedi Tongkang Sinar Kota Besi III di Dermaga PT STIM Tayan, Dua ABK Meregang Nyawa, Polisi Selidiki Penyebabnya
27/08/2025
Setahun Menghilang, Seorang Pria di Tayan, Ditemukan Tinggal Tengkorak
24/09/2025
Respon Keluhan Warga Riam Berasap Jaya, Tim DPRD KKU dan Instansi Terkait Tinjau Sungai Siduk, Kamiriluddin : Kita Tunggu Hasil Lab-nya
27/08/2025

Berita Menarik Lainnya

Jamintel Reda Manthovani Dinobatkan Tokoh Peduli Lingkungan, Inspirasi Bagi Adhyaksa

24 jam lalu

Prof. Dr. Harris Arthur Hedar Jabat Ketua Umum IADIH “Jayabaya Unggul” Pertama

20/09/2025

SMSI Mendorong Percepatan Pengesahan RUU Perampasan Aset dan Pemiskinan Koruptor

08/09/2025

Reshuffle Kabinet, Presiden Prabowo Lantik Empat Menteri dan Satu Wakil Menteri Baru

08/09/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang