Jenderal Dudung Ziarah ke Makam Sunan Giri dan Jadi Imam Sholat di Masjid Syekh Maulana Malik Ibrahim


POTO : KSAD Jenderal Dudung Abdurachman saat berziarah ke makam Sunan Giri dan Syeikh Maulana Malik Ibrahim (Ist)

Pewarta/editor : Rilis SMSI/redaksi

GRESIK – RADARKALBAR.COM

KEPALA Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, menyempatkan diri berziarah Sunan Giri dan Syeikh Maulana Malik Ibrahim.

Ziarah pada sel-sela kunjungan kerja pada wilayah Kabupaten Gresik, Jawa timur, pada (2/5/2023).

Melaksanakan ziara ke Makam Sunan Giri dan Makam Syeikh Maulana Malik Ibrahim menjadi penutup rangkaian bersama sang istrei Rahma Setyaningsih.

Demikian keterangan pers pada Kantor Pusat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Rabu (3/5/2023).

Kunjungan kerja ke Kota Santri- julukan Gresik- Jenderal Dudung memang bertekad mampir untuk ziarah ke Makam Sunan Giri, sebagai salah satu tokoh penting yang turut berperan sebagai penyebar Agama Islam pada wilayah tersebut.

Sunan Giri merupakan salah satu tokoh Wali Songo. Beliau lahir tahun 1442. Semasa hidupnya, beliau sangat aktif menyebarkan ajaran Islam bersama dengan Kanjeng Sepuh dan Syekh Maulana.

Makam ini terletak pada area bukit kapur Gunung Kendeng bagian Utara. Lokasi tepatnya pada Dusun Giri Gajah dan jadi salah satu destinasi wisata.

Area makam sangat luas dan teduh karena banyak tumbuh pepohonan berdaun rimbun pada sekitarnya.

Kawasan makam terbagi menjadi tiga bagian, yaitu area pintu masuk, area gapura, dan area inti, yaitu makam sunan.

Dulunya, kompleks pemakaman ini merupakan sebuah padepokan. Dan pada padepokan itu, semasa hidupnya beliau mengajar Kitab Kuning.

Padepokan dengan nama Giri Kedaton ini terdiri dari tiga tingkatan undakan. Dan masing-masing undakan memiliki peran yang berbeda.

Undakan pertama adalah selasar untuk belajar ilmu agama dan beribadah. Kemudian undakan yang kedua yaitu area pemakaman, tepatnya pada sebelah Barat. Sedang undakan ketiga, terdapat masjid, gapura, dan menara.

Bangunan museum menjadi tujuan wisata kedua pada kompleks makam.

Jenderal Dudung dan isteri berkesempatan menabur bunga hingga melihat koleksi peninggalan Sunan Giri saat menyebarkan ajaran Islam.

Misalnya saja surban, sajadah, Al Quran, rebana, Keris Kalam Munyeng, dan pelana kuda. Koleksi lainnya adalah benda-benda hibah dari Eropa dan Cina.

Kemudian, Jenderal Dudung beserta rombongan menuju
Masjid Syekh Maulana Malik Ibrahim di Desa Leran, Manyar.

Jenderal Dudung pun menjadi imam salat magrib pada masjid yang tahun 1389 Masehi. Dan menjadi masjid tertua pada tanah Jawa.

Sebelumnya, Jenderal Dudung memberikan donasi untuk membantu kelancaran pembangunan masjid pada asrama milik Yonif Mekanis 516/CY, Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.

Semula dari
drg. Nadine Aqmarina Setyaningsih, dr. Nina Bonita Hasanah dan Koptar Muhammad Akbar Abdurachman yang hadir meninjau pembangunan asrama.

Namun setelah berkeliling, alumnus Akmil 1988 tersebut melihat para prajurit yang tengah bekerja seperti membuat adukan semen manual, merakit pondasi, hingga menyusun dan mengangkat-angkat batu.

“Kira-kira berapa lama lagi ini jadinya? Apa masih butuh tambahan biaya, coba sebutkan,” tanya Jenderal Dudung kepada salah satu pekerja di lokasi.

“Apakah kamu memiliki pengalaman dalam membuat bangunan? Latar belakang kamu apa, dari Zeni? Semoga cepat selesai dan bisa bermanfaat. Baik ini saya bantu Rp200 juta ya,”ucapnya.

Ketahui Jenderal Dudung ini, merupakan peraih Brevet Astros (2022), Wing Penerbang Kelas I TNI AU. Png Wing Penerbang TNI AU Kelas I (2022),
Combat Commander’s (Kagitingan) Badge, PNG Combat Commander’s Kagitingan (K) Badge – Armed Forces of the Philippines (2022).

Kemudian, Master Parachutist Badge (Singapore Army).png Master Parachutist Badge – Singapore Army (2022),
Brevet Hiu Kencana.png Brevet Hiu Kencana (2022), Brevet Intai Amfibi Kelas I, PNG Brevet Intai Amfibi Korps Marinir (2023), Brevet PTAL, PNG Brevet Anti-Teror Aspek Laut (2023).

Lebih jauh, suami dari Rahma Setyaningsih tersebut berpesan supaya masjid tersebut dengan nama Ar-Rahman. Sebagai catatan, yang artinya berarti menebarkan kasih bagi seluruh alam.

“Nama Ar-Rahman artinya Maha Pengasih. Begitu juga keberadaan Islam pada bumi, sebagai rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh alam. Seperti Abdurachman, nama saya,” imbuhnya sambil melanjutkan peninjauan bagian dalam rumah para prajurit.

Semula kata Kopda Farid Eko dirinya mengajukan Rp 175 juta. Namun malah mendapatkan Rp 200 juta. Alhamdulillah, terima kasih banyak Bapak Kasad. Dukungan ini menambah semangat kami dalam bekerja. Apalagi tadi sempat menyerahkan uang bonus,” ungkapnya.

Jenderal Dudung berpesan kepada tim pekerja agar dapat senantiasa berhati-hati dan tetap terus mengutamakan keselamatan.

“Karena keselamatan dalam bekerja merupakan hal yang paling penting,” timpalnya.

Menurut Dudung, Masjid ini nanti rancangannya dengan konsep modern, minimalis, dan tetap mempertahankan kontur alam. Sehingga nantinya menjadi pusat tamadun, tunjuk ajar, pembinaan akhlak dan khazanah intelektual Islam.

“Mudah-mudahan pada September 2023 sudah rampung. Rencana pembangunannya satu lantai. Dan bisa menampung sekitar 60 jamaah. Apalagi juga jauh dari masjid sekitar sini,” tutupnya.


Like it? Share with your friends!