Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Kalbar > Sanggau > 74 Kasus Baru TBC di Sanggau, Ini Wilayah Sebarannya
Sanggau

74 Kasus Baru TBC di Sanggau, Ini Wilayah Sebarannya

Last updated: 31/03/2023 23:23
31/03/2023
Sanggau
Share

POTO : staf Yayasan Bina Asri Sanggau, Romy Sahman (Ist)

Pewarta/editor : Bima/Herman

SANGGAU – RADARKALBAR.COM

PERIODE Februari 2023 ditemukan 74 kasus batu Tuberkolosis (TBC) pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Sanggau.

Adapun kecamatan yang dimaksud Kapuas, Bonti, Kembayan, Meliau, Parindu dan Tayan Hulu.

“Temuan kasus baru TBC diawal tahun 2023 cukup signifikan. Pada bulan Februari angkanya mencapai 74 kasus baru,” staf program SSR Yayasan Bina Asri Sanggau, Romy Sahman, pada Kamis (30/3/2023).

Diketahui, tuberkolosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru. Namun tidak jarang pula bakteri dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya.

Dijelaskan, per bulan Februari 2023 temuan kasus barunya sebanyak 74 kasus. Dan diketahui, tahun 2022 lalu, kasus TBC sebanyak 256 kasus tersebar di kecamatan Kapuas 164 kasus, Bonti 3 kasus, Kembayan 5 kasus, Meliau 29 kasus, Parindu 39 kasus serta Tayan Hulu 16 kasus.

Menurut Romy, Yayasan Bina Asri Sanggau sejauh ini telah memiliki kader terlatih sebanyak 160 orang yang tersebar di Kecamatan Kapuas, Parindu, Meliau, Bonti, Tayan Hulu dan Kembayan.

“Kader ini biasanya disebut dengan Kader TB, merupakan ujung tombak dalam program penangulangan TBC. Tugasnya melakukan penemuan kasus baru dan pemantauan pengobatan pasien TBC,” jelasnya.

Berdasarkan data yang dilaporkan pada SITK Pena Bulu-STPI atau Sistem Informasi Tuberkulosis Komunitas. Kasus baru penderita TB yang ditemukan oleh kader Yayasan Bina Asri Sanggau sebagai kontribusi temuan kasus kepada Pemkab Sanggau utamanya di Dinas Kesehatan.

” Jika kader menemukan kasus baru atau pasien baru. Maka, kader memiliki tugas untuk melakukan pemantauan pengobatan pasien hingga selesai,” cetusnya.

Hal pertama yang mesti dilakukan kader ketika menemukan pasien baru, maka membantu memilih pengawas menelan obat (PMO) yang tepat. Karena tugas PMO sangat penting untuk memastikan pasien menelan obat sesuai dengan aturan dan ketentuan yang diberikan oleh petugas kesehatan.

” Sehingga dapat memastikan pasien tidak mangkir dalam pengobatan. Kemudian, selama masa pengobatan pasien akan dipantau pengobatannya oleh kader. Pada bulan pertama hingga dua bulan pengobatan (tahap intensif) kader akan rutin melakukan pemantauan satu minggu sekali. Selanjutnya, memulai bulan ketiga pengobatan hingga selesai pengobatan biasanya enam bulan (tahap lanjutan), kader akan melakukan pemantauan satu bulan sekali. Dalam melakukan pemantauan kader dapat melakukan kunjungan rumah atau melalui seluler kepada pasien,” paparnya.

Menurutnya, kader juga akan melakukan investigasi kepada kontak se rumah dan kontak erat (tetangga) untuk melakukan screening TB.

“Kepada seluruh kontak serumah akan dilakukan rujukan untuk pemeriksaan dahak di Puskesmas dan pemberian terapi pencegahan tuberkulosis (TPT). Jadi seluruh kontak serumah wajib periksa dahak dan mendapatkan TPT,” jelas dia.

Sedangkan kata dia, bagi kontak erat jika ditemukan gejala TBC dan memenuhi syarat rujukan. Maka akan dirujuk juga untuk pemeriksaan dahak di Puskesmas.

“Jadi informasi pemantauan yang dilakukan kader diantaranya berkaitan dengan edukasi penyakit TBC. Kemudian, edukasi pentingnya minum obat, edukasi kesehatan lingkungan, edukasi perilaku hidup bersih dan sehat, HIV dan edukasi PMO,” tegasnya.

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:74 Kasus TBCSanggauTBC
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Selebgram Oca Fahira Meninggal Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Sungai Pinyuh

30/09/2025
Laskar Cinta Jokowi Minta Menkeu Purbaya Dipecat
16/10/2025
Pengedar Sabu di Balai Karangan Diciduk, 10 Paket Siap Edar Disita
12/10/2025
Langkah Twity ke Yogyakarta, Putri Kades Hilir Balai Menembus Panggung Nasional
23/10/2025
Drama Rekayasa Begal di Ketapang, Polisi Bongkar Kebohongan di Balik Laporan Palsu
09/10/2025

Berita Menarik Lainnya

Tragedi di Jembatan Nengeh Teresung Sekayam, Pengendara Byson Tewas Akibat Kehilangan Kendali

25/10/2025

Diduga Alami Tekanan Batin, Perempuan di Parindu Ditemukan Tewas Gantung Diri

24/10/2025

Jejak Narkoba di Sebuah Penginapan, Terendus Tim Tindak Polsek Sekayam, Sabu 8,65 Gram Diamankan, Pelakunya Seorang Mahasiswa

24/10/2025

Penghargaan Beruntun untuk PT ICA, Kinerja Sosial Perusahaan Dipastikan Berdaya Guna

16/10/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang