FOTO : ilustrasi pembunuhan (Ist)
Editor : Tim redaksi
SINTANG – radarkalbar.com
TEKA – teki menghilangnya TTF alias SO (62) toke (pemilik, red) Toko Aneka Ban, terletak di Jalan MT Haryono, Km 4, Kelurahan Rawa Mambok, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang akhirnya terungkap.
Pria parobaya itu menjadi korban pembunuhan dan penganiayaan dari RN (27) yang tak lain, merupakan karyawannya sendiri.
Hal itu terungkap setelah, petugas mengamankan tersangka RN, sedang berada dirumah kontrakannya di Jalan MT Haryono Km 4, Gang Mandiri, Kelurahan Rawa Mambok.
Dari pengakuan RN, menyebutkan jasad bosnya berinisial TTF dibuang ke bawah Jembatan Rokan Penyanggak, Desa Suka Jaya, Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang.
Dan ternyata benar, apa yang dikatakan tersangka. Jasad korban ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Selanjutnya petugas Polres Sintang melaksanakan evakuasi jasad korban, untuk dilaksanakan visum et refertum.
Kapolres Sintang AKBP Tommy Ferdian melalui Kapolsek Sintang Kota Iptu Sutikno menuturkan terungkapnya kejahatan RN, setelah pihaknya mengamankan reciver CCTV. Selanjutnya dalam rekaman terlihat tersangka mengeksekusi korban.
“Petunjuk awalnya dari rekaman CCTV untuk penyelidikan lebih lanjut. Dan mengarah kepada tersangka. Diketahui tersangka ini merupakan karyawan korban. Kemudian pengakuan tersangka jasad korban dibuang bawah Jembatan Rokan Penyanggak, Desa Suka Jaya, Kecamatan Tempunak, ” ungkapnya.
Diketahui, terungkapnya kejadian ini bermula Sekretaris mewakili Ketua RT 006 Rw 002 Kelurahan Rawa Mambok melaporkan ke Mapolsek Sintang Kota dan menyebutkan penghuni Toko Aneka Ban jalan MT Haryono Km 04 Sintang sudah kurang lebih sekitar 11 hari tidak terbuka dan tidak ada aktifitas kegiatan toko.
Berdasarkan laporan itu, petugas Polsek Sintang dan Unit Identifikasi Polres Sintang bersama Ketua RT setempat mendatangi toko dan membuka. Kemudian menemukan bercak darah yang sudah kering dikursi kasir dan lantai toko tersebut.
Selanjutnya melaksanakan penyelidikan kemana jasad korban serta keberadaan tersangka pembunuhan tersebut.