Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Kalbar > Pontianak > Herman Hofi : Penyelundupan Rotan di Wilayah Perairan Luar Biasa, Cuma Tidak Terekspos Saja
Pontianak

Herman Hofi : Penyelundupan Rotan di Wilayah Perairan Luar Biasa, Cuma Tidak Terekspos Saja

Last updated: 15/08/2021 19:56
15/08/2021
Pontianak
Share

FOTO : Herman Hofi Munawar (ist).

Pewarta : Zen Zentha Zentara

radarkalbar. com, PONTIANAK – Penggagalan penyelundupan rotan ilegal yang kerap terjadi di wilayah perairan Kalimantan Barat turut menjadi perhatian pengamat hukum Kalimantan Barat Herman Hofi Munawar.

Ia pun turut berkomentar atas penggagalan penyelundupan ratusan ton rotan ilegal yang dilakukan aparat tersebut.

Herman berpendapat, kejadian itu menunjukkan lemahnya pengawasan oleh aparat di jalur perairan. Sehingga, kata dia, jalur perairan menjadi sangat rawan dijadikan sebagai lokasi penyelundupan.

“Ini menunjukkan lemahnya pengawasan kita. Sebenarnya instrumen kita sudah ada. Kita punya Badan Keamanan Laut atau Bakamla. Kemudian di sungai kita punya Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud). Jadi sebetulnya sudah banyak instrumen pengawasan. Hanya tinggal optimalisasi pengawasan saja. Mungkin kuantitas atau jumlah yang relatif kecil kalau dibandingkan dengan ruang yang harus diawasi. Kita kan sebagian besar air, harusnya keamanan laut harus ditingkatkan. Saya pikir itu yang sangat penting sekali,” kata Herman saat diwawancarai awak media, Minggu (15/8/2021) siang.

Selain lemahnya pengawasan, Herman menilai seringnya terjadi penyelundupan melalui jalur air karena lemahnya koordinasi antarinstansi terkait. Ia menyebut instansi pemerintah yang berwenang menangani wilayah perairan lebih banyak berjalan sendiri-sendiri tanpa pernah berkoordinasi dan melakukan sinkronisasi program.

Di samping itu, instansi terkait juga lebih disibukkan dengan kegiatan-kegiatan rutin tanpa pernah memikirkan aksi konkret untuk meningkatkan pengawasan supaya penyelundupan tidak kembali terjadi.

“Sehingga ini perlu adanya sinkronisasi dan koordinasi. Saya melihat kita ini sangat lemah dalam koordinasi. Instansi kita banyak yang berjalan sendiri-sendiri tanpa ada koordinasi dan sinkronisasi dan tidak punya program aksi yang lebih konkret. Yang ada hanya rutinitas-rutinitas saja tanpa ada evaluasi secara komprehensif sehingga betul-betul progres dalam rangka pengawasan ini lebih ditingkatkan,” jelasnya.

Herman mengatakan bahwa kejadian ini harus menjadi perhatian bersama agar tidak terulang di kemudian hari. Ia turut mengingatkan pemerintah daerah agar menjadikan kejadian ini sebagai alarm karena bukan hal mustahil rotan-rotan dan hasil alam lain yang berasal dari Kalimantan juga akan diselundupkan pula ke negara lain.

“Mestinya ini bukan persoalan kepabeanan saja. Ini adalah persoalan pemerintah daerah. Walaupun rotan itu bukan datang dari Kalbar, tetapi ini merupakan starting point. Harus jadi titik sentral untuk memiikirkan lebih lanjut bahwa di wilayah Kalbar ini juga banyak yang diselundupkan, baik melalui air maupun darat,” ujarnya.

Terkait dengan pengawasan, Herman meminta aparat untuk tidak memusatkan perhatian pada pelabuhan-pelabuhan resmi semata. Pengawasan terhadap pelabuhan-pelabuhan tikus dinilai Herman juga perlu dilakukan. Bahkan kata dia, pengawasan di pelabuhan tikus perlu diperketat karena lokasi pelabuhan nonformal itu dinilainya sangat rawan menjadi pintu penyelundupan.

Luasnya wilayah perairan Indonesia dikatakan Herman membuat potensi penyelundupan juga semakin besar. Oleh sebab itu, diperlukan pemetaan secara komprehensif terhadap lokasi-lokasi yang kerap terjadi penyelundupan.

“Banyak sekali pelabuhan tikus makanya perlu pemetaan secara komprehensif. Pemerintah daerah itu kan tahu mana pelabuhan tikus mana yang bukan. Tidak mungkin pemerintah tidak bisa menguasai wilayahnya. Dinas perhubungan kita punya dan lain sebagainya kita punya. Kenapa tidak disinkronkan dengan mengoordinasikan dengan Bakamla dan instansi lain sehingga ada penguatan dalam melakukan pengawasan. Saya pikir Bakamla lebih pahamlah bagaimana memetakan tempat-tempat yang memang ada kecenderungan ada penyelundupan di situ. Kalau begini terus, saya bisa pastikan penyelundupan akan luar biasa. Ini sebenarnya sudah terjadi sih sebenarnya cuma tidak terekspos saja,” tandasnya.

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:rotan
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Isak Tangis Iringi Eksekusi Lahan di Kecamatan Segedong, Warisan Digugat, Rumah Tergusur, Warga Teriakan Ketidakadilan

26/06/2025
Dari Desa ke Panggung Provinsi, Semangat Juang Siswa SDN 04 Tayan Hilir Tembus Kejuaraan Taekwondo Kalbar
17/06/2025
Media FC Perkasa di Liga Mini Soccer U-35 AMC Sungai Pinyuh, Dua Mantan Sochenk FC Jadi Penentu Kemenangan
30/06/2025
Prestasi Atlet Mempawah Tak Seiring Dukungan, Berjuang Tanpa Dana, Berlaga Tanpa Apresiasi
05/07/2025
Proyek Jalan Nasional Rp 146,9 Miliar di Mempawah Jadi Sorotan, Ketua Kadin : Mestinya Dikerjakan Secara Profesional
09/07/2025

Berita Menarik Lainnya

Bos Ihya Tour Ditahan di Rutan Pontianak, Korban Umroh Tuntut Ganti Rugi

16 jam lalu

Remaja Bawa Sajam Diamankan Tim Patroli Enggang di Jalan Merdeka Pontianak

10/07/2025

Aroma Asam Pedas di Akhir Pekan, Puluhan Warga Serbu Layanan Paspor Cepat Imigrasi Pontianak

07/07/2025

SMSI Kalbar Tegas..! Oknum PT BAI Jangan Rendahkan Media

03/07/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang