Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Nasional > Jokowi Resmikan Pabrik Polietilena di Cilegon
Nasional

Jokowi Resmikan Pabrik Polietilena di Cilegon

Last updated: 06/12/2019 16:21
06/12/2019
Nasional
Share

Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik baru PT Chandra Asri Petrochemical di Kota Cilegon, Provinsi Banten, pada Jumat, 6 Desember 2019.

Pabrik tersebut memproduksi polietilena yang merupakan bahan baku untuk produk pendukung infrastruktur serta sejumlah industri lain dan ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan industri dalam negeri.

“Kita tahu semuanya PT Chandra Asri ini adalah pionir industri petrokimia yang ada di Tanah Air. Oleh karena impor kita di bidang petrokimia masih besar, kita harapkan bahwa investasi penanaman modal yang terus menerus di bidang ini harus terus kita berikan ruang agar nantinya yang namanya impor bahan-bahan petrokimia itu betul-betul setop dan kita justru bisa mengekspornya,” ujar Presiden saat memberikan sambutan.

Presiden mengapresiasi investasi yang dilakukan untuk pembangunan pabrik baru tersebut yang hasil produksinya dapat dijadikan produk substitusi impor. Sebagaimana diketahui, impor minyak dan gas serta petrokimia untuk kebutuhan industri nasional masih terlampau besar sehingga memberatkan neraca perdagangan.

“Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh negara kita ini adalah defisit transaksi berjalan, juga yang namanya defisit perdagangan. Karena barang-barang yang kita produksi di dalam negeri bahan bakunya kebanyakan masih impor. Termasuk di dalamnya adalah yang paling besar adalah petrokimia dan juga yang namanya impor minyak dan gas,” ucapnya.

Presiden mengungkap, berdasarkan data yang diterima, kebutuhan domestik polietilena sebagai bahan baku industri mencapai 2,3 juta ton per tahun. Sementara kapasitas produksi nasional untuk bahan baku tersebut baru mencapai 780 ribu ton.

“Artinya kita masih impor 1,52 juta ton. Jangan berikan dong peluang-peluang seperti ini ke negara lain. Kalau kita bisa membuat sendiri kenapa harus impor?” kata Presiden.

Pembangunan pabrik baru polietilena tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi di dalam negeri sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada impor komoditas tersebut. Kepala Negara berharap bahwa di masa mendatang industri nasional mampu memproduksi sendiri seluruh bahan-bahan petrokimia sehingga mampu memenuhi kebutuhan industri dalam negeri dan bahkan melakukan ekspor ke negara lainnya.

“Pembangunan pabrik baru polietilena PT Chandra Asri Petrochemical merupakan langkah konkret. Seperti ini yang diperlukan oleh negara kita, bukan wacana-wacana,” tuturnya.

Lebih jauh, investasi yang dilakukan oleh industri juga dipandang akan berdampak pada pembukaan lapangan kerja yang besar sehingga dapat menyerap tenaga-tenaga kerja yang berada di sekitar wilayah industri atau pabrik-pabrik yang didirikan.

“Inilah pentingnya kenapa saya selalu menyampaikan penanaman modal dan investasi. Larinya ke mana sih? Pembukaan lapangan kerja yang sebesar-besarnya yang akan membantu dan berkontribusi dalam menggerakkan roda ekonomi, tidak hanya di Cilegon dan Banten saja, tetapi juga perekonomian nasional kita,” kata Presiden.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Erwin Ciputra dalam laporannya mengatakan, pabrik baru berkapasitas 400 ribu ton per tahun tersebut dibangun dengan nilai investasi sebesar USD380 juta. Pabrik baru tersebut menjadikan kapasitas produksi perusahaan meningkat menjadi 736 ribu ton per tahun.

Hasil produksi pabrik tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri nasional sebagai produk substitusi impor mengingat hingga saat ini sejumlah produk petrokimia masih harus diimpor untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah selama ini melalui insentif pajak dan _tax holiday_ yang sangat berguna dalam mendatangkan investasi,” ucap Erwin.

Ke depannya, Erwin melanjutkan, pihaknya akan kembali berinvestasi untuk mengembangkan kompleks pabrik petrokimia kedua mereka dengan nilai investasi berkisar antara Rp60 triliun hingga Rp80 triliun yang diperkirakan akan selesai dalam waktu empat tahun.

“Kami berharap agar kompleks petrokimia Chandra Asri dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk impor dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Presiden Joko Widodo berharap agar investasi yang akan kembali dilakukan tersebut dapat segera meningkatkan kapasitas produksi dan mengurangi ketergantungan impor petrokimia sehingga beban defisit negara menjadi berkurang. Bahkan, Kepala Negara berharap agar penyelesaian pengembangan kompleks baru tersebut dapat diselesaikan lebih cepat dari target semula.

“Segera selesaikan pabriknya. Kalau bisa jangan sampai empat tahun, dua tahun selesai. Dikebut,” kata Presiden.

Mendampingi Presiden dalam acara peresmian tersebut di antaranya ialah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dua Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar dan Adamas Belva Syah Devara, serta Gubernur Banten Wahidin Halim.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber :
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

 

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:Presiden joko widodoProvinsi BantenPT Chandra Asri Petrochemical di Kota Cilegon
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Selamat dari Tabrakan, Truk CPO Justru Masuk Parit, Kerugian Capai Puluhan Juta

07/08/2025
Alumni Tuntut Saiful Anam dan Awam Sanjaya Bertanggung Jawab atas Mati Suri Darul Ma’arif Sintang
10/08/2025
Tangis Bocah Pecah di Jembatan Kuala Mempawah, Tali Layangan Lukai Wajahnya Saat Menuju Tempat Hiburan
04/08/2025
Poros Muda NU Desak Copot Ketua LP Ma’arif Sintang, Mundur Itu Terhormat, Sebelum Semuanya Terlambat
08/08/2025
Tampil Solid dan Kompak, Tim SKL Kunci Gelar Juara Voli Antar Desa Zona I se Kabupaten Mempawah
05/08/2025

Berita Menarik Lainnya

Dinamika Jelang Kongres PWI, Munir Raih Dukungan Mayoritas Provinsi

21/08/2025

PBNU Minta PPATK Tak Ambil Kebijakan Gegabah Blokir Rekening “Nganggur”

05/08/2025

Kongres Persatuan PWI Siap Digelar, Dua Kubu Sepakat Akhiri Dualisme

03/08/2025

TYT Menteri Kanan Kamboja Ucapkan Selamat kepada Presiden Pemuda Masjid Dunia

26/07/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang