FOTO : Lanting jek yang diamankan petugas Polres Sekadau [ ist ]
Doni – radarkalbar.com
SEKADAU – Setelah melakukan serangkaian penyelidikan di wilayah Kecamatan Belitang, Kabupaten Sekadau, aparat akhirnya mengamankan seorang pekerja tambang ilegal di tepian Sungai Kapuas, Desa Belitang Satu.
Aksi penertiban itu dilakukan pada Kamis (23/10/2025) sekitar pukul 13.00 WIB, sebagai tindak lanjut atas laporan masyarakat yang resah dengan aktivitas tambang ilegal di sekitar permukiman mereka.
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Sekadau IPTU Zainal Abidin, penangkapan tersebut berawal dari hasil pemantauan lapangan yang dilakukan tim gabungan Polres Sekadau dan Polsek Belitang.
Dari hasil pengintaian, petugas menemukan seorang pekerja sedang mengoperasikan peralatan tambang tanpa izin di pinggiran sungai.
“Pelaku berinisial R (43), mengaku bekerja di lokasi itu tanpa memiliki izin resmi. Ia juga menyebut lahan yang digunakan merupakan milik seseorang berinisial AK, namun tidak mengetahui siapa pihak yang menjadi pemodal utama kegiatan tersebut,” jelas Iptu Zainal, Senin (27/10).
Sebelumnya, tim kepolisian telah melakukan penyelidikan di kawasan Sungai Kubu, Dusun Belitang Satu, pada Rabu (22/10/2025). Saat itu belum ditemukan aktivitas penambangan. Namun, pemantauan berkelanjutan akhirnya membuahkan hasil keesokan harinya ketika petugas mendapati kegiatan tambang aktif di titik berdekatan.
“Begitu kami pastikan adanya aktivitas, tim langsung bergerak melakukan penindakan di lokasi,” ujar Zainal.
Pelaku berikut sejumlah barang bukti segera diamankan ke Mapolres Sekadau. Sehari kemudian, Jumat (24/10/2025), polisi menurunkan alat berat untuk membongkar dan menyita peralatan tambang yang tertinggal di lokasi.
Barang bukti yang disita antara lain satu unit mesin PS 120, satu mesin diesel Tianli 22 HP, kopol/katrol, dua pompa air (5 inch dan NS), selang spiral 6 inch, paralon 8 inch, serta perlengkapan lain seperti terpal dan kain.
Polres Sekadau menegaskan, langkah tegas ini menjadi bagian dari komitmen kepolisian dalam menindak pelaku aktivitas tambang ilegal yang merusak lingkungan dan menyalahi aturan hukum.
“Pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polres Sekadau. Kami juga masih menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak lain,” tegas IPTU Zainal.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 158 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2025.
Langkah hukum ini diharapkan menjadi peringatan bagi pelaku tambang ilegal lainnya agar menghentikan aktivitas serupa di wilayah hukum Sekadau. [ red ]
editor/publisher : admin radarkalbar.com
