Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Opini > Tangisan di Balik Kesuksesan Dandi
Opini

Tangisan di Balik Kesuksesan Dandi

Last updated: 28/09/2024 17:44
28/09/2024
Opini
Share

Oleh : Rosadi Jamani [Ketua Satupena Kalbar]

SEBELUM membaca lebih lanjut, siapkan tisu dulu, wak! Inilah sepenggal kisah dari seorang wisudawan di acara Wisuda Sarjana IV UNU Kalbar, 28 September 2024 di Qubu Resort.

Inilah kisah Dandi. Ketika ia melangkah maju ke podium dengan jubah wisuda tersemat rapi, senyum tipis menghiasi wajahnya. Siapa yang menyangka di balik senyum itu, tersembunyi lautan air mata dan perjuangan tanpa henti?.

Mahasiswa dari Kayong Utara itu berdiri tegak, menyampaikan sepenggal kisah yang tak hanya membuat hadirin terdiam, tetapi juga menggetarkan hati dan meneteskan air mata.

Di hadapan ratusan mata, Dandi, mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, dengan penuh ketenangan bercerita tentang perjalanan hidupnya.

Ia bukanlah sekadar lulusan dengan IPK 3,86, bukan hanya mahasiswa terbaik yang menyelesaikan studi dalam 3,5 tahun. Di balik semua gelar dan predikat itu, ada seorang anak yang belajar tentang arti pengorbanan, cinta, dan tekad dari sang ibu yang tak kenal lelah.

Ketika sang ayah, seorang nelayan tangguh, tiba-tiba jatuh sakit dan harus menjalani operasi, seluruh dunia Dandi berubah.

Sang ayah, yang biasanya menjadi tiang penopang keluarga, kini hanya bisa terbaring di kamar, menatap langit-langit yang mungkin terasa semakin rendah.

Dandi tahu bahwa saat itu, bukan hanya tubuh ayahnya yang sakit, tapi juga hatinya, karena tak lagi mampu menafkahi keluarga.

Ibu Dandi, tanpa ragu, mengambil alih peran sebagai kepala keluarga. Setiap pagi, dengan langkah pasti, ia berangkat bekerja sebagai buruh di perusahaan sawit, menanggung beban hidup yang seharusnya bisa dibagi berdua.

Bahkan ketika malam mulai menyelimuti bumi, ibunya masih berada di ladang, menyelesaikan pekerjaan dengan tangan yang sudah mulai lelah.

Suatu malam, Dandi mencoba menghubungi ibunya. Hatinya gundah, ingin mendengar suara sang ibu sebagai pengobat rindu. Namun, tak ada jawaban.

Waktu terus berjalan, dan malam semakin larut. Akhirnya, panggilannya terhubung.

“Ibu baru pulang?” tanya Dandi dengan suara bergetar.

“Iya, Nak. Baru sampai rumah,” jawab ibunya dengan nada lelah yang tak bisa disembunyikan.

Ketika Dandi bertanya mengapa begitu lama, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. Ibunya menceritakan bagaimana ia harus berjalan kaki sendirian, karena tak ada jemputan.

Langkahnya melewati jalanan gelap, diterangi hanya oleh bulan yang kadang tertutup awan. Namun, Tuhan masih menyayangi, seseorang berhati baik memberinya tumpangan hingga akhirnya ia tiba di rumah.

Mendengar itu, Dandi tak mampu lagi menahan tangis. Suara ibunya yang lelah, namun tetap penuh kasih, membuat hatinya remuk.

Di tengah kesibukan kuliah, di sela-sela tugas dan ujian, Dandi terus memutar percakapan itu dalam benaknya, seolah menjadi bahan bakar yang menggerakkan langkahnya.

Ia berjanji pada dirinya sendiri, bahwa segala pengorbanan ibunya tak akan pernah sia-sia.

Kini, di podium itu, dengan suara bergetar dan mata yang berkaca-kaca, Dandi menyampaikan rasa syukurnya.

“Saya mungkin berdiri di sini dengan segudang prestasi, tapi saya tahu, ini semua karena doa ibu dan ayah,” ucapnya.

“Ketika orang lain bertanya bagaimana saya bisa bertahan, saya hanya mengingat malam itu, ketika ibu pulang berjalan kaki dengan kelelahan. Saya belajar dari beliau, bahwa tak ada perjuangan yang sia-sia.”

Hadirin tak lagi mampu menahan emosi. Isak tangis terdengar dari berbagai sudut ruangan. Bahkan seorang Wakil Rektor pun menyerahkan tisu kepada Dandi, yang dengan air mata berderai mengusap pipinya.

Dandi tak hanya menyelesaikan kuliah dengan gelar dan IPK tinggi, tapi ia juga lulus dalam ujian kehidupan. Sebuah ujian yang mengajarkan tentang kasih sayang, pengorbanan, dan cinta yang tak terukur oleh angka.

Dan hari itu, di hadapan seluruh hadirin, ia bukan hanya menjadi mahasiswa terbaik, tetapi juga anak yang sukses membuktikan bahwa di balik setiap kesuksesan, ada doa seorang ibu yang tak pernah lelah.

#camanewak

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:DandiKayong utaraUNU KalbarWisudawan
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Selebgram Oca Fahira Meninggal Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Sungai Pinyuh

30/09/2025
Laskar Cinta Jokowi Minta Menkeu Purbaya Dipecat
16/10/2025
Pengedar Sabu di Balai Karangan Diciduk, 10 Paket Siap Edar Disita
12/10/2025
Langkah Twity ke Yogyakarta, Putri Kades Hilir Balai Menembus Panggung Nasional
23/10/2025
Drama Rekayasa Begal di Ketapang, Polisi Bongkar Kebohongan di Balik Laporan Palsu
09/10/2025

Berita Menarik Lainnya

Mengenal Paul Biya, Presiden Tertua di Dunia, Usia 92 Tahun

2 jam lalu

Menteri Keuangan yang Dulu Ngapaian Aja?

21 jam lalu

Setelah 14 Tahun, Akhirnya Timor-Leste Masuk ASEAN Penuh

21 jam lalu

Tundang Terakhir Seorang Maestro, Kalbar Berduka

26/10/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang