POTO : Wakil Bupati Sekadau, Subandrio berpoto bersama dengan sejumlah pihak usai menghadiri mini lokakarya di Desa Rawak Hulu (Sutar)
Pewarta : Sutarjo
SEKADAU – RADARKALBAR.COM
WAKIL BUPATI Sekadau, Subandrio meminta agar semua pihak terlibat langsung untuk menuntaskan kasus stunting (gagal tumbuh, red) di Kabupaten Sekadau.
Hal ini dikatakannya saat membuka mini lokakarya stunting kecamatan, pada Kamis (27/19/2022) berlangsung di Aula Kantor Desa Rawak Hulu.
Mini lokakarya ini dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sekadau.
Menurut Sunadrio, lokakarya mini tentu dalam rangkaian upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Sekadau karena angka stunting cukup tinggi.
Selain itu penurunan angka stunting perlu dilakukan karena selain sebagai perintah langsung oleh Presiden. Namun juga kewajiban sebagai pemerintah. Seba, sesuai informasi dari WHO secara nasional angka stunting mencapai kurang lebih 28 persen.
Sehingga dengan angka cukup tinggi pemerintah pusat, memerintah seluruh kepala daerah baik dari provinsi maupun pemerintah kabupaten untuk bersama bergerak menuntaskan stunting.
“Untuk di Pemprov ketuanya Wakil gubernur. Kemudian di kabupaten tentu wakil bupati sedangkan. Untuk di kecamatan ketuanya adalah camat sedangkan untuk kepala desa tentu seluruhnya,” terangnya.
Sebagai sarana penunjang lanjut Wabup pemerintah pusat telah mengelontorkan dana Rp 2 Milyar bagi petugas Tim Pendamping Keluarga (TPK).
“Jadi saya minta petugas di lapangan harus betul-betul serius melaksanakan tugas yang sudah diberikan,” pinta nya.
Makanya petugas di Puskesma Pembantu (Pustu), Kepala Puskesmas dan TPK harus tahu jumlah angka stunting di wilayahnya masing-masing.
“Mereka harus berapa ibu hamil, berapa warga yang akan menikah dan berapa anak yang baru dilahirkan, tugas itu tidak berat, hanya saja perlu keseriusan kita semua,”jelasnya.
Karena lanjut dia, jika kita gagal menanggani stunting ada konsekuensi yang harus di terima oleh daerah. Maka dari itu semua kepala desa harus tau data ibu hamil, serta jumlah balita dan warga pra nikah di wilayahnya masing-masing.
Untuk itu kata Subandrio, mesti tahu penyebab munculnya angka Stunting tentu adakah terpuruknya ekonomi keluarga.
Maka dari itu, Pemkab Sekadau telah menyiapkan langkah jitu untuk menaikkan ekonomi masyarakat dengan program ungulan IP3K.
“Tahun kita sudah uji coba, dengan memberikan bantuan untuk 2 kelompok tani dalam satu kecamatan, kemudian tahun depan kita lanjutkan lagi,”ungkapnya.
Sementara, Camat Sekadau Hulu, Uden mengatakan kegiatan lokakarya ini adalah sebagai langkah awal bagi untuk bersama menuntaskan kasus stunting di kecamatan Sekadau Hulu.
Sebagai Camat dirinya sangat mendukung kegiatan ini, hanya saja baru kali ini bisa dilaksanakan di Kecamatan Sekadau Hulu
“Untuk itu saya minta agar semua kepala desa ikut serta bersama TPK yang sudah dibentuk untuk bekerja serius demi tuntasnya angka stunting”, pinta nya.
Karena itu kata Uden, tugas semua pihak sebagai pemangku jabatan yang dipercaya oleh masyarakat.
“Maka dari itu mari bekerjalah dengan penuh tanggungjawab. Sebagai orang tua, kita mungkin sama dalam berpikir, tidak ingin melihat anak kita kurus kerdil dan lambat pertumbuhannya. Nah, sebagai pemimpin wilayah kita semua termasuk kepala desa kita harus terpanggil untuk menuntaskan kasus ini,” ajaknya
Hadir pada acara tersebut, tim dari Dinas Kesehatan Sekadau, Sugeng, Kepala Puskesmas Rawak, seluruh kepala desa se-Kecamatan Sekadau Hulu, para tenaga medis serta TPK.