FOTO : Warga yang terlihat berendam di sungai yang airnya terlihat tidak jernih [ tangkapan layar video ].
Laimusi – RADARKALBAR.COM
SANGGAU – Suara warga Dusun Mua, Desa Empodis, Kecamatan Bonti, Kabupaten Sanggau, menggema di media sosial lewat sebuah video yang menyuarakan penolakan terhadap praktik Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
Video berdurasi 0,41 detik itu, memperlihatkan lima orang warga berada di sungai. Dan seorangnya berdiri di atas lanting atau tangga mengapung, menyampaikan keresahan atas kondisi sungai yang kini tak lagi layak digunakan.
“Hari ini, Kamis 24 Juli 2025. Kami warga masyarakat Mua, menolak adanya aktivitas pertambangan emas tanpa izin, yang berada di hulu sungai Bonti, yang sekarang posisinya berada di hulu Kampung Mua. Semoga adanya video ini, kami berharap pihak terkait untuk segera menindaklanjuti kegiatan ini, karena kegiatan ini sangat meresahkan kami yang berada di Dusun Mua, karena limbahnya sangat, sangat berdampak kesehatan bagi masyarakat Dusun Mua, sekian dan terima kasih,” ucapnya.
Sungai Dusun Mua merupakan sumber utama air bersih bagi masyarakat sekitar. Mereka khawatir pencemaran terus meluas akibat aktivitas tambang ilegal yang diduga beroperasi di hulu sungai menggunakan bahan kimia berbahaya.
Camat Bonti, Dominikus, S.Sos., M.A.P., saat dikonfirmasi menyebutkan langkah persuasif telah diambil dengan digelarnya rapat bersama warga.
Menurut Dominikus, sebelumnya telah digelar rapat bersama masyarakat di Gedung Lawang Kuari, Bonti, yang menghasilkan kesepakatan untuk menghentikan seluruh aktivitas PETI di wilayah tersebut, batas waktu yang belum ditentukan, atau sampai pelaku tambang mengantongi izin resmi.
“Saat ini saya sedang mengikuti kegiatan kepamongprajaan di Jakarta, dan bila tidak ada halangan akan kembali ke Bonti minggu depan,” ujarnya.
“Kami sudah sepakati penghentian sementara seluruh aktivitas PETI. Tunggu hingga para pelaku mengantongi izin resmi,” sambungnya.
Sementara, Kapolsek Bonti, Iptu Suparman menegaskan pihaknya akan segera turun ke lokasi setelah menerima informasi tersebut.
“Kami tak akan diam. PETI merusak bukan hanya alam, tapi juga kehidupan warga,”tegasnya. [ red]
Editor : SerY TayaN
Publisher : admin radarkalbar.com