Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Opini > Jalan Berlubang, Asa yang Hilang
Opini

Jalan Berlubang, Asa yang Hilang

Last updated: 27/07/2024 01:41
27/07/2024
Opini
Share

Oleh : Rosadi Jamani [Dosen UNU Kalimantan Barat]

Wak…! Ini serius. Jangan ketawa! Ini soal nyawa yang bikin miris bercampur emosi.
Di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sedang dilanda duka mendalam. Bayi lima bulan meninggal dunia dalam perjalanan dari Kendawangan menuju rumah sakit Agoes Djam, Ketapang.

Video kematian bayi itu telah menyebar luas di media sosial, mengguncang hati siapa saja yang menontonnya.

Di dalam video itu, ada narasi yang mengisahkan bahwa bayi tersebut meninggal karena terlambat sampai di rumah sakit akibat kondisi jalan yang rusak parah.

Menyaksikan kondisi jalan yang berlubang, berdebu, hati ini teriris. Bagaimana bisa, di tengah era kemajuan ini, infrastruktur dasar seperti jalan masih terabaikan? Jalan itu menjadi saksi bisu hilangnya nyawa seorang bayi yang tak berdosa, karena akses yang seharusnya menyelamatkan, justru menjadi penghalang.

Seorang kawan asal Ketapang minta saya mengulas atau membahas soal bayi itu. Padahal, tak pernah ada permintaan demikian. Tandanya ia merasakan keprihatinan mendalam.

Dalam pesan via Wa, ia mengingatkan betapa kondisi jalan ini seharusnya sudah lama diperbaiki. “Menunggu tulisan Bangros, jika dulu melahirkan di jalan, sekarang meninggal di jalan. Ini akibat Gubernurnya tak pernah turun ke lapangan, padahal ada perusahaan besar seperti WHW, dan berita di media tiap tahunnya muncul kalau WHW adalah penyumbang CSR terbaik di Kalbar,” tulisnya dengan nada yang sarat kekecewaan.

Kalimat itu menghentak kesadaran saya dan siapa saja yang masih punya nurani. Bagaimana mungkin, di wilayah yang memiliki perusahaan besar dengan kontribusi CSR yang konon katanya terbaik, kondisi infrastruktur masih terpuruk?

Apakah kontribusi itu hanya sekedar angka di atas kertas, sementara realitas di lapangan menyedihkan?

Kesedihan yang Bercampur Amarah

Rasa sedih bercampur amarah. Sedih karena melihat bagaimana nyawa yang begitu berharga terenggut begitu saja. Amarah karena ketidakadilan yang terus berulang.

Infrastruktur buruk bukan hanya masalah kenyamanan, tapi soal nyawa. Nyawa bayi yang seharusnya bisa diselamatkan jika saja jalan menuju rumah sakit tidak seperti arena balapan off-road.

Gubernur, pemimpin daerah, yang seharusnya turun tangan, mengamati, dan mengambil tindakan nyata, terlihat begitu jauh dari realitas warga.

Sementara itu, perusahaan-perusahaan besar seharusnya menjadi bagian dari solusi, tampak hanya berkilah dengan CSR tanpa bukti nyata di lapangan.

Harapan di Tengah Ketidakadilan

Di tengah rasa kehilangan yang begitu mendalam, harapan masih ada. Harapan bahwa suara-suara kita akan didengar. Harapan bahwa tangisan bayi yang telah meninggalkan kita tidak akan sia-sia. Bahwa ada perubahan nyata yang bisa terjadi.

Sudah saatnya para pemimpin, perusahaan, dan kita semua sebagai masyarakat, berhenti saling menyalahkan dan mulai bertindak.

Jalan yang rusak bisa diperbaiki, nyawa yang hilang tidak bisa dikembalikan. Jangan sampai ada lagi yang harus merasakan kehilangan seperti ini. Kita harus bergerak bersama, demi masa depan yang lebih baik.

#camanewak

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:Jalan rusakKabupaten ketapangmelahirkan di jalanMeninggal di Jalan
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Isak Tangis Iringi Eksekusi Lahan di Kecamatan Segedong, Warisan Digugat, Rumah Tergusur, Warga Teriakan Ketidakadilan

26/06/2025
BREAKING NEWS : Mobil Pengangkut Uang Seruduk Kerumunan di Pasar Sungai Bakau Kecil, Sejumlah Warga Menderita Luka
16 jam lalu
Media FC Perkasa di Liga Mini Soccer U-35 AMC Sungai Pinyuh, Dua Mantan Sochenk FC Jadi Penentu Kemenangan
30/06/2025
Proyek Jalan Nasional Rp 146,9 Miliar di Mempawah Jadi Sorotan, Ketua Kadin : Mestinya Dikerjakan Secara Profesional
09/07/2025
Prestasi Atlet Mempawah Tak Seiring Dukungan, Berjuang Tanpa Dana, Berlaga Tanpa Apresiasi
05/07/2025

Berita Menarik Lainnya

Dahlan Iskan dan Saham Rp 89 Miliar

16/07/2025

Brunei Dibantai 8-0, Raven Gacor Cetak Enam Gol

19 jam lalu

Selama NKRI Penduduknya Masih Mayoritas Islam, Maka Sektor Kehidupan Dipersulit, Hidup Serba Susah

15/07/2025

Terjun Lubuak Rantiang: Keindahan Alam, Misteri, dan Warisan Budaya yang Tersembunyi di Ranah Minang

14/07/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang