Depresi Ditinggal Anak Laki-lakinya Meninggal, Seorang Pria di Sungai Kakap, Nekat Melakukan Ini


FOTO : petugas melaksanakan olah TKP di dalam kamar korban ditemukan meninggal gantung diri (Ist)

KUBU RAYA – radarkalbar.com

DIDUGA depresi karena kehilangan anak laki-laki semata wayang, akibat kecelakaan lalu lintas. Seorang pria berinisial BI (42) di Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya, Kalbar nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, Minggu (15/12/2023).

Kapolres Kubu Raya AKBP Arief Hidayat, saat dikonfirmasi melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya Aiptu Ade Surdiansyah membenarkan peristiwa bunuh diri di salah satu perusahaan yang berlokasi di Desa Rengas Kapuas, Kecamatan Sungai Kakap tersebut.

” Peristiwa bunuh diri tersebut terjadi pada Minggu (24/12/23) dan diketahui sekira pukul 20.30 WIB oleh isteri korban setelah selesai melaksanakan ibadah misa bersama ketiga anaknya. Nah, TKP-nya di dalam rumah korban tepatnya pada dalam kamar belakang,” ungkapnya, Selasa (26/12/2023).

Ditambahkan, hasil pemeriksaan saksi posisi korban saat ditemukan dalam keadaan tergantung dengan seutas tali plastik ukuran jari manis orang dewasa berwarna hijau.

Menurut keterangan saksi saat korban diturunkan denyut nadi korban masih ada. Namun lemah dan korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Syarif Muhammad Alkadrie Pontianak untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Hasil pemeriksaan Tim medis korban dinyatakan sudah meninggal dunia lebih dari 3 jam. Dan hasil visum luar terhadap tubuh korban tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan,” terang Ade.

Tim Inafis Polres Kubu Raya melakukan TKP didampingi personil Polsek Sungai Kakap untuk melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut.

” Dari pemeriksaan terhadap saksi, diduga korban mengalami depresi. Akibat meninggalnya anak lelaki satu-satunya karena kecelakaan lalulintas di Kecamatan Tayan Kabupaten Sanggau sekira tiga bulan yang lalu,” ungkapnya.

“Korban sudah diambil oleh pihak keluarganya dan dibawa ke Yayasan Kristen di Sungai Purun Kecil, Kabupaten Mempawah untuk prosesi pemakaman,” jelasnya.

Menurut Ade, pihak keluarga pun menolak untuk dilakukannya otopsi dan menerima kejadian ini dengan ikhlas.

Ade menambahkan, korban BI (42) sempat diajak isterinya untuk bersama melakukan ibadah misa di gereja di Kecamatan Sungai Kakap pada Minggu (24/13/23) pukul 18.00 WIB. Namun, BI menolak ajakan tersebut.

Namun, alangkah kagetnya isteri dan ketiga anaknya, selesai melaksanakan ibadah dan pulang ke rumah, melihat suaminya dalam keadaan tergantung dalam kamar dengan menggunakan seutas tali plastik.

Saat itu kata Ade, isteri korban sempat berlari ke luar rumah dan berteriak meminta tolong kepada warga. Warga yang mendengar teriakan itu pun datang untuk menolong.

“Korban yang dalam kondisi leher terlilit seutas tali plastik pun diturunkan oleh warga atas permintaan isteri korban. Dan langsung dilarikan ke RS Syarif Muhammad Alkadrie Pontianak untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun nyawa BI tak tertolong,” tuturnya (SrY/Hms_ReKR/red).


Like it? Share with your friends!