Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Opini > Apa yang Terjadi Bila AMIN Menang?
Opini

Apa yang Terjadi Bila AMIN Menang?

Last updated: 26/12/2023 00:03
26/12/2023
Opini
Share

FOTO : Dr. Rosadi Jamani (Ist)

Oleh : Ketua Satupena Kalimantan Barat, Dr. Rosadi Jamani

SEBUAH pertanyaan sedikit nakal. Apa yang akan terjadi bila pasangan nomor satu, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Amin) memenangkan Pilpres 14 Februari 2024 depan?.

Mengapa saya ngajukan pertanyaan itu, karena di semua survei, tak ada satupun posisinya teratas. Selalu di bawah. Seolah-olah, O1 sudah pasti kalah. Pahadal, belum tahu juga hasilnya nanti.

Sebelum menjawab itu, saya mau mengungkap fakta soal Argentina. Pada Juli 2021, China secara sepihak memutuskan kontrak dengan Argentina senilai $23 miliar untuk proyek pengembangan infrastruktur.

Proyek ini mencakup pembangunan pelabuhan, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan jaringan kereta api. Pemutusan kontrak ini terjadi setelah Alberto Fernández terpilih sebagai presiden Argentina.

Fernández dikenal sebagai presiden yang lebih independen dari China daripada pendahulunya, Mauricio Macri. Fernández juga telah mengkritik China atas pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dan Hong Kong.

Meskipun China tidak secara resmi menyatakan alasan pemutusan kontrak, banyak yang percaya bahwa hal ini terkait dengan perubahan haluan politik Argentina.

China diketahui memiliki kecenderungan untuk memutus kontrak dengan negara-negara yang dianggap tidak bersahabat.

Sampai di sini pasti mulai paham ya. China putus kontrak dengan Negeri Tango karena presiden terpilih bukan kawannya. Bukan presiden yang bisa menjamin keberlangsungan investasi besar itu. Dari pada rugi, lebih baik putus kontrak. Selesai.

Lantas, apa hubungannya dengan negeri kita?

Nilai investasi China di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, nilai investasi China di Indonesia mencapai USD 8,22 miliar, atau sekitar Rp 129,3 triliun dengan kurs Rp 15.000/USD.

Nilai tersebut meningkat sebesar 64,6% dibandingkan tahun 2021 yang hanya sebesar USD 5,02 miliar. Pada tahun 2023, nilai investasi China di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat.

Hal ini seiring dengan komitmen investasi dari beberapa perusahaan China, seperti Xinyi International Investment Limited yang akan berinvestasi sebesar USD 11,5 miliar atau sekitar Rp 175 triliun di Indonesia.

Kemudian, China merupakan negara dengan nilai investasi terbesar lho. Pada tahun 2022, nilai investasi China di Indonesia mencapai USD 8,22 miliar, atau sekitar Rp 129,3 triliun. Nilai tersebut lebih tinggi dari negara-negara lain, seperti Singapura (USD 7,16 miliar), Jepang (USD 4,8 miliar), dan Amerika Serikat (USD 4,7 miliar).

Negeri Tirai Bambu cukup besar investasinya. Tentu ia tak mau investasi itu terganggu. Pemerintah berikutnya harus sejalan dan bisa mengamankan semua itu. Bila pemerintah akan datang tak sejalan lagi, bisa saja nasib negeri ini dibuat serupa dengan Argentina.

Semua kontrak diputus. Nah, apa jadinya Indonesia tanpa investasi China? Apakah kembali ke nol seperti di SPBU itu? Bagi pihak yang selama ini bermitra erat dengan China pasti merasakan pukulan berat. Kerugian besar seperti sudah di depan mata.

Kok jadi khawatir ya. Saya rasa wajar khawatir, karena Argentina sudah mengalaminya. Presiden terpilih tak sejalan China, kontrak bernilai sangat besar itu, harus diputus.

Tentunya ada pihak yang tahu akan hal itu tidak terjadi di negeri ini. Namun, ada juga tak peduli, dan tidak memikirkan itu dulu. Sing penting menang. Kalau banyak pengamat mengatakan, ada kekuatan negara luar bermain di Pilpres, pasti ada.

Negara China, Amerika, Eropa, dan lainnya banyak berkepentingan dengan Indonesia. Negeri nusantara yang kaya akan sumber daya alam. Hilirisasi program yang banyak menikmati China, sementara Eropa, Amerika, Jepang, dan Korsel tak suka program itu. Sampai harus diselesaikan lewat WTO.

Ini bukti banyaknya negara berkepentingan pada negeri kita. Pilpres dipastikan ada kekuatan negara luar itu ikut bermain.

Lalu, apa yang akan terjadi bila Amin menang? Akankah kasus Argentina akan membayangi negeri ini. Saya kok berat menjawabnya, efek lagi liburan kali ya.

#camanewak

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:AMINAnies Baswedan - Muhaimin IskandarPilpres
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Selebgram Oca Fahira Meninggal Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Sungai Pinyuh

30/09/2025
Setahun Menghilang, Seorang Pria di Tayan, Ditemukan Tinggal Tengkorak
24/09/2025
Sore Mencekam di Sungai Pinyuh, Si Jago Merah Lahap Empat Rumah Warga di Jalan Karya Usaha
24/09/2025
Laskar Cinta Jokowi Minta Menkeu Purbaya Dipecat
16/10/2025
Pengedar Sabu di Balai Karangan Diciduk, 10 Paket Siap Edar Disita
12/10/2025

Berita Menarik Lainnya

Bulutangkis Kita Tersenyum Lagi Lewat Jonatan Christie

8 jam lalu

Drama Antagonis Dalam Kabinet Ekonomi Indonesia

18/10/2025

Utang dan Kecepatan Cahaya Bernama Whoosh

18/10/2025

Memahami Cara Kerja Inteligen Indonesia

19/10/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang