FOTO : Plh Bupati Sintang Yosepha Hasnah saat meninjau lokasi pengungsian dan dapur Umum di Kompleks Masjid Abu Bakar, Jalan Transito (Ist).
Pewarta/sumber : Rilis Prokopim Pemkab Sintang
radarkalbar. com, SINTANG – Kondisi banjir di Kabupaten Sintang semakin meluas. Terdata 14 kecamatan telah dilanda banjir. Adapun titik terparah dialami wilayah Kecamatan Sintang.
Saat ini ada 4 lokasi pengungsian disiapkan, masing-masing di Masjid Abu Bakar, SD Negeri 7, SMP Negeri 2, dan SMA Negeri 2.
Atas kondisi ini, Pelaksana Harian (Plh) Bupati Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si melaksanakan pengecekan langsung ke lokasi banjir dan tempat pengungsian, pada Selasa (26/10/2021).
Saat itu, didampingi Kepala Dinas Sosial Dra. Setina, M. Si dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ir. Bernhad Saragih, M. Si.
Saat berada di lokasi pengungsian, Plh Bupati Sintang juga melihat kondisi dapur umum yang mensuplai makanan dan minuman untuk warga yang mengungsi di Kompleks Masjid Abu Bakar.
Plh Bupati Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang sudah dan sedang menyalurkan bantuan kepada korban banjir.
“Beras sudah kita salurkan kelima kecamatan yang terkena banjir. Karena sekarang terjadi lagi banjir besar. Maka kita segera mengeluarkan cadangan beras lagi. Beras cadangan sebanyak 30 ton akan segera kita keluarkan untuk membantu korban banjir kali ini. Saat ini pengeluaran beras cadangan sedang dalam proses, ”ungkapnya.
Menurut Yosepha, jumlah pengungsi yang terdaftar sekitar 20 orang di Masjid Abu Bakar, pada Kantor Dinas Sosial 8 orang.
“Mereka mengungsi sejak tadi malam, ” timpalnya.
Yosepha mengimbau kepada warga korban banjir yang mau mengungsi agar mendaftar ke Dinas Sosial atau BPBD atau ke pemerintah kecamatan supaya bisa dikoordinir dengan baik.
” Untuk makanan gratis dan dapur umum baru ada di Masjid Abu Bakar ini saja. Kalau pengungsi terus bertambah, kita akan mendatangkan dapur umum mobile dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Saya sudah komunikasi dengan Bapak Gubernur Kalbar dan respon beliau sangat baik dan siap membantu, ” terangnya.
Sementara untuk pelayanan kesehatan buka di semua Puskesmas saja. Kalau ada laporan dan permintaan ke rumah tertentu karena adanya kejadian khusus, tentu petugas kesehatan siap.
“Kami sudah rapat dan mengambil kebijakan untuk membantu warga. Terima kasih kepada pengelola Masjid Abu Bakar yang sudah membuka masjid ini untuk dijadikan lokasi pengungsian dan dapur umum, ” terang Yosepha Hasnah.
Dijelaskan, pemerintah memiliki kemampuan yang terbatas dalam membantu warga ini, untuk itu pihaknya sangat berterima kasih kalau ada warga yang secara sukarela membantu sesama yang menjadi korban banjir.
“Stok beras sudah siap di gudang Bulog sebanyak 70 ton. Beras standby, siap dikeluarkan dan siap disalurkan. Ada masalah ketika mau menyalurkan bantuan, karena semua banjir dan sulit untuk mencapai rumah warga. Kecamatan diperhuluan sebenarnya sudah disalurkan. Kita akan menggunakan speedboat untuk mengantar bantuan beras nanti, ”paparnya.
Ditambahkan, memperhatikan analisa BMKG yang menyebut masih akan terjadi curah hujan tinggi hingga awal November 2021, maka pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sintang agar waspada.
“Ambil tindakan untuk antisipasi kemungkinan terjadinya banjir besar lagi. Mengungsi ke tempat yang tinggi, bisa saja mengungsi ke keluarga atau ke tempat pengungsian yang sudah disiapkan oleh Pemkab Sintang. Untuk Kota Sintang ada 4 tiitk pengungsian yang disiapkan. Kendaraan roda dua dan roda empat bisa diungsikan ke Eks Bandara Susilo, Gedung Serbaguna, dan Halaman BKPSDM Sintang, ” terang Yosepha Hasnah.
Selain itu, untuk Jembataan Kapuas dan Melawi dilarang memarkirkan kendaraan diatasnya.
“Kita sudah koordinasi dengan pihak Polres Sintang soal ini. Takutnya roboh karena ada beban kendaraan. Tidak boleh parkir kendaraan diatas jembatan. Berhenti saja tidak boleh diatas jembatan apalagi parkir, semuanya untuk keamanan dan kelancaran transportasi, ” terang Yosepha Hasnah.
Editor : Antonius