POTO : YL saat menjalani pengobatan di Puskesmas Bonti, akibat luka bacokan seorang ODGJ (ist).
radarkalbar.com, SANGGAU – Seorang pria berinisial RJ (33) tiba-tiba beringas dan membabi buta menyerang pasangan suami isteri (pasutri) berinisial S (51) dan YL (46), Sabtu (22/5/2021) siang.
Akibat ulah brutal RJ yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), S meninggal di tempat kejadian. Sementara. Sementara L menderita luka parah pada bagian tubuhnya, akibat bacokan tersangka.
Kejadian itu, mendadak membuat warga Dusun Kotup, Desa Tunggul Boyok, Kecamatan Bonti, Kabupaten Sanggau gempar.
Kapolres Sanggau, AKBP. Raymond M Masengi melalui Kapolsek Bonti Iptu Efendy dihubungi wartawan, pada Minggu (23/5) pagi membenarkan peristiwa tersebut.
Menurut Effendy, pelaku diduga kuat ODGJ. Tersangka RJ menyerang pasutri itu secara tiba-tiba dan membabi buta di rumahnya saat keduanya baru tiba dari kebun.
“Iya, benar. Tersangka diduga ODGJ. Sebelum kejadian, pasutri ini baru saja pulang dari ladang berkebun. Saat keduanya mengunci pintu rumah, selang beberapa menit pelaku tiba-tiba datang mendobrak pintu sambil mengacungkan parang kearah Leha, isteri S. Isterinya L sempat terkena bacokan di pundak sebelah kiri. Ia sempat bangkit dan berhasil kabur melalui jendela,” ungkapnya.
Usai kabur, L sempat berteriak ke suaminya S yang masih berada di dalam rumah untuk kabur. Mendengar teriakan L, beberapa tetangga korban sempat berusaha memberikan bantuan.
” Namun mereka yang mencoba membantu juga sempat dikejar oleh pelaku. Setelah situasi aman, warga kemudian mendatangi rumah korban.
Warga menemukan korban berada di depan garasi motor miliknya dalam kondisi bersimbah darah.. Di bagian kepala dan perut terlihat bekas bacokan,” jelasnya.
Ditambahkan, mendapati laporan warga, pihaknya langsung bergerak cepat dengan mengamankan tersangka.
“Pelaku sudah kita amankan sementara di Polsek Bonti dengan pengawalan ketat anggota. Rencana hari Minggu (23/5) siang pelaku akan kita bawa ke Rumah Sakit Jiwa. Untuk menentukan rumah sakitnya apakah di Singkawang atau Pontianak, kami masih menunggu konfirmasi dari Puskesmas Bonti,” tutunya.
Pewarta : Abin.