Oleh : Dr. Rosadi Jamani {Ketua Satupena Kalimantan Barat}
SELESAI sudah perebutan kekuasaan. Prabowo dan Gibran resmi jadi pemimpin saya, ente, dan kita semua. Ada yang tak terima? “Bang udah bang!”
“Jadi-jadilah” kata budak Pontianak. Semua celah hukum tak ada lagi untuk menggugurkan kemenangan 02. Tersisa satu saja, demo besar-besaran di jalan. Itu pun kalau tak hujan lebat.
Maklum budak sekarang, kena hujan dikit malah minggir. Itu pun kalau massanya ramai macam mahasiswa 98. Sepertinya berat itu terjadi. Kecuali situasinya mirip 1998. Rupiah anjlok, inflasi tinggi, sembako susah didapat, maraknya KKN, hukum untuk orang kaya, militeristik, dll.
Sekarang situasi itu belum dirasakan. Dolar memang hampir menyentuh 16 ribu, tapi sembako masih mudah dibeli. Inflasi masih terjaga dengan baik. Tak ada lagi bupati yang tentara. Apalagi?
Suara rakyat dibungkam? Lho mau teriak lantang curang tujuh hari tujuh malam tak ada yang larang. Mau demo juga boleh. Mau laporkan ke Dewan juga boleh. Mau lapor ke Mahkamah Internasional silakan.
Pokoknya, tak ada yang melarang apalagi dibungkam kayak macam Orba dulu. Hari ini lho kritik Soeharto, esoknya dipanggil tentara.
Situasinya memang beda. Ada juga sih persamaannya, korupsi dan nepotisme semakin merajalela. Cuma, bagian merajalela itu juga tak bisa menggugurkan kemenangan si Gemoy. Nanti malah dijogetin lagi, nyesak hati.
So, udah ya bang. Ngopi di kaki lima bersama enak ni. Prabowo Gibran sudah dikawal Paspampres. Negara sepenuhnya melindungi pemenang 58,6 persen suara itu.
Kalau pendukungnya mengarak poster 02 merayakan kemenangan, biarkan saja. Jangan pula diteriaki “Kasihan deh lho, menang curang woi..!” Takutnya mereka malah asyik berjoget.
Kalau boleh saran, belajar ikhlas, menerima kenyataan yang sudah ditakdirkan Tuhan. Bahasa budak zaman now, move on bro. Jangan marah ya!
Suka tidak suka, Prabowo Gibran sah pemimpin negeri +62. Ia baru bisa diganti lewat Pilpres lima tahun akan datang. Yang merasa tak suka dengan beliau, boleh mempersiapkan diri dari sekarang.
Tak hanya mengkritiknya 24 jam agar dapat simpati, juga siapkan duitnya. Tak cukup asal bacot sekarang ini. “Buah sawit kayu ara, ada duit ada suara.” Ini sudah menjadi hukum pasti.
Walau penuh kontroversial, ada sang Paman, produk gagal Orba, anak haram konstitusi, karena Bansos, curang di depan mata, cawe-cawe, “Bang udah Bang” Semua sudah berakhir.
Cukup sejarah mencatatnya. Segala luka itu biarlah dijadikan pelajaran buat generasi akan datang. Untuk saat ini, 02 lah pengganti sah Jokowi-Ma’ruf Amin.
MK sudah memutuskan dengan 3 hakim dissenting opinion dan 5 menerima. Tak bisa lagi diganggu gugat. Tak tahulah kalau dibawa ke MK Konoha, mungkin masih bisa, hehehe.
Bagus kita bicara Pilkada, yok! Siapa calon gubernur, walikota, dan bupati ente? Pasti sudah ramai ya. Hampir semua partai sudah membuka pendaftaran.
Dari figur yang mendaftar pasti di antaranya calon pemimpin kalian di daerah. Boleh diintip rekam jejaknya wak. Semua menginginkan terbaik.
Saya juga begitu.
Ada pertanyaan, di Pilkada ada Bansos ndak, Bang? Bang udah bang, jadi-jadilah.
#camanewak