FOTO : Ibu-ibu di Parit Deraba, berpoto bersama memegang baleho kegiatan pencegahan stunting (ist)
PONTIANAK – radarkalbar.com
EMAK – emak yang berdiam di bilangan jalan Parit Deraba, Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar diajak gemar makan sayur-sayuran.
Sejatinya, dengan banyak makan sayuran bisa meningkatkan gizi dan mencegah stunting.
Ajakan ini datang dari dosen Program Studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian Univeristas Nahdhatul Ulama (UNU) Kalbar dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
“Kita tidak hanya mengajak para ibu di sini banyak makan sayur-sayuran, melainkan juga memberikan sayuran. Sayuran salah satu cara terbaik memperbaiki kekurangan gizi pada anak,” kata Ketua PKM Prodi Agroteknologi, Bunia Ceri SSi MP di Kampus UNU, Selasa (19/12/2023).
Bunia mengungkapkan, ada warga Desa Parit yang terkena stunting. Inilah salah satu alasan dia bersama dosen lainnya menggelar PKM di Parit Deraba.
Harapannya, PKM yang dilakukan bersama sejumlah mahasiswa bisa berkontribusi menurunkan angka stunting di Desa Parit Baru.
PKM ini mengusung tema, “ Gemar Makan Berbagai Jenis Sayur Guna Meningkatkan Gizi Dan Pencegahan Stunting.”
Bunia Ceri sendiri menjadi narasumber dalam kegiatan itu. Ia tidak sendirian, didampingi Sulistia Ningsih, Riko Prasetyo, Dahlia Wulansari, dan sejumlah mahasiswa Prodi Agroteknologi.
PKM ini dirangkaikan dengan kegiatan mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di daerah itu.
Burhanuddin, Ketua RT 006 Parit Derabak menginformasikan, ada beberapa anak di RT mereka mengalami stunting.
Kader Posyandu setempat diwakili Mak Nuri juga merinci data dari Ketua RT itu, ada enam anak yang terkena stunting. Agar tidak terjadi peningkatan, gemar makan sayuran menjadi solusi terbaik yang ditawaran para dosen Agroteknologi.
“Saya mendapat informasi, masih banyak warga di Jalan Parit Derabak memiliki kebiasaan, makan yang penting ada nasi dan lauk. Padahal nasi adalah sumber karbohidrat dan lauk sumber protein. Ini membuktikan bahwa pola makan mereka tidak seimbang karena tidak ada sayuran,” ungkap Bunia.
Sayuran merupakan sumber folat (vitamin B9) dan asam folat. Keduanya sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Kekurangan folat selama kehamilan dapat menyebabkan spina bifida, yakni suatu kelainan karena tulang belakang dan saraf janin tidak terbentuk sempurna.
Konsumsi sayur yang bervariasi dapat membantu meningkatkan asupan nutrisi dan mencegah stunting pada anak.
Beberapa sayur yang baik dikonsumsi antara lain brokoli, bayam, wortel, kentang, daun kelor, daun ubi, terong, kubis dan banyak lagi.
“Kita dianjurkan tidak makan satu jenis sayuran saja untuk mendapatkan kandungan vitamin dan gizi. Karena, masing-masing sayur mengandung vitamin dan gizi yang berbeda-beda. Kita harus konsumsi banyak jenis-jenis sayuran agar kebutuhan tubuh terhadap vitamin dan gizi terpenuhi,” imbau Bunia.
Kegiatan PKM ini diikuti 32 peserta, rata-rata kaum ibu. Di akhir kegiatan, Bunia Ceri beserta dosen lainnya membagikan jenis-jenis sayuran kepada peserta. Mereka berharap agar apa yang disampaikan bisa diterapkan. Banyak makan sayuran di samping lauk pauk juga. (SrY/rilis UNU/red***)