FOTO : Ilustrasi penampakkan serang rudal Iran ke Israel [ ist ]
KITA kembali pada cerita perang Iran vs Israel. Belum ada ngaku kalah. Sama-sama tak mau mengalah. Di balik sikap ego perang itu, Donald Trump malah meminta Iran untuk menyerah tanpa syarat.
Luar biasa, si rambut jagung ini, bukan mendamaikan, malah menjadi kompor. Yok, kita ungkap kisah perang dengan informasi terbaru. Siapkan kopi tanpa gulannya, wak!
Donald Trump, kembali menjadi juru bicara perang kosmis. Ia meminta Iran “serahkan dirimu tanpa syarat!” Seperti villain dalam film Marvel yang kehabisan dialog. Tapi Iran? Tertawa. Tertawa seperti Ayatollah yang baru saja menyelesaikan episode Tom & Jerry, lalu menekan tombol “Launch”.
Maka meluncurlah Fattah-1, rudal yang kecepatannya lima kali suara, lebih cepat dari gosip emak-emak di arisan dan lebih licin dari dalih politisi lokal. Rudal ini, menurut ilmuwan Iran yang terinspirasi dari manual Star Wars, bisa bermanuver di udara seperti pesawat kertas dilempar anak TK, namun dengan ledakan setara kemarahan dewa perang Persia.
“Selamat datang, warga Tel Aviv! Tolong sambut rudal kami dengan secangkir teh dan bunker anti-nuklir,” begitu kira-kira pesan halus dari Iran. Tidak, ini bukan iklan Airbnb.
Operasi ini dinamakan Honest Promise III, sejujur pengakuan pacar toxic yang bilang “aku udah berubah.” Ya, janji yang jujur, tapi berisi rudal yang tidak terdeteksi radar dan tidak bisa dicegat. Ini bukan perang, ini seni instalasi destruktif.
Sasaran rudal Iran? Tentu saja bukan halte bis atau warkop reot. Tapi, pusat komando intelijen Israel di Tel Aviv (tempat para agen Mossad menyeduh teh sambil membuka folder rahasia), kilang minyak di Haifa (karena setiap perang butuh bensin dan sinyal simbolik), fasilitas Rafael Advanced Defense Systems, rumah produksi Iron Dome, sistem pertahanan yang katanya bisa mencegat apa saja… kecuali kenyataan bahwa rudal Iran lebih lincah dari komentar netizen +62.
Sementara itu, di Pentagon, para jenderal AS menggelar rapat darurat sambil menyusun daftar alfabet jet tempur: F-16, F-22, F-35, karena tampaknya semua solusi Amerika diawali dengan huruf “F”.
Washington mengerahkan pasukan udara, memperpanjang masa tugas, dan menyebar jet tempur ke Timur Tengah layaknya DJ melempar playlist ke klub penuh asap, semua dalam upaya mempertahankan narasi lama bahwa “kami di sini demi stabilitas.” Stabilitas siapa? Mungkin harga saham Lockheed Martin.
Iran kemudian, dengan senyum semi-filosofis, berkata, “Israel tidak sekuat yang kalian pikir.” Kata Brigjen Reza Talaei-Nik, rudal mereka baru, tidak bisa dilacak, dan tidak bisa dicegat. Kalau ini bukan rudal, mungkin ini karma bersayap.
Oh, dan jangan lupa, rudal ini bukan asal tembak. Mereka berpemandu presisi, seperti AI yang tahu lokasi pikiran orang sebelum orang itu berpikir. Targetnya? Fasilitas intelijen Israel yang katanya punya lapisan pertahanan berlapis-lapis, seperti kebab berisi trauma sejarah.
Apakah ini semata-mata konflik dua negara? Atau skenario battle royale global, di mana masing-masing negara membawa senjata, alasan moral, dan segenggam kontrak pertahanan? Jangan-jangan, ini hanyalah bagian dari rencana besar Kartel Industri Perang Internasional, agar stok rudal laku, bursa saham hidup, dan rakyat kecil terus membeli sembako sambil menonton live-stream kehancuran dari gawai buatan Korea Selatan?
Konspirasi ini mungkin ditulis di ruang gelap bawah tanah, antara agen Mossad yang menyamar jadi barista dan jenderal AS yang nyambi jadi TikToker pertahanan.
Akhir kata, Fattah-1 bukan hanya rudal. Ia adalah manifesto geopolitik dalam bentuk logam terbang, pesan filsafat dalam kecepatan Mach-5, dan pengingat bahwa dunia modern tidak dikendalikan oleh doa-doa damai, melainkan oleh siapa yang punya tombol merah lebih besar.
Karena dalam perang absurd ini, tak ada pemenang. Hanya produsen senjata yang tertawa dan rakyat yang harus beli Indomie lebih mahal karena “dampak konflik Timur Tengah.” Selamat datang di 2025: Tahun di mana kenyataan menyerah pada absurditas global.
#camanewak#
Oleh : Rosadi Jamani
[ Ketua Satupena Kalbar ]