FOTO : dokumentasi para ssiwa SDN 04 Tayan Hilir saat mengikuti kejuaraan taekwondo di Pontianak [ ist ]
redaksi – radarkalbar.com
PONTIANAK – Siapa sangka, dari sebuah sekolah dasar di Pulau Tayan, Kecamatan Tayan Hilir, wilayah Kabupaten Sanggau, lahir para juara yang mampu bersaing di kancah Provinsi Kalimantan Barat.
SD Negeri 04 Tayan Hilir mencatatkan sejarah manis dalam dunia olahraga pelajar Kalimantan Barat setelah berhasil memborong delapan medali dalam ajang Kalbar Taekwondo Gubernur Cup 2025 yang digelar pada 11–12 Juni di Lapangan Perbasi, Pontianak.
Tak banyak yang tahu, perjuangan mereka tak hanya terjadi di atas matras pertandingan. Di balik medali yang mereka kalungkan di leher, tersimpan cerita perjuangan, keterbatasan, dan semangat kebersamaan yang tak ternilai.
Kepala SDN 04 Tayan Hilir, Sri Sulastri, masih menyimpan rasa haru ketika mengenang awal mula persiapan keberangkatan anak-anak ke Pontianak.
“Kami hanya punya dana untuk memberangkatkan dua orang, itu pun seadanya. Tapi tekad anak-anak dan dukungan orang tua membuat semua berubah,” kenangnya.
Saat kabar itu menyebar, para orang tua murid langsung berinisiatif patungan, mengumpulkan dana seikhlasnya agar anak-anak mereka bisa ikut serta.
Tak hanya berhenti di situ, mereka pun ikut turun langsung ke Pontianak untuk menyaksikan perjuangan anak-anak di arena pertandingan.
“Saya tidak pernah menyangka, begitu banyak orang tua yang datang langsung. Mereka datang dengan motor, mobil pribadi, bahkan nebeng. Semua demi mendukung anak-anak. Itu yang membuat saya merinding sekaligus bangga,” ujar Sri.
Tak sia-sia perjuangan itu. Tim taekwondo SDN 04 Tayan Hilir yang berada di Pulau Tayan ini, tampil penuh semangat. Setiap pukulan dan tendangan adalah cerminan kerja keras berbulan-bulan.
Hasilnya? Satu medali emas, lima perak, dan dua perunggu menjadi bukti nyata bahwa semangat bisa mengalahkan segala keterbatasan.
Alona menjadi bintang dengan menyabet medali emas. Kemudian, Yhara, Garneta, Afif, Aska, dan Umar masing-masing meraih medali perak. Selanjutnya, Zayn dan Mikha menyumbang medali perunggu.
Bagi Sri Sulastri, capaian ini bukan sekadar angka atau koleksi medali, tapi menjadi pemantik semangat bagi seluruh elemen pendidikan di daerah.
Momen kemenangan ini seolah menjadi alarm bahwasanya di balik keterbatasan, selalu ada potensi besar yang menanti untuk diberi ruang.
Semangat gotong royong orang tua, totalitas para guru, serta semangat luar biasa dari para siswa menjadi kunci sukses keberhasilan ini.
“Prestasi ini milik semua pihak. Kami hanya fasilitator. Tapi anak-anak, orang tua, dan para pelatih, mereka adalah pahlawan sebenarnya,” cetusnya.
Kini, nama SDN 04 Tayan Hilir tidak hanya dikenal di Kecamatan Tayan Hilir, namun diantero wilayah Sanggau, tetapi juga telah menorehkan tinta emas di pentas olahraga Provinsi Kalimantan Barat.
Harapannya, langkah kecil dari Tayan Hilir ini akan menjadi pijakan besar menuju panggung nasional. [ red]
Source : Poniman
Editor/publisher : SerY TayaN