Jakarta (17/1/2020) – Bandar Udara Haji Muhammad Sidik di Desa Trinsing, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, siap beroperasi pada tahun 2020.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti menjelaskan bahwa secara fisik bandara ini telah rampung, dan akan menggantikan Bandar Udara Beringin Muara Teweh yang sudah tidak layak lagi diperluas karena berada di kawasan pemukiman penduduk.
“Secara fisik pembangunan bandara baru ini telah selesai pada akhir tahun 2019, landas pacu, apron, fillet dan turning area dan marking serta terminal penumpang, dan Bandara siap beroperasi Tahun 2020 ini,” jelas Polana di Jakarta.
Bandara yang berornamen dan corak khas Dayak ini memiliki landas pacu 1.400 m dan lebar 30 m, apron seluas 110.25 m dan lebar 80 m, taxiway 173 m dan lebar 18 m, serta memiliki terminal seluas 1.250 m2.
Polana berharap Bandar Udara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh dapat membantu meningkatkan konektivitas dan perekonomian wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Barito Utara.
“Sebelum dioperasikan, bandara tersebut akan segera diverifikasi untuk memastikan aspek keselamatan dan keamanan, saya berharap kehadiran bandara baru ini mampu menunjang konektivitas dan juga mendorong perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya,” kata Polana.
Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Beringin Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Djarot Nugroho. Djarot mengatakan, sebelum dioperasikan, Bandar Udara Muara Taweh akan diverifikasi oleh Direktorat Bandar Udara. Hal itu telah sesuai dengan prosedur ketentuan pengoperasian bandara.
“Dengan telah selesainya pekerjaan rekonstruksi runway dan sejumlah objek vital lainnya di Bandar Udara H Muhammad Sidik, maka tinggal menunggu hasil dari verifikasi bandara. Proses verifikasi meliputi sisi udara seperti runway, taxiway, apron dan peralatan pendukung lainnya. Kemudian di sisi darat verifikasi seluruh peralatan keamanan, servis atau pelayanan dan keselamatan penerbangan, termasuk verifikasi terminal,” ungkap Djarot.
Djarot berharap dukungan dari semua pihak dan seluruh masyarakat Kabupaten Barito Utara agar Bandar Udara H Muhammad Sidik dapat melalui semua tahapan sehingga bisa segera beroperasi di 2020.
“Masyarakat Barito Utara sangat senang dan bangga bisa memiliki bandara baru. Kehadiran pemerintah pusat sangat dirasakan oleh masyarakat. Harapan kami kedepannya makin banyak maskapai yang membuka rute penerbangan, sehingga memudahkan aksesbilitas masyarakat Barito Utara,” tutup Djarot.
Sumber :
PELAKSANA TUGAS
KEPALA BAGIAN KERJASAMA INTERNASIONAL, HUMAS DAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA.
ENDAH PURNAMASARI
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kementerian Perhubungan