Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Opini > Anies Baswedan Siap Kalah Terhormat di Pilkada DKI Jakarta [analisis politik fenomena Anies]
Opini

Anies Baswedan Siap Kalah Terhormat di Pilkada DKI Jakarta [analisis politik fenomena Anies]

Last updated: 15/06/2024 18:28
15/06/2024
Opini
Share

Oleh : Benz Jono Hartono, Praktisi Media Massa

*Pembukaan*

Dalam ranah politik Indonesia, Anies Baswedan merupakan salah satu tokoh yang dikenal memiliki karisma dan kemampuan retorika yang kuat.

Setelah kegagalannya dalam Pilpres RI 2024 yang baru lalu, Anies tampaknya kembali mengarahkan pandangannya pada kancah politik lokal, khususnya Pilkada DKI Jakarta.

Fenomena ini akan menganalisis kesiapan Anies Baswedan untuk menghadapi kekalahan terhormat dalam Pilkada DKI Jakarta, setelah sebelumnya juga menerima kekalahannya dengan sportif dalam Pilpres RI.

*Kalah Terhormat di Pilpres RI*

Kekalahan Anies Baswedan dalam Pilpres RI bisa dianggap sebagai salah satu momen yang menunjukkan integritas dan sportifitasnya dalam berpolitik.

Meskipun banyak pendukungnya merasa kecewa, Anies memilih untuk menerima hasil dengan lapang dada dan tetap berkomitmen untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa.

Sikap ini mencerminkan karakter seorang pemimpin yang memahami bahwa kekalahan dalam politik bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses demokrasi yang sehat.

*Pilkada DKI Jakarta Sebuah Langkah Strategis*

Setelah kegagalan dalam Pilpres, keputusan Anies untuk kembali bertarung dalam Pilkada DKI bisa dilihat sebagai langkah strategis. Jakarta, sebagai ibukota negara(versi non Jokowi) dan pusat politik serta ekonomi, memiliki peran penting dalam percaturan politik nasional.

Menjadi Gubernur DKI Jakarta memberikan platform yang kuat bagi siapa pun yang ingin tetap relevan dan berpengaruh dalam politik Indonesia.

Anies, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, memiliki rekam jejak yang cukup solid, dan berbagai inisiatif lainnya menjadi bukti bahwa ia memiliki visi dan kemampuan eksekusi.

Meskipun tidak semua program berjalan tanpa kritik, Anies berhasil menunjukkan bahwa ia memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan Jakarta.

*Siap Kalah Terhormat*

Salah satu faktor yang membedakan Anies dari banyak politisi lain adalah kesiapannya untuk menerima kekalahan dengan terhormat.

Dalam konteks Pilkada DKI, kesiapan ini menunjukkan bahwa Anies memahami risiko dan dinamika politik yang kompleks di Jakarta.

Ia tidak hanya fokus pada kemenangan semata, tetapi juga pada proses dan etika berpolitik. Kesiapan Anies untuk kalah terhormat juga bisa menjadi inspirasi bagi politisi lainnya.

Dalam demokrasi yang sehat, kekalahan harus diterima sebagai bagian dari permainan politik yang fair. Sikap ini tidak hanya akan memperkuat kredibilitas Anies sebagai seorang politisi, tetapi juga akan memberikan pelajaran penting bagi masyarakat tentang arti sportifitas dalam politik.

*Penutup*

Anies Baswedan, dengan segala pengalaman dan rekam jejaknya, tampaknya siap untuk kembali bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta.

Sikapnya yang siap menerima kekalahan dengan terhormat menunjukkan bahwa ia memiliki pandangan yang matang dan sportif dalam berpolitik.

Langkah ini tidak hanya penting bagi karir politik Anies sendiri, tetapi juga bagi perkembangan demokrasi di Indonesia. Melalui kesiapannya untuk kalah terhormat, Anies mengajarkan bahwa politik adalah tentang melayani dan berkontribusi, bukan sekadar merebut dan memenangkan kekuasaan, dalam hal ini

Perlu diingat, bahwa sesungguhnya,

*Pilpres dan Pilkada itu, bukan perkara Siapa Yang Memilih, Tapi Siapa Yang Menghitung Hasil Pemilihan.*

[Anggota Dewan Pembina ASPIRASI INDONESIA, untuk penetapan 15 Maret sebagai libur nasional Hari Anti Islamofobia]

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:Anies BaswedanPilkadaPilpres
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Selamat dari Tabrakan, Truk CPO Justru Masuk Parit, Kerugian Capai Puluhan Juta

07/08/2025
Alumni Tuntut Saiful Anam dan Awam Sanjaya Bertanggung Jawab atas Mati Suri Darul Ma’arif Sintang
10/08/2025
Tangis Bocah Pecah di Jembatan Kuala Mempawah, Tali Layangan Lukai Wajahnya Saat Menuju Tempat Hiburan
04/08/2025
Tampil Solid dan Kompak, Tim SKL Kunci Gelar Juara Voli Antar Desa Zona I se Kabupaten Mempawah
05/08/2025
Poros Muda NU Desak Copot Ketua LP Ma’arif Sintang, Mundur Itu Terhormat, Sebelum Semuanya Terlambat
08/08/2025

Berita Menarik Lainnya

Noel Terlihat Sedih Memakai Rompi Oranye

22/08/2025

Efisiensi ala DPR, Rakyat Dipajaki, Dewan Diberi Kompensasi

19/08/2025

Mengenal Jusuf Hamka yang Berani Gugat Hary Tanoe 119 Triliun

17/08/2025

Prabowo Tabuh Genderang Perang Melawan Tambang Ilegal

17/08/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang