Komisi IV DPR RI Dukung LDII Kalbar, Dorong Pesantren Sebagai Pusat Ekonomi Kerakyatan


FOTO : Momen launching gerakan kemandirian ekonomi pesantren di Panti Asuhan Amal Jariyah Rasau Jaya dihadiri Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan (Ist)

Editor : Tim redaksi

KUBU RAYA – radarkalbar.com

ANGGOTA Komisi IV DPR RI, Daniel Johan memuji konsep kemandirian ekonomi yang diluncurkan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalbar.

“Saya pribadi memuji dan mengapresiasi langkah LDII Kalbar dengan membangun kemandirian ekonomi pesantren. Semoga ini memberikan manfaat di internal LDII dan masyarakat secara luas,” ujarnya saat menghadiri Launching Gerakan Kemandirian Ekonomi Pesantren di Panti Asuhan Amal Jariyah Rasau Jaya, Rabu (13/7/2022).

Menurut Daniel, pesantren sesungguhnya memiliki potensi kekuatan ekonomi kerakyatan, syaratnya dikelola secara baik.

“Selama ini pesantren telah menjadi pusat pendidikan akhlak, dan saya sangat setuju apabila pesantren dijadikan pusat kegiatan ekonomi, karena memang cukup potensial,” ungkapnya.

Daniel, mengaku siap untuk memfasilitasi keinginan LDII melalui program – program di kementerian ataupun aspirasinya.

“Saya bisa fasilitasi untuk mendukung kegiatan ini melalui mitra di kementerian. Programnya bagus sehingga wajib kiranya saya harus ikut mendukung dan memfasilitasi,” tegasnya.

Membicarakan kemandirian pangan kata Daniel, berarti mengoptimalkan potensi yang ada.

“Saat masuk di lokasi saya lihat sangat potensi untuk meningkatkan produksi pangan. Jadi saya ajak mari manfaatkan lahan yang ada untuk kekuatan pangan,” cetusnya.

Apresiasi juga disampaikan, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Diniyah dan Pontren Kemenag Kubu Raya, Abdul Rahman mengharapkan konsep ini menjadi contoh bagi lembaga pesantren lain.

“Kami dari Kemenag saat berterimakasih konsep kemandirian ekonomi pesantren yang digagas LDII Kalbar. Semoga menginspirasi lembaga pesantren lainnya,” ungkapnya.

Sementara, Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto menyatakan kegiatan ini menjadi bagian ikhtiar untuk menjadikan panti dan pesantren bisa mandiri secara ekonomi.

“Lahan yang tersedia cukup luas, yakni dikawasan panti saja 5 hektar dan lahan pengembangan ada 10 hektar. Potensi ini yang memotivasi kami,” jelasnya.

Ide awalnya dikatakan dia, berangkat dari pemikiran para santri atau anak-anak panti mesti ditanamkan jiwa wirausaha, selain pendidikan karakter.

“Targetnya jika mereka keluar dari pesantren ada bekal ketrampilan dan tertanam jiwa wirausaha. Jadi mereka kedepannya bisa mandiri,” ungkapnya.

Selain itu, mempunya impian agar operasional panti dan pesantren bisa tercukupi secara mandiri dari pengolahan lahan.

“Lahan sudah mulai ditanami tanaman produktif, bahkan pepaya california termasuk sayuran sudah mulai panen. Walaupun relatif masih kecil tapi kedepan insya Allah bisa mencukupi untuk keperluan panti dan pesantren, ” harapnya.

Selain tanaman juga diintegrasikan dengan pengembangan ternak.

“Kambing, dan unggas seperti ayam dan bebek juga mulai dikembangkan,” imbuhya.

Hadir dalam peluncuran ini, utusan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan RI, Kasi Pendidikan Diniyah dan Pesantren Kemenag Kubu Raya, Kabid Sapras Dinas Pertanian, Camat dan unsur Forkompica Rasau Jaya.

Pewarta/sumber : Rilis LDII Kalbar.


Like it? Share with your friends!