Oleh : Rosadi Jamani [ Dosen UNU Kalimantan Barat]
MUMPUNG negeri ini sedang dikadali hacker, saya anak cerita seorang hacker paling bahaya di dunia.
Seorang hacker asal China yang menggempar dunia, dicari FBI. Untung ketangkap di Singapura.
Kalau tidak, ia menjadi momok menakutkan di dunia maya. Siapa hacker kelas dewa ini? Dialah Wang Yunhe.
Begini ceritanya. Wang Yunhe ini bukan hacker ecek-ecek atau peretas pagar doyong. Dia menciptakan malware, virus yang bisa menyebar ke berbagai jaringan komputer, lalu menjual jaringan-jaringan yang terinfeksi itu kepada penjahat.
Bayangkan saja botnet (jaringan komputer terinfeksi) ini dijual ke penjahat. Lalu, digunakan untuk merampok aset-aset penggunanya. Meski Wang Yunhe tidak merampok langsung, dia tetap saja jadi biang kerok kasus-kasus besar di dunia.
Berita hacker ini meledak karena virus yang ia ciptakan paling berbahaya di dunia. Untuk menangkap satu orang ini, FBI Amerika Serikat bekerja sama dengan polisi di Thailand, Singapura, dan Jerman.
Jangan bayangkan Wang Yunhe ini hanya nongkrong di satu tempat, dia itu bagaikan kutu loncat yang sulit ditangkap.
Gimana cara hacker besar seperti ini bisa ketangkap? Apa dia akhirnya menyerahkan diri setelah dinasihati menteri? Tentu saja tidak! Ini adalah hasil kerja keras dan koordinasi berbagai negara.
Bayangkan, menangkap satu hacker saja butuh upaya multi-agensi yang intensif sejak Agustus 2022, baru ketangkap Mei 2024. Luar biasa, kan?
Wang Yunhe ini bagaikan karakter dalam film! Masa kecil dan latar belakangnya masih misterius. Tapi yang pasti, dia warga negara China. Saking kayanya, dia juga punya kewarganegaraan di negara lain seperti St. Kitts dan Nevis, negara kepulauan di Karibia.
Bagaimana cara Wang Yunhe meretas 19 juta alamat IP, termasuk 613.841 di Amerika? Dia membuat aplikasi VPN bernama MasVPN dan DUVPN yang sudah terinfeksi botnet 911 S5.
Teman-teman, kalau ada yang masih pakai VPN ini, segera uninstall dan format ulang komputer, ini bahaya banget! Selain itu, dia juga menjual software bajakan yang sudah terinfeksi virus.
Serangan botnet 911 S5 ini begitu canggih, dia bisa tidur dulu sampai menemukan mangsa yang pas. Misal, mahasiswa cupu yang tidak punya uang tidak akan langsung terinfeksi, tapi begitu ada transaksi besar seperti pemesanan hotel dengan kartu kredit orang tua, barulah mereka beraksi.
Wang Yunhe juga menjual IP terinfeksi ke penjahat. Salah satu pembeli berhasil merampok 96,3 triliun rupiah dari bantuan bencana COVID-19 di Amerika. Meski bukan Wang Yunhe yang merampok, dia menyediakan alatnya.
Dengan hasil penjualan ini, Wang Yunhe membeli properti mewah di Amerika, Tiongkok, Singapura, Thailand, dan Arab. Dia punya 21 properti mewah, Ferrari F8, BMW I8, Rolls Royce, dan lusinan rekening bank serta dompet mata uang kripto.
Bisnisnya? Cangkang semua! Perusahaan holding dan konsultan manajemen hanyalah kedok untuk menyembunyikan identitas aslinya.
Penangkapan Wang Yunhe adalah prestasi besar, tapi juga pelajaran berharga. Bahkan negara-negara maju pun harus bersatu untuk menangkap satu hacker. Singapura, meski sering mengundang investor kaya, kali ini mendapatkan ‘crazy rich’ dari duit kotor.
Jadi, teman-teman, jangan lupa, berhati-hatilah dengan aplikasi dan software yang digunakan. Buat yang masih penasaran, wajah Wang Yunhe belum dirilis. Kalau googling namanya dan menemukan foto, kemungkinan besar itu bukan dia.
Akibat ulah hacker, terus terang saya was-was. Negara saja bisa dibobol, apalagi akun pribadi. Takut uang di rekening tiba-tiba terkuras habis.
Atau, atau ada melakukan transaksi ilegal menggunakan akun kita. Ini yang saya khawatirkan. Tiba-tiba ingat, menyimpan duit paling aman sepertinya di bawah bantal lagi.
#camanewak