Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Kalbar > Cap Go Meh Saat 736 Tatung Beraksi
Kalbar

Cap Go Meh Saat 736 Tatung Beraksi

Last updated: 12/02/2025 18:55
12/02/2025
Kalbar
Share

Oleh : Rosadi Jamani [ Ketua Satupena Kalimantan Barat ]

LANGIT Singkawang mendung, seakan menahan napas, menunggu dentuman pertama dari tabuh gendang raksasa. Lalu, duuuummm!

Suara itu pecah, bergemuruh, menembus relung setiap jiwa yang hadir. Festival Cap Go Meh pun dimulai!

Dari sudut-sudut kelenteng yang berusia ratusan tahun, aroma dupa menguar, menyatu dengan semangat ribuan manusia yang telah berdesakan di tepi jalan. Mata mereka berbinar, menanti 736 Tatung yang akan turun ke medan.

Mereka bukan sembarang manusia. Mereka adalah perantara. Roh leluhur telah memilih mereka sebagai wadah. Hari ini, mereka bukan lagi manusia biasa.

Dari kejauhan, suara lonceng berbunyi. Derap kaki semakin dekat. Tiba-tiba, udara seperti bergetar. Tatung pertama muncul!

Lelaki itu bertelanjang dada, tubuhnya berkilat oleh minyak. Di bahunya terpancang tombak tajam, menusuk tembus, tapi darah tak menetes. Matanya kosong, napasnya tetap tenang. Langkahnya seperti bayangan harimau di puncak gunung, ringan, tapi penuh ancaman.

Di belakangnya, ratusan Tatung lain menyusul. Ada yang menggigit pedang, ada yang duduk di kursi paku, ada yang tubuhnya dililit rantai besi seakan hendak menahan amukan naga.

Matahari menyilaukan ujung-ujung pedang yang terhunus, membuat setiap orang yang menyaksikan merinding.

Dari barisan rakyat jelata yang berjubel di tepian jalan, terdengar bisik-bisik.

“Lihat itu! Tidak berdarah!”
“Bagaimana mungkin manusia bisa begitu?”
“Ini bukan manusia biasa… ini dewa yang turun ke bumi!”

Di tengah lautan manusia, seorang lelaki muda berdiri tegak. Ia berpakaian resmi, dengan senyum tipis yang khas. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah datang!

Hari ini, Singkawang tak hanya menyambut para Tatung, tapi juga seorang pemimpin negara. Langit semakin mendung, seakan hendak menyaksikan sendiri keajaiban yang akan terjadi.

Ketika Wapres Gibran mengangkat pemukul gendang, waktu seolah melambat. Semua mata tertuju padanya. Duuuummm! Sekali lagi, suara gendang membelah udara.

Saat itulah, sesuatu terjadi.

Seorang Tatung melompat tinggi ke udara! Tubuhnya berputar, tombak di tangannya berkelebat seperti kilatan petir di langit. Udara mendesir, orang-orang menahan napas. Dalam sekejap, ia mendarat dengan sempurna, seakan gravitasinya sendiri tak mengikuti hukum alam.

Sorak-sorai membahana. Singkawang telah menjadi lautan manusia. Festival ini bukan sekadar pawai. Ini bukan sekadar budaya. Ini adalah pertempuran antara dunia nyata dan dunia gaib.

736 Tatung telah turun. Roh-roh jahat yang bersembunyi di gang-gang sempit, di sudut-sudut gelap kota, pasti telah gemetar ketakutan. Hari ini, Singkawang dibersihkan!

Di bawah langit yang mulai berubah jingga, Singkawang tersenyum. Ia tahu, setahun lagi, mereka akan kembali. Tatung akan turun lagi, roh akan dibakar lagi, dan Singkawang akan kembali menjadi pusat alam semesta!

#camanewak

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:SingkawangTatung
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Terpilih Dalam Musdesus, Ronald Yohanes Sinlae Resmi Nakhodai Koperasi Desa Merah Putih Cempedak Tayan Hilir

31/05/2025
Kamiriluddin Desak PT KAL dan Pemerintah Bersikap, Ratusan Pekerja di Kayong Utara Dibayangi Ketidakpastian
21/05/2025
Koq Bisa..! Solar Subsidi Ngalir ke Penambang Emas Ilegal, Begini Penjelasan Dinas Perdagangan Sekadau
20/05/2025
Menanti Terang di Ujung Kampung, 60 KK di Lingkungan RT : 02 Mayak Engkare Cempedak Tayan Hilir Masih Hidup dalam Gelap
29/05/2025
Rampas Kunci Motor Warga, Pria di Sekadau Ditangkap dalam Operasi Pekat II Kapuas 2025
17/05/2025

Berita Menarik Lainnya

Sekadau Tegaskan Komitmen Kurangi Sampah Plastik Lewat Apel Hari Lingkungan Hidup Sedunia

11/06/2025

Idul Adha Penuh Makna di Balik Jeruji, Lapas Pontianak Bagikan 17 Hewan Kurban untuk Warga Binaan dan Masyarakat

08/06/2025

Wafatnya Wartawan Senior Kalimantan Barat

07/06/2025

Dari Ramadan hingga Idul Adha, BPM Kalbar Tak Pernah Sepi Aksi, Kali Ini Bagikan 300 Paket Daging untuk Warga Pontianak

06/06/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang