Oleh : Rosadi Jamani [Dosen UNU Kalimantan Barat]
JELANG pendaftaran ke KPU, suhu politik di Kalbar mulai panas kayak wajan penggorengan habis dipakai goreng pisang.
Kalau kalian perhatikan, setiap kali Pilkada mulai dekat, para kandidat yang berani-beraninya maju lagi, kayak udah siap pakai tameng baja.
Soalnya, serangan demi serangan bakal datang bertubi-tubi. Dan serangan yang paling favorit? Isu korupsi, pastinya!
Baru-baru ini, jagad TikTok heboh gara-gara video dari akun @publik.update yang menunjukkan seseorang melaporkan dugaan korupsi seorang bupati di Kalbar.
Bupati ini, yang sepertinya sudah tak sabar ingin naik panggung Pilkada lagi, tiba-tiba jadi sorotan. Bukannya lapor ke kejaksaan atau polisi, orang ini malah langsung mengadu ke pengacara top Indonesia, Kamarudin Simanjuntak.
Bisa dibilang, ini semacam shortcut buat cari perhatian, kayak mau masuk VIP club tapi tanpa antre.
Nah, menurut cerita si Kamarudin, dia udah punya bukti segunung soal dugaan korupsi penyediaan air bersih di 11 desa. Bayangkan, bukti segitu banyaknya, bisa dipakai buat isi bak mandi mungkin? Dengan bekal itu, Kamarudin berniat melapor ke KPK. Dan kita semua tahu, kalau KPK udah turun tangan, wah, bisa runyam urusannya.
Tapi, pertanyaannya, apakah ini semua murni karena ada dugaan korupsi atau cuma strategi politis buat menjatuhkan sang kandidat? Ya, siapa tahu, kan? Bisa jadi ini adalah bagian dari tradisi “serang sebelum diserang” yang udah jadi rahasia umum di dunia politik kita.
Setiap kali ada yang mau naik panggung, pasti ada aja yang coba ngejatuhin. Kalau nggak pakai isu korupsi, nggak seru, bro!
Jadi, apapun motivasinya, kita tunggu aja nih drama politik Kalbar berikutnya. Jangan lupa sediakan tetap ngopi, wak! Karena sepertinya cerita ini bakal panjang, seru, dan penuh kejutan.
Ah, politik, memang selalu bisa bikin kita terhibur, ya!
#camanewak