FOTO : ilustrasi dugaan korupsi (Ist)
Editor : Tim redaksi
PONTIANAK – radarkalbar.com
BUPATI Sambas, Satono diterpa kabar tak sedap sejak beberapa waktu belakangan ini.
Pasalnya, orang nomor satu di Kabupaten Sambas ini, disebut-sebut terindikasi ‘terlibat’ dalam pengaturan proyek pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas Tahun 2022.
Indikasi pengaturan proyek ini turut melibatkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr Fatah Maryunani.
Kemudian proyek itu disinyalir dibagikan kepada tim sukses saat bertarung pada Pilkada Sambas tahun 2020 lalu, seperti dilansir infokalbar.com mengutip dari bhayangkaranews.my.id.
Tak pelak, adanya dugaan ini, memantik Ketua Umum (Ketum) Lembaga Anti Korupsi Indonesia (Legatisi), Akhyani BA angkat bicara dan dengan tegas mengaku dalam waktu dekat ini akan melaporkan hal itu ke Polda Kalbar.
Menurut Akhyani, terkuaknya kabar itu setelah adanya komentar dr Fatah pada salah satu media pada tanggal 22/4/2022 via pesan singkat WhatsApp. Dimana menyatakan proyek tahun 2022 ini merupakan proyek orang-orangnya tim Bupati Sambas.
“Nah, pesan whatsapp yang disampaikan merupakan suatu bukti awal, adanya dugaan bagi-bagi proyek untuk tim Bupati Sambas yang membantu pada saat pilkada lalu, yang terorganisir, terstruktur dan sistematik,” ungkapnya.
Akhyani menilai, jika pesan singkat tersebut benar adanya, maka pihak-pihak yang disebutkan itu telah melakukan penyalahgunaan wewenang yang terindikasi mengarah pada tindak pidana korupsi, lantaran memperkaya diri ataupun orang lain.
“Hal ini harus diungkap oleh penegak hukum. Legatisi dalam waktu dekat ini akan membuat laporan dugaan konspirasi korupsi di Dinkes Sambas kepada Dirkrimsus Polda Kalbar, ” tegasnya.
Ia meminta jajaran Polda Kalbar untuk segera memeriksa oknum dr Fatah yang sekarang sudah dimutasi sebagai Kadis Pemberdayaan Perempuan.
Akhyani juga meminta agar proyek-proyek di Dinkes Kabupaten Sambas untuk sementara dapat diberhentikan dulu, tentunya sembari menunggu pengawasan dari pihak-pihak terkait serta untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya tindakan-tindakan yang menyalahi aturan hukum.
“Nantinya Legatisi juga meminta penyidik Polda Kalbar untuk memeriksa Bupati Sambas guna dimintai keterangan dan siapa-siapa kontraktor atau tim yang mendatangi dr. Fatah yang waktu itu masih selaku Kadinkes Sambas,” katanya.
Maka kata Akhyani, jika benar maka akan ketahuan modus konspirasi korupsinya, siapa-siapa yang terlibat, termasuk pihak-pihak lainnya, seperti Sekda juga harus diperiksa, dimintai keterangan, karena sebagai Ketua Panitia Anggaran (KPA) .
Pewarta/sumber : infokalbar.com