Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Kalbar > Sanggau > PH : Kabupaten Sanggau Miniatur Indonesia
Sanggau

PH : Kabupaten Sanggau Miniatur Indonesia

Last updated: 10/06/2019 00:36
10/06/2019
Sanggau
Share

Sanggau (radar-kalbar.com)-Bupati Sanggau mengatakan tidak ada larangan mengekspresikan budayanya walaupun bukan di tanah kelahiran. Karena adat dan budaya itu adalah identitas suatu suku bangsa dan merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan.

Sebab Kabupaten Sanggau merupakan miniatur Indonesia dengan keberagaman etnis, adat dan budaya di dalamnya.

“Untuk itu, kita memang tak bisa lepas dari peribahasa ‘dimana bumi berpijak disitu langit dijunjung’. Namun tidak ada larangan mengekspresikan budayanya walaupun bukan di tanah kelahiran. Karena adat dan budaya itu adalah identitas suatu suku bangsa dan merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan. Inilah salah satu keistimewaan Kabupaten Sanggau, yang saat ini sudah banyak merangkul untuk mendukung berbagai etnis yang berdomisili di Kabupaten Sanggau agar bisa melestarikan adat dan budayanya masing-masing, termasuklah Perpulegen Merga Silima untuk masyarakat adat Karo, ” ungkapnya saat menghadiri HUT ke-32 Perpulungen Merga Silima di Balai Batomu Sanggau (8/6/2019).

Kesempatan ini, pria yang akrab disapa PH menyampaikan apresiasinya karena Perpulengen Merga Silima Kabupaten Sanggau yang telah mendaftarkan diri di Kesbangpol Kabupaten Sanggau, agar keberadaan paguyuban itu terdata secara sah.

“Kita minta pengurus agar mengajukan kepada pemerintah supaya kegiatan pelestarian adat dan budaya untuk masyarakat Karo ini bisa menjadi agenda rutin tahunan yang tercatat di Pemerintahan seperti etnis – etnis lain yang sudah mendapat dukungan pemerintah. Perpulungen Merga Silima ini sudah 32 tahun ada di Kabupaten Sanggau. Seharusnya sudah bisa menjadi agenda rutin tahunan, tapi syaratnya harus terdaftar dulu. Dua tahun yang lalu saya minta paguyuban ini untuk mendaftarkan diri. Sekarang sudah terdaftar di Kesbangpol, ” paparnya.

Menurut PH untuk mewujudkan serta mengembangkan Sanggau yang berbudaya dan beriman pemerintah sudah menetapkan agenda rutin tahunan untuk penyelenggaraan sejumlah kegiatan kebudayaan dan mengalokasikan anggaran operasional tetap yang dikelola oleh sembilan lembaga dari beberapa etnis, meskipun belum untuk semua kegiatan.

Adapun kegiatan budaya yang sudah didukung antara lain :

1. Gawai Dayak Kabupaten Sanggau yang diselenggarakan setiap tanggal 7 Juli dikelola oleh Dewan Adat Dayak.

2. Festival Paradje Pasaka Negeri untuk masyarakat adat Melayu yang setiap bulan September, kelola oleh Keraton Suryanegara dan MABM.

3. Wayang Kulit dan Campursari untuk memperingati 1 Suro yang dikelola oleh Guyup Gawe Guna.

4. Perayaan Cap Go Meh yang dilaksanakan setiap hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi MABT.

5. Mandi Bedel dan Perang Ketupat yang dikelola oleh Keraton Pakunegara – Tayan.

6. Malam Badendang untuk masyarakat Padang.

7. Budaya Pasundan.

8. Titian Muhibah, pagelaran budaya dua negara (Indonesia – Malaysia).

Kedepannya pagelaran-pagelaran budaya, bisa diselenggarakan pada tempat terbuka, tidak harus di gedung dan terbuka untuk umum agar tidak hanya dinikmati oleh etnisnya saja.

“Mau nonton wayang di malam 1 Suro di Sanggau sudah ada, mau nonton budaya Pasundan di Sanggau sudah ada. Masih banyak budaya lainnya, ada budaya Tionghua, Batak, Padang, Irian, Madura itu ada di Kabupaten Sanggau. Kami menunggu masyarakat Karo dan Paguyuban yang belum, untuk menentukan penanggalan tetap penyelenggaraan kegiatan kebudayaannya, ” pungkasnya.

 

 

 

pewarta : jonathan
Editor : jonathan

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:Adat budayaBupati sanggauDilestarikanPaolus hadiPemkab sanggau
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Selamat dari Tabrakan, Truk CPO Justru Masuk Parit, Kerugian Capai Puluhan Juta

07/08/2025
Alumni Tuntut Saiful Anam dan Awam Sanjaya Bertanggung Jawab atas Mati Suri Darul Ma’arif Sintang
10/08/2025
Tangis Bocah Pecah di Jembatan Kuala Mempawah, Tali Layangan Lukai Wajahnya Saat Menuju Tempat Hiburan
04/08/2025
Tampil Solid dan Kompak, Tim SKL Kunci Gelar Juara Voli Antar Desa Zona I se Kabupaten Mempawah
05/08/2025
Poros Muda NU Desak Copot Ketua LP Ma’arif Sintang, Mundur Itu Terhormat, Sebelum Semuanya Terlambat
08/08/2025

Berita Menarik Lainnya

Rabies Jadi KLB, Pemkab Sanggau Intensifkan Vaksinasi Hewan Penular

1 jam lalu

Warga Bersatu, Sponsor Peduli, Pemdes Pedalaman Sukses Semarakkan HUT RI ke – 80

2 jam lalu

PLN UP3 Sanggau Perluas Jangkauan Listrik Desa, Ribuan Warga Rasakan Manfaatnya

23/08/2025

Putra Kencana Sambas Juara Bidar Se-Kalbar, Lomba Robo-Robo Mempawah Seru dan Penuh Gengsi

20/08/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang