FOTO : Kondisi rumah warga di Dusun Perupuk yang sudah terendam Banjir (Ist)
Pewarta : Sery Tayan.
radarkalbar. com, TAYAN HILIR – Kondisi banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau semakin meluas.
Dominan wilayah desa maupun dusun yang berada di bantaran Sungai Kapuas dan anak sungai lainnya tak luput dari rendaman air. Salah satu wilayah yang cukup parah dilanda banjir ini yakni Dusun Perupuk, Desa Beginjan.
Kepala Desa Beginjan, Sutardi melalui Kepala Dusun Perupuk, Warno mengatakan dari 97 rumah yang ada pada wilayah tersebut, sebanyak 76 unit sudah terendam air. Warga memilih bertahan di rumah masing-masing dengan membuat panggung. Dan ada juga yang bertahan di loteng (lantai dua) rumah mereka. Kemudian akibat rumah yang sudah terendam banjir tersebut dampaknya dirasakan anak-anak yang saat ini sudah menderita gatal-gatal dan diare.
Selain itu menurut Warno aktivitas masyarakat setempat telah lumpuh. Sementara untuk ketinggian air pada jalan lingkungan di tepi Sungai Kapuas mencapai 1,5 meter.
“Saat ini sudah 76 rumah terendam dari 97 rumah yang ada. Warga masih tinggal di rumah masing-masing. Hanya saja anak-anak sudah banyak yang terkena gatal-gatal dan diare,” ungkapnya.
Diakui Warno, warga Dusun Perupuk telah mendapatkan bantuan sembako dan mie instan perusahaan, atas perjuangan Kepala Desa Beginjan, Sutardi.
Namun demikian, melihat kondisi warga yang tak bisa melaksanakan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya. Tentunya tetap berharap adanya bantuan dari pihak lainnya.
“Jujur warga kami ada mendapatkan bantuan dari pihak perusahaan. Ini atas perjuangan Pak Kades kami. Dan sudah diterima warga yang berhak menerima. Tentunya warga kami masih berharap adanya bantuan dari pihak lainnya, termasuk obat-obatan, “ujarnya berharap.
Kondisi di Dusun Perupuk ini, merupakan salah satu diantaranya wilayah di luar kota Tayan Hilir yang dilanda banjir. Dimana kondisi warganya cukup memprihatinkan. Tak menutup kemungkinan di wilayah lainnya dihadapkan dengan kondisi yang lebih sulit.
Editor : Sery Tayan