FOTO :Wakapolres Sanggau, Kompol Yapet Efraim Patabang saat menyematkan tanda pangkat pada seorang ASN Polres Sanggau [ ist ]
redaksi – radarkalbar.com
SANGGAU – Di bawah langit pagi yang bersahabat, halaman Mapolres Sanggau tampak berbeda dari biasanya.
Barisan personel berseragam berdiri tegak, mata mereka tertuju ke depan, sementara semilir angin membelai pelan. Hari itu, bukan hanya sekadar seremoni semata.
Namun, hari itu adalah tentang perjalanan panjang, dedikasi tanpa jeda, dan penghargaan yang tak selalu datang dalam bentuk kata-kata.
Di antara para peserta upacara, dua sosok menjadi pusat perhatian. Aiptu I Gusti Ketut Paryata dan Atanasius Sambung berdiri lebih tegak dari biasanya.
Bukan karena aturan baris-berbaris, melainkan karena hati yang mengembang oleh rasa syukur. Keduanya menerima kenaikan pangkat, sebuah simbol pengakuan atas kerja keras yang telah lama mereka jalani dalam diam dan disiplin.
I Gusti Ketut Paryata, yang kini resmi menyandang pangkat Ipda, bukan hanya dikenal sebagai Kanit Binmas Polsek Beduai, tetapi juga sebagai pribadi bersahaja yang tak pernah berhenti belajar.
Sementara Atanasius Sambung, sosok ASN Polri yang kini menyandang pangkat Penata, adalah tulang punggung administrasi yang senyumnya tak pernah absen dari meja kerja.
“Pangkat bukan hanya lambang di pundak, tapi beban tanggung jawab yang bertambah di hati,” ujar Wakapolres Sanggau, Kompol Yafet Efraim Patabang, dalam amanatnya.
Ia berbicara bukan seperti komandan kepada anak buah, melainkan seperti seorang senior yang telah memahami kerasnya dunia kepolisian kepada sesama pengabdi negara.
Upacara itu sendiri bukan sekadar rutinitas tahunan. Ada semangat yang terasa lebih hidup, entah dari sorak bangga rekan-rekan, atau dari senyum haru keluarga yang menyaksikan dari jauh.
Mereka yang selama ini menjadi saksi bisu perjuangan, akhirnya melihat pengakuan nyata atas pengorbanan yang selama ini dilakukan tanpa sorotan kamera.
Kompol Yafet mengingatkan pentingnya menjaga integritas, menjauhi pelanggaran, dan terus berinovasi dalam menghadapi tantangan zaman. Ia berbicara tentang “Polri yang Presisi”, namun lebih dari itu.
Dan pria dengan satu melati dipundak ini menyampaikan harapan agar institusi ini tidak hanya kuat dalam struktur, tapi juga dalam hati para anggotanya.
Di akhir upacara, setelah lencana pangkat baru dipasang dan peluk hangat diberikan, ada satu hal yang tidak terlupakan tatapan penuh harap dari generasi muda Polri yang menyaksikan dari barisan belakang.
Mereka tahu, hari ini mungkin bukan hari mereka. Tapi suatu saat nanti, dengan dedikasi yang sama, mereka pun bisa berdiri di tempat yang sama.
Bagi Polres Sanggau, pagi itu adalah tentang penghormatan. Tapi bagi dua sosok yang naik pangkat, pagi itu adalah tentang janji baru untuk terus melangkah, sebaik dan seteguh mungkin, di jalan pengabdian. [ red/dny]
editor : Sery Tayan