Kisah Inspiratif, Tanpa Pamrih Ajarkan Ilmu Agama, Personel Brimob Ini “Dilarang” Pulang


POTO : Bharaka Irfandi saat mengajar anak-anak mengaji dan kisah-kisah sejarah Islam (Ist)

Pewarta/editor : Sery Tayan

SANGGAU – RADARKALBAR.COM

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB seorang polisi bukan hanya menjaga keamanan dan kedamaian di tempat bertugas semata. Namun, yang tak kalah pentingnya, kehadiran seorang polisi ikut bertanggungjawab terhadap akhlak masyarakat.

Seperti yang dilakukan Bhayangkara Kepala (Bharaka) Irfandi, anggota Detasemen Gegana pada Satuan Polisi Mobil (Sat Brimob) Polda Kalbar.

Bayangkan saja, disela-sela kesibukannya menjadi salah satu personel pengamanan BKO di PT Mega Sawindo Perkasa (PT MSP) sektor Barat, Dusun Selatai, Desa Lalang, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau.

Bharaka Irfandi ini masih menyempatkan dirinya mengajarkan anak-anak di base Camp Kilometer 18,5 soal ilmu agama Islam diantaranya mengaji.

Bukan itu saja, Bharaka Irfandi juga mengajarkan hal serupa anak-anak, bahkan orang tua di Dusun Selatai, berjarak sekitar 6 kilometer dari tempat ia menginap.

Menariknya, Bharaka Irfandi ini terlibat aktif dalam pembangunan kanopi Masjid Baitul Ma’ruf. Guna untuk pelebaran tempat sholat, jika jemaah membludak.

Jka air sedang banjir, maka Bharaka Irfandi harus mendayung sampan untuk tiba ke Dusun Selatai yang berada di bantaran sungai tersebut.

Bharaka Irfandi sudah 5 bulan bertugas sebagai personel BKO di perusahaan ini. Dan semestinya sudah pulang ke kesatuannya.

Namun, karena permintaan masyarakat di Dusun Selatai, yang kuat meminta Bripka Irfandi ini untuk diperpanjang. Pertimbangannya keberadaan Bripka Irfandi di wilayah tersebut, dirasakan banyak membawa perubahan, khususnya di bidang agama Islam.

Kepala Wilayah (Kawil) Selatai, Raden Eddy Maulidin mengatakan semenjak adanya Bripka Irfandi, semangat anak-anak untuk belajar mengaji, sholat dan lainnya semakin meningkat. Termasuk para orang tua, dimana pada waktu tertentu mendapatkan siraman rohani agama Islam.

“Masyarakat di Dusun Selatai khususnya kuat mempertahankan Om Irfan ini. Agar jangan pulang dulu, soalnya kasihan anak-anak mereka sudah terlanjur semangat belajar ilmu agam. Untuk itu, saya sendiri mengapa pimpinan Om Irfan di Pontianak menyampaikan permintaan masyarakat. Alhamdulillah permintaan kami dipenuhi, “ungkapnya.

Ditembahkan, apa yang dilakukan Bharaka Irfandi dengan mengajar mengaji anak-anak muslim di Dusun Selatai dan base camp Km 18,5 sektor Barat PT MSP tentunya tidak bisa dibalas dengan apapun.

“Kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Om Irfan, yang bersedia mengajarkan anak-anak kami mengaji dan ilmu agama. Sehingga waktu sore anak-anak kami bermanfaat. Kami tidak bisa membalas apa yang sudah dilakukan Om Irfan. Dan hanya doa yang bisa kami panjatkan. Hanya Allah SWT yang bisa membalas apa yang sudah dilakukan Om Irfan ini, ” ucapnya.

Ia berharap, agar masa tugas Bharaka Irfandi diperpanjang, mengingat anak-anak dan masyarakat di kampung masih membutuhkan bimbingan dan ilmu pengetahuan agar dari dirinya.

” Selaku Kawil mewakili masyarakat, berharap semoga masa tugas Om Irfan bisa diperpanjang di kampung sini,” ucapnya penuh harap.

Selain itu, jika pun Bharaka Irfandi mesti kembali ke kesatuannya. Anak-nak dan masyarakat setempat tetap berharap bisa ditugaskan kembali ke wilayah tersebut.

Apa yang dilakukan Bharaka Irfandi, secara tak langsung merupakan upaya mendekatkan diri seorang polisi pada anak. Tentunya agar anak tidak takut dengan polisi. Kemudian membuktikan kepada anak-anak bahwa polisi juga mampu untuk mengajar ilmu Islam dan Alquran.

Polisi yang humanis merupakan polisi yang didambakan oleh masyarakat. Sebab, polisi humanis mampu menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat, mampu melayani dengan senyum dan ramah, mampu menjadi sahabat sejati masyarakat serta mampu menjadi teladan bagi masyarakat.


Like it? Share with your friends!