Empat Kasus Money Politic Dihentikan Bawaslu Sekadau. Ini Alasannya


Sekadau (radar-kalbar.com) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sekadau telah menghentikan empat dari tujuh kasus dugaan money politik (politik uang) yang di laporkan oleh masyarakat pada masa tenang menjelang pelaksanaan pencoblosan pada pemilu tahun 2019 lalu.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Gakkumdu menyatakan ke empat kasus yang dilaporkan oleh warga. Kemudian terhadap empat orang caleg, semuanya tidak memenuhi unsur. Artinya, tidak layak untuk di teruskan,” ungkap kata Al Aminudin Ketua Sentra Gakkumdi Bawaslu Sekadau kepada sejumlah awak media Rabu (9/5/2019).

Menurut dia, laporan yang disampaikan oleh warga terhadap indikasi adanya tindakan money politik yang dilakukan oleh caleg dari beberapa parpol memang tidak bisa di lanjutkan sebagai pelanggar pemilu sesuai UU Pemilu Nomor 52.

Sebab, terlapor tidak masuk sebagai tim sukses parpol atau caleg yang namanya tertera di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Artinya, tidak dilakukan oleh tim sukses caleg tersebut.

Ia menyebutkan, ke empat dugaan kasus money politik terhadap caleg yang di hentikan penyidikan oleh Gakkumdu untuk daerah pemilihan satu yakni Abang Ramli caleg Partai Gerindra, Yuhilda Harahap caleg dari Partai PKPI, Supardi caleg dari PPP dan Lorensius Ardi Wiranata caleg dari partai Perindo dari dapil II.

“Tiga dari Dapil I Sekadau hilir sedangkan satu orang dari Dapil II yang kejadiannya di Kecamatan Nanga Mahap,” ungkap Al.

Tapi lanjut dia, masih ada tiga kasus lagi yakni kasus yang sama yakni dugaan money politik yang juga dilaporkan oleh warga yakni kejadian di masa tenang untuk dapil dua. Namum wilayahnya di kecamatan Nanga Taman.

“Untuk kasus ini kita masih lakukan tahap pemeriksaan saksi dan pemanggilan terlapor,” ujarnya.

Pewarta : Antonius Sutarjo
Editor     : Antonius Sutarjo


Like it? Share with your friends!