Hasil Survei Elaktabilitas Erick Thohir Naik, Pengamat Sebut Ini Penyebabnya


POTO : Menteri BUMN Erick Thohir (Ist)

Pewarta/editor : Tim liputan/red**

JAKARTA – RADARKALBAR.COM

ELAKTABILITAS Menteri BUMN Erick Thohir pada tahun 2022. Hal berdasarkan hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia.

Sebelumnya, awal tahun 2022, Erick hanya mendapatkan 7 persen. Akan tetapi dalam survei kali ini mantan Presiden Inter Milan itu sudah mendapatkan 9 persen.

Pengamat politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta ) mengungkapkan meningkatnya elektabilitas Erick Thohir, karena publik mengapresiasi kinerja yang sudah ia lakukan selama ini. Kinerja baik sebagai Menteri BUMN maupun kinerjanya di luar tugas dan fungsinya sebagai pejabat publik.

“Publik memberikan apresiasi lebih ke Menteri Erick atas kinerjanya selama ini,” kata Leo, pada Sabtu (3/11/2022).

Menurut Leo, Menteri BUMN Erick dinilai publik sebagai salah satu pembantu Presiden Jokowi yang mampu, kompeten dan cakap dalam mengemban tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Ia juga merupakan menteri yang multitasking.

“Dapat mengerjakan pekerjaan utamanya sebagai Menteri BUMN maupun tugas tambahan yang diberikan Presiden Jokowi,” kata Leo.

Pada saat Covid – 19 melanda, Menteri Erick mengemban tugas tambahan dari Presiden Jokowi yang sangat berat, dimana turut mendukung penanganan pandemi di Indonesia.

Selain itu Menteri Erick juga dinilai sukses menyelenggarakan Presidensi G20. Semua tugas itu dapat diselesaikan Menteri Erick dengan sangat baik.

“Bahkan saat ini Menteri Erick dipercaya Presiden Jokowi sebagai ketua pelaksana pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono. Sehingga prestasi Menteri Erick dalam bekerja yang menjadikan BUMN sebagai perusahaan yang profesional tercermin dalam elektabilitas hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia,” paparnya.

Leo berkata, peningkatan elektabilitas Menteri Erick selama tahun 2022 terbilang konsisten dan tak berfluktuasi seperti kandidat cawapres lainnya.

Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, masih menempatkan Ganjar Pranowo sebagai juara survei calon presiden (capres) 2024. Sedangkan untuk calon wakil presiden (cawapres), Ridwan Kamil masih yang tertinggi dengan perolehan 19,7 persen.

Sementara Erick Thohir mendapatkan 9 persen. Kemudian Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sandiaga Salahuddin Uno merupakan kandidat cawapres yang terbilang berfluktuasi.

Sedangkan kandidat cawapres yang elektabilitas tak beranjak naik adalah Puan Maharani dan Airlangga Hartarto.

“Naik turunnya elektabilitas atau tak beranjaknya elektabilitas ini merefleksikan kinerja mereka sebagai pejabat publik. Masyarakat tidak tahu kehidupan pribadi mereka,”timpalnya.

Menurut Leo, masyarakat umum hanya bisa melihat menilai mereka dari kinerja dan aktifitasnya sebagai pejabat publik.

“Elektabilitas Menteri Erick yang konsisten naik menunjukan konsistensi dan keseriusan beliau dalam bekerja. Tanpa beliau berupaya untuk mengambil kesempatan dari jabatan yang ia emban,” kata Leo.

Ia optimistis elektabilitas Menteri Erick berpotensi terus meningkat menjelang pilpres 2024.

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan Menteri Erick agar elektabilitas dapat terus meningkat.

Menteri Erick harus terus menunjukan secara konsistensi kinerjanya sebagai pejabat publik. Jika Erick tidak menunjukan kinerjanya sebagai pejabat publik secara konsisten, maka elektabilitasnya bisa mengalami koreksi.

Leo yakin Menteri Erick akan menjalankan langkah tersebut disisa masa jabatannya sebagai Menteri BUMN.

Selanjutnya Erick harus bisa meminimalkan permasalahan yang terjadi. Contohnya meminimalkan kesalahan komunikasinya yang memampangkan wajahnya di ATM. Kesalahan kecil dalam komunikasi ini dinilai Leo dapat dimanfaatkan pihak-pihak yang ingin menjatuhkannya di pilpres 2024 mendatang.

“Jika Erick bisa memilih dan memilah strategi komunikasi yang tepat dalam berkomunikasi dengan publik. Maka lawan politik akan sulit menggergajinya,” ujar Leo.

Agar elektabilitas Erick dapat terus tumbuh, menurut Leo perlu dibangun tim yang solid. Sehingga dapat memetakan serta mengelola potensial suara dari kaum milenial dan generasi Z.

“Saat ini potensi pemilih pemula di pemilu 2024 sangat besar. Jumlahnya minimal 30 persen dari total pemilih,”imbuhnya.

Selain itu Erick juga harus terus menjalin komunikasi yang baik dan menjaga jaringan yang ada. Saat ini Erick sangat bagus menjalin komunikasi dengan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Leo berharap Erick dapat menjalin komunikasi dengan keluarga besar TNI dan Kapolri. Sebab banyak organisasi dari keluarga besar TNI Polri yang bisa menjadi cluster pendulang suara di pilpres 2024.

Leo berharap Erick juga dapat terus intensif menjalin komunikasi dengan masyarakat di luar Jawa. Langkah berdialog seperti yang dilakukannya di Tanah Batak beberapa waktu yang lalu patut dilakukan secara intensif di daerah lain.

“Memang suara terbesar ada di Jawa. Namun suara di luar Jawa jangan diremehkan. Suara pemilih luar Jawa dapat mengokohkan kemenangan di pilpres 2024,” imbuh Leo. (dilansir dari sarabanews.com).


Like it? Share with your friends!