FOTO : Dr. Rosadi Jamani (ist)
Oleh : Ketua Satupena Kalimantan Barat, Dr. Rosadi Jamani
“Yang namanya pupuk, itu bahan bakunya berasal dari Rusia dan Ukraina,” kata Jokowi di hadapan ratusan petani di GOR Satria Purwokerto Banyumas, kemarin.
“Uuuh….” teriak petani menjawab pernyataan Jokowi itu.
“Jangan diuuuh…! Ini faktanya sehingga bahan ini sulit keluar dari Ukraina Rusia. Bahan baku tidak ada berarti harganya….?”
“Naiiiiik…” jawab petani serentak.
Hebat ya Pakde. Kenapa harga pupuk mahal. Tak perlu dia menjawab, petani bisa menjawab sendiri. “Bahan baku tidak ada berarti…?” Dijawab petani, “Naik…” Selesai, singkat dan padat.
Tak perlu panjang lebar menguraikan soal pupuk langka atau harganya makin tinggi. Petani bisa jawab sendiri toh. Jokowi hebat.
Termasuk soal Food Estate yang didanai APBN Rp1,5 triliun tahun 2021. Kata Jokowi, siapa bilang gagal, itu baru awal. Nah, tahun 2024 suami Iriana ini telah mengalokasikan 108,8 triliun untuk ketahanan pangan.
Lho bayangin duit segitu besar, Indonesia dijamin tak kelaparan. Anggaran itu juga untuk melanjutkan Food Estate. Anggaran itu membuat petani lebih diperhatikan. Pokoknya hebat mantan Walikota Solo dua periode itu.
Petani se Jawa Tengah yang dikumpulkan Jokowi dalam rangka memberikan pencerahan. Termasuklah soal pupuk. Harga tinggi, karena bahan baku langka. Wajar naik, gitu maksudnya. Petani harus sabar.
Sabar sampai harga pupuk turun. Orang sabar itukan disayang Tuhan. Jangan dilarikan ke politik ya, itu murni pertemuan Jokowi dengan rakyatnya. Hebat Pakde.
Tapi, Bang. Begitu dicek di google, bahan baku pupuk banyak dari Kanada dan China. Ni datanya, Bang.
Indonesia mengimpor bahan baku pupuk nomor satu itu Kanada 1.804,2 ton, China 1.784,5 ton, Mesir 1.136,2 ton, dan barulah Rusia 974,6 ton. Ukraina malah tidak ada. Berarti Presiden telah membohongi petani. Camanelah?
Sst…data itu mungkin Pakde belum tahu. Lagian, beliau itu Presiden. Tentu lebih hebat dari google. Apa kata Presiden kita, itulah yang benar.
Petani juga udah jawab sendiri kok, dan mereka pun tak ada protes di hadapan beliau. Jokowi lah yang benar. Abaikan data dari internet itu.
Saat Jokowi pidato, banyak petani yang keluar arena. Apakah itu tanda petani sudah tak suka Jokowi. Mereka hanya ingin pupuk murah, bukan Bansos. Apakah benar demikian, Bang?
Positive thinking aja. Mungkin tak kebagian tempat duduk. Atau di dalam arena suasananya panas, lalu mereka keluar. Buktinya, tak semua keluar kok. Masih ramai di dalam.
Jokowi masih dicintai 80 persen rakyat lho. Soal pupuk mahal, tadi kan udah dijawab petani sendiri. Soal Bansos, tanda cinta Jokowi untuk rakyatnya.
Ngomong-ngomong Jateng itukan kandang banteng. Apakah benar Jokowi mau ngobok-ngoboknya demi putra sulungnya?
Wah, jangan diarahkan ke politiklah. Bagaimana pun Pakde itu masih kader PDIP. Kan belum ada bukti ia keluar resmi. Belum ada ia menyerahkan KTA nya ke Megawati.
Ini hanya pertemuan presiden dengan petani. Soal ada kaitannya untuk dukungan ke 02, itukan hanya tafsir politik saja. Jokowi masih presiden dan ia berhak mau bertemu dengan rakyatnya jelang pencoblosan di Jateng dan Jatim, suka-suka beliau.
Beliau punya segalanya. Murni urusan pemerintahan, bukan politik ya. Jokowi masih hebat.
Jateng dan Jatim itukan provinsi kunci untuk memenangkan Pilpres. Kenapa Jokowi fokus di dua provinsi melakukan kunjungan. Kenapa tidak ke Pulau Kalimantan saja, Bang?
Sekali lagi, apa yang dilakukan Jokowi, murni urusan pemerintah. Lagian, sudah dijadwalkan jauh hari. Tak bisa dijadwal dadakan. Jadwal presiden itu padat. Jateng dan Jatim termasuk lumbung pangan.
Makanya ia fokus di dua provinsi itu agar lumbung pangan terjaga dengan baik. Petani juga bisa disejahterakan dengan dijanjikan akan didrop pupuk murah, dikasih Bansos, dsb. Kurang apalagi Jokowi dengan petani.
Soal Pulau Kalimantan, 17 Agustus depan Jokowi dan kabinetnya akan menggelar perdana upacara bendera di depan istana baru di IKN. Era pemindahan ibukota dimulai.
By..by..Jakarta. Lho tak lihat betapa masifnya Jokowi membangun IKN. Mottonya, tak ada lagi Jawa sentris, yang ada Indonesia sentris. Pulau Kalimantan akan dibuat makmur. Hebatkan Jokowi.
Kok, abang muji Pakde terus, macam tidak ada dosanya. Bukankah beliau sudah mengobok-obok MK demi anaknya bisa Cawapres.
Kalau saya menghina atau mencaci beliau, salah pula. Memaki beliau nanti saya malah dihujat pendukungnya. Maklum sekarang ni, orang suka lapor polisi. Lebih baik dipuji setinggi langit dari pada dihina-dina.
Lebih baik dipuja bak dewa, dari pada dikebunbinatangkan.
Fitrah manusia itu suka dipuji dan dipuja.
Lho mau saya maki-maki dengan bangsat tolol. Tak mau kan…
#camanewak