Oleh : Ardelia Imarta Putri [ Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan/Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Malang ]
SERING kali kita melakukan banyak aktivitas yang menggunakan anggota tubuh sebagai fungsi untuk bergerak, terutama pada lutut yang berfungsi untuk menopang berat badan, bahkan bisa lebih berat dari berat tubuh seseorang.
Kekakuan lutut atau stiffnes knee merupakan suatu kekakuan atau infleksibilitas, imobilitas dan konsolidasi sebuah sendi yang disebabkan oleh penyakit, cidera atau tindakan bedah.
Keadaan yang dialami pasien akan bertambah parah jika imobilisasi berlangsung lama dan sendi dipertahankan dalam posisi ligamen yang pendek.
Kekakuan lutut pasca operasi menyebabkan suatu komplikasi pembedahan yang melemahkan dan membatasi gerakan sendi aksesori, aktivasi otot serta penurunan keseluruhan dalam rentang gerak fisiologis.
Stiffness knee merupakan kondisi yang umum diketahui dan mengkhawatirkan pada beberapa operasi lutut pasca operasi, seperti artroplasti lutut total atau rekonstruksi ligamentum anterior cruciatum (ACL).
Seperti yang diketahui bahwa stiffness knee sendiri merupakan kondisi kekakuan pada sendi lutut. Penyebab terjadinya kasus stiffness knee pada pasien pasca operasi disebabkan oleh beberapa faktor utama, yaitu : imobilisasi, peradangan dan adhesi ikatan yang terbentuk antara jaringan setelah operasi. Hal tersebut bisa menyebabkan ketegangan dan kekakuan pada sendi lutut.
Salah satu penyebab yang paling sering terjadi adalah kekakuan pada otot, terutama yang melibatkan daerah lutut. Oleh karena itu dibutuhkannya terapi fisik salah satunya adalah pijat terapeutik.
Pijat terapeutik menjadi salah satu bentuk perawatan yang digunakan untuk meredakan ketegangan otot, mengurangi stres, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Pemicu utama terjadinya stiffness knee yaitu adanya kekakuan serta peradangan sendi lutut pada pasca operasi yang dilakukan dengan cara yang kurang tepat sehingga memberi beban penurunan pada sel jaringan otot, dan mengakibatkan kekakuan serta peradangan.
Pijat terapeutik berguna untuk meningkatkan relaksasi, menurunkan nyeri, mengurangi kecemasan, mempercepat penyembuhan luka, dan memberi kontribusi positif pada perubahan psikoneurologik.
Beberapa faktor yang mempengaruhi stiffness knee salah satunya yaitu kondisi peradangan arthritis. Peradangan arthritis yaitu penyakit seperti rheumatoid arthritis atau bursitis yang dapat menyebabkan peradangan di sekitar sendi lutut, mengakibatkan rasa sakit dan kekakuan.
Pada rheumatoid arthritis, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, menyebabkan pembengkakan dan kekakuan otot sendi lutut.
Faktor imobilisasi menjadi faktor yang juga mempengaruhi terjadinya stiffness knee.
Imobilisasi yang berkepanjangan setelah operasi dapat menyebabkan kekakuan lutut. Ketika sendi kita tidak bergerak dalam waktu lama, jaringan di sekitar sendi dapat menghambat dan mengurangi kecepatannya.
Hal tersebut sering terjadi pada pasien yang harus menggunakan alat bantu seperti gips dan kruk setelah prosedur bedah.
Bagian Atas Formulir
Terapi yang diberikan kepada seseorang yang terkena kasus stiffness knee tidak mengatasi penyakit, namun terapi tersebut bertujuan untuk mengurangi nyeri, memperbaiki gerak dan fungsi sendi serta meningkatkan kualitas hidup pasien.
Gejala utama stiffness mencakup nyeri sendi, kelemahan otot, penurunan rentang gerak. Rasa sakit yang kita terima pada sekitar sendi lutut, terutama saat melakukan pergerakan atau setelah periode tidak aktif.
Nyeri pada otot yang mengalami ketegangan sehingga dapat meningkat saat melakukan aktivitas tertentu, seperti berjalan atau berjongkok.
Upaya yang dapat kita jadikan sebagai salah satu penanganan terhadap kasus stiffness knee dalam mengatasi gejala nyeri pasca operasi yaitu pijat terapeutik.
Pijat terapeutik merupakan salah satu bentuk perawatan yang banyak digunakan untuk membantu meredakan ketegangan otot, mengurangi stres, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Pemicu utama terjadinya stiffness knee yaitu adanya kekakuan serta peradangan pada lutut yang dilakukan dengan cara yang kurang tepat sehingga memberi beban penurunan pada sel jaringan otot.
Pencegahan dan rehabilitasi stiffness knee memerlukan berbagai metode untuk mengurangi ketegangan pada tendon, meningkatkan kekuatan otot, serta memperbaiki fungsi dan stabilitas sendi.
Salah satu langkah penting dalam pencegahan dan pemulihan yaitu melakukan pijat terapeutik dalam peregangan dan penguatan otot secara teratur. Peregangan otot lutut dapat membantu meningkatkan keselarasan dan mengurangi ketegangan pada otot-otot yang berperan penting dalam pergerakan pada kaki.
Meningkatkan kekuatan otot, beban pada tendon dapat dikurangi, sehingga membantu mencegah cedera berulang.
Terapi fisik melibatkan latihan peregangan, penguatan otot, serta teknik mobilisasi sendi yang dapat membantu dalam mempercepat proses pemulihan. Selain itu, penggunaan alat penyangga seperti walker atau kruk bisa memberikan dukungan tambahan untuk sendi lutut dan tendon yang terlibat, serta memperbaiki postur dan teknik gerakan.
Pencegahan pada kasus stiffness knee juga sangat bergantung pada pengelolaan beban aktivitas yang melibatkan gerakan berulang.
Salah satu langkah pencegahan yang efektif yaitu dengan memastikan adanya jeda atau istirahat yang cukup antara aktivitas seseorang yang melibatkan lutut kaki, sehingga otot-otot dan tendon memiliki waktu untuk pulih.
Selain itu, penting untuk kita menghindari penggunaan gerakan yang berlebihan atau postur tubuh yang tidak ergonomis dalam aktivitas sehari-hari selama proses penyembuhan, seperti berjalan terlalu cepat atau mengangkat beban berat.
Dengan melakukan perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari, seperti menggunakan perangkat ergonomis dan menjaga postur tubuh yang baik, risiko cedera dapat diminimalkan.
Selain langkah-langkah pencegahan, pengobatan yang tepat sangat penting dalam proses pemulihan pada kasus stiffness knee.
Terapi fisik yang mencakup latihan penguatan dan peregangan otot, serta penggunaan alat penopang, dapat sangat membantu dalam mengurangi ketegangan dan memperbaiki fleksibilitas otot-otot lutut kaki. Selain itu, penting untuk kita mengimbangi upaya rehabilitasi fisik dengan perhatian terhadap faktor gaya hidup seperti waktu istirahat yang cukup dan postur tubuh yang benar.
Saya berharap dengan metode pemulihan dengan metode yang melibatkan latihan, terapi fisik, dan perubahan gaya hidup, sangat efektif dalam mencegah cedera berulang dan mempercepat proses pemulihan dari kasus stiffness knee.
[ Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Keilmuan ]
Dosen Pengampu Robby Cahyadi M.PD, Fakultas Ilmu Kesehatan Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Malang