Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Opini > Adiknya Membantah, Prabowo Tak Punya Kebun Sawit
Opini

Adiknya Membantah, Prabowo Tak Punya Kebun Sawit

Last updated: 3 jam lalu
22/12/2025
Opini
Share

FOTO : ilustasi [ Ai ]

Oleh : Rosadi Jamani [ Ketua Satupena Kalimantan Barat ]

SIAPKAN Koptagul dulu, lalu seruput pelan-pelan. Sebab, adik Prabowo mau ngomong. Bila perlu duduk yang rapi agar saksama membaca narasinya.

Ini soal apakah Prabowo punya kebun sawit atau tidak. Kalian boleh percaya, boleh juga tidak.

Gini ceritanya, wak! Prabowo Subianto ini memang bukan tokoh sembarangan. Dalam satu tarikan napas, ia bisa tampil sebagai presiden tegas penyelamat hutan. Dalam tarikan napas lain, ia bisa menjelma, menurut para penuduh, sebagai raja sawit gaib yang berkuasa dari balik kabut Aceh.

Pilihannya cuma dua, Prabowo adalah korban fitnah paling tragis dalam sejarah republik, atau justru pesulap agraria paling rapi yang pernah kita punya.

Di panggung pertama, berdirilah Hashim Djojohadikusumo, sang adik kandung sekaligus tameng hidup. Seharian kemarin, Hashim berteriak lantang di depan kamera, Prabowo tidak punya satu hektare pun kebun sawit di Indonesia.

Nol. Nihil. Kosong seperti dompet rakyat jelang tanggal tua. Semua tuduhan, kata Hashim, hanyalah kerja influencer bayaran, bot media sosial, dan para koruptor sawit ilegal yang sedang panik karena 3,7 juta hektare kebun haram mereka mulai digusur negara. Logikanya mantap, lae. Kalau mafia sawit ketar-ketir, ya presidennya yang diserang duluan.

Tapi cerita republik tak pernah sesederhana siaran pers. Di sisi lain, JATAM muncul dengan peta, data, dan alis terangkat. Melky Nahar dan kawan-kawan menyebut PT Tusam Hutani Lestari, yang dikaitkan dengan Prabowo, sebagai bagian dari masalah ekologis Aceh.

Lahan HTI puluhan ribu hektare di Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, sampai Aceh Utara dituding ikut menggerus hulu sungai. Tambang ada, sawit ada, banjir pun datang dengan gagah berani, Desember 2025.

Dasarnya apa? Jangan lupa arsip republik itu kejam. Di debat Pilpres 2019, Prabowo sendiri mengakui punya ratusan ribu hektare lahan. Katanya sih untuk kehutanan, bukan sawit. Tapi Jokowi waktu itu langsung menyebut angka dengan nada hafal di luar kepala, 120 ribu hektare di Aceh Tengah, 220 ribu di Kalimantan Timur. Seperti zombie yang tak pernah mati, isu itu bangkit lagi saat banjir datang, ditambah narasi viral, sebagian HTI itu sudah menjelma jadi kebun sawit ilegal, luasnya katanya tujuh kali Singapura. Entah ini data atau dongeng TikTok, publik keburu panas.

Aktivis lain ikut nimbrung. Ada yang menuntut permintaan maaf, ada yang mengingatkan pernyataan lama Prabowo bahwa sawit itu sama saja dengan pohon hutan. Alam rupanya tidak setuju, lalu menjawab dengan banjir bandang. Media pun terbelah, satu sisi teriak “lahan sawit milik Prabowo!”, sisi lain berbisik “itu hoaks murahan.” Sementara Prabowo sendiri tampil tenang, bahkan menyerahkan puluhan ribu hektare lahan untuk sanctuary gajah Sumatra. Pesannya jelas, mana mungkin raja sawit, wong gajah saja dikasih rumah.

Yang paling menarik, wak, justru keheningannya. Tidak ada laporan polisi. Tidak ada somasi ke JATAM. Padahal kata Hashim, ini fitnah keji dan serangan terorganisir. Tapi balasannya cuma bantahan di podium politik dan acara Natal. Publik pun bertanya-tanya sambil menyeruput kopi, kenapa tidak dibawa ke ranah hukum? Takut boomerang dan membuka detail kepemilikan lahan? Atau presiden baru ingin terlihat dewasa, kebal kritik? Atau jangan-jangan, ini memang drama yang dibiarkan hidup agar rakyat sibuk debat sawit, sementara agenda lain melenggang mulus?

Akhirnya, Prabowo berdiri di persimpangan mitos. Ia bisa dibaca sebagai penguasa sawit tersembunyi yang terlalu rapi untuk ketahuan. Atau sebagai korban konspirasi mafia sawit yang tak rela lahannya disapu negara. Semua data sudah berserakan, HTI ratusan ribu hektare, debat 2019, bantahan Hashim, tuduhan JATAM, banjir Desember 2025, sanctuary gajah, dan 3,7 juta hektare sawit ilegal yang katanya direbut pemerintah.

Silakan pilih versi kebenaranmu sendiri, wak. Atau terima saja satu kenyataan pahit, di negeri ini, kebenaran itu mirip kebun sawit, tumbuh subur di mana-mana, mengilap dari jauh, tapi begitu ditanya, “punya siapa?”, semua mendadak saling tunjuk ke hutan.

#camanewak
#jurnalismeyangmenyapa
#JYM

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:Kelapa sawitSumatera Utara
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

“Riak” Dalam MI Ma’arif Labschool Sintang Berada di “Titik Didih” Akibat Kisruh Internal, Guru Ancam Mogok Ngajar

30/11/2025
Pertama Kali Terjadi, Kasus Pencurian Mobil Gemparkan Warga Pasir Wan Salim, Pemilik Lapor Polisi
30/11/2025
Nafsu Tak Terkendali, Adik Ipar Digagahi, Pria di Sekadau Kena Tangkap Polisi
24 jam lalu
PH Akan Launching Objek Wisata Suak Danau Bakong di Desa Pedalaman Tayan Hilir
15/12/2025
GNPK RI Kalbar Dukung LAKI Menyoal Terbitnya IMB PT BAI
10/12/2025

Berita Menarik Lainnya

KPK Nyebut Ridwan Kamil Punya “Lebih dari Satu Wanita”

3 jam lalu

Kehebatan Polisi Mentersangkakan Wagub Babel yang Gunakan Ijazah Palsu

3 jam lalu

Ternyata di Kemnaker Banyak Tikus Got Gorong-gorong yang Rakus Uang Haram

21/12/2025

Giliran Muhammadiyah Desak Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional

21/12/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang