Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Opini > Muntah oleh Borok Korupsi
Opini

Muntah oleh Borok Korupsi

Last updated: 03/03/2025 21:35
03/03/2025
Opini
Share

Oleh : Rosadi Jamani [ Ketua Satupena Kalimantan Barat ]

BANYAK permintaan follower, bang tulis ini, dong, tulis itu dong. Namun, kali ini saya abaikan. Ini menyangkut wajah wilayah saya, Kalbar. Berani-beraninya oknum jaksa terima suap sampai 11,5 miliar.

Walau lapar dan haus, yok kita injak-injak harga dirinya, geram dah, kate budak Pontianak.

Kita hidup di negeri yang korupsinya tak sekadar penyakit, ini sudah jadi budaya, jadi agama baru bagi mereka yang rakus. Pejabat, aparat, penegak hukum, mereka bukan lagi abdi negara, melainkan algojo yang membantai harapan rakyat dengan rakusnya.

Lihatlah, belum kering ludah kita mengecam megakorupsi Rp 968,5 triliun di Pertamina, sekarang muncul lagi berita busuk, seorang jaksa, si mulia penegak hukum, malah ikut menilap uang barang bukti! Namanya Azam Akhmad Akhsya, Kasi Intel Kejari Landak, Kalbar.

Oh, sungguh nama yang akan diingat dengan jijik! Bukannya menangkap maling, dia malah ikut menggali kubangan najis yang sama. Dengan tenang, dia memasukkan Rp 11,5 miliar ke kantongnya, uang yang seharusnya kembali kepada korban!

Ia ditangkap oleh kawannya sendiri, Kejati Jakarta, akhir Februari lalu, dan baru diberitakan hari ini. Landak tercoreng oleh aparat hukum sendiri. Di sinilah saya dulu lama bertugas, bukan sebagai aparat sih. Sebagai kuli tinta.

Memikirkan ini saja sudah membuat darah mendidih. Di mana harga dirinya? Di mana sumpahnya? Ah, sumpah jabatan itu rupanya hanya seremonial.

Lihat betapa rendahnya moral pejabat kita! Mereka bukan manusia biasa, mereka itu predator! Mengintai, menunggu kesempatan, dan ketika ada celah, mereka menerkam, mencabik-cabik uang rakyat seperti hyena mlapar.

Kita? Kita ini apa? Sekadar sapi perah. Dipajaki, diperas, dipaksa tunduk pada aturan yang katanya dibuat demi keadilan. Tapi keadilan macam apa yang mereka jual ini? Kejaksaan yang seharusnya jadi benteng hukum, malah jadi sarang penyamun.

Bukannya membasmi kejahatan, mereka malah berbisnis dengan koruptor. Memainkan hukum seperti judi di kasino. Menentukan siapa yang bisa “dibantu,” siapa yang harus jadi korban.

Lebih menjijikkan lagi, mmereka ini hidup dari uang rakyat. Mereka makan dari pajak kita, gaji mereka dari keringat buruh, petani, nelayan, guru. Tapi lihatlah gaya hidup mereka, mobil mewah, rumah megah, liburan ke luar negeri. Mungkin saat kita makan nasi dengan lauk sederhana, mereka bersulang anggur mahal sambil mentertawakan kebodohan rakyat.

Sialnya, sistem ini sudah seperti rantai setan. Hari ini satu ditangkap, besok akan muncul sepuluh yang baru. Mereka tak takut! Mengapa harus takut? Hukum di negeri ini tumpul ke atas, tajam ke bawah.

Curi sandal, masuk penjara bertahun-tahun. Tapi korupsi miliaran? Ah, palingan dipenjara sebentar, dapat remisi, lalu keluar dengan senyum lebar. Bahkan ada yang setelah bebas, malah kembali duduk di kursi kekuasaan.

Negeri ini sudah seperti kapal yang dilubangi dari dalam oleh tikus-tikus rakus. Perlahan tenggelam, tapi mereka tetap pesta pora di atasnya. Kita, yang berteriak meminta keadilan, dianggap angin lalu. Seakan-akan kita ini sekadar figuran dalam drama busuk mereka.

Kita muak. Kita marah. Tapi kemarahan saja tidak cukup. Karena selama kita diam, mereka akan terus berpesta. Selama kita pasrah, mereka akan terus mencuri. Dan selama sistem ini dibiarkan, tidak ada yang akan berubah.

Sudah cukup! Hentikan pesta bangsat ini! Siksa mereka, buat mereka takut. Bukan sekadar penjara, tapi buat mereka merasakan apa yang telah mereka lakukan terhadap rakyat. Kalau hukum tak bisa bertindak tegas, maka rakyat yang harus bertindak!

Cukup sudah! Koruptor tidak boleh lagi dibiarkan hidup nyaman. Jangan beri mereka ruang, jangan beri mereka belas kasihan. Karena mereka tak pernah punya belas kasihan terhadap kita.

Ini bukan lagi sekadar kasus hukum. Ini pertaruhan martabat bangsa! Belum cukupkah juara 2, mau juara 1? Biar lebih keren gitu. Ampun dah. Baru kali ini saya gregetan nulis saking emosinya. Untung puasa masih bisa nahan kopi.

#Camanewak

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:Kasi Intelijen Kejari LandakKorupsi
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

BREAKING NEWS : Mobil Pengangkut Uang Seruduk Kerumunan di Pasar Sungai Bakau Kecil, Sejumlah Warga Menderita Luka

16/07/2025
Proyek Jalan Nasional Rp 146,9 Miliar di Mempawah Jadi Sorotan, Ketua Kadin : Mestinya Dikerjakan Secara Profesional
09/07/2025
Tersengat Listrik, Dua Pekerja PLN Mempawah Dilarikan ke Rumah Sakit, Abai Gunakan APD atau Kurang Pengawasan?
17/07/2025
Prestasi Atlet Mempawah Tak Seiring Dukungan, Berjuang Tanpa Dana, Berlaga Tanpa Apresiasi
05/07/2025
Tuntutan Memuncak…! Dipanggil Mangkir, PT KAL Dinilai Abaikan Hak Karyawan dan Wibawa Pemerintah
24/07/2025

Berita Menarik Lainnya

Rindu Pasir di Ujung Pulau Tayan yang Tak Lagi Pulang

27/07/2025

Nasib Jembatan Kapuas Tayan, Kemegahan yang Kini Terabaikan, Malam Tanpa Cahaya di Atas “Triliunan Rupiah”

25/07/2025

Lagi, Anak Kandung Buang Ibu ke Panti Jompo

23/07/2025

Mengenang Empat Puluh Hari Kepergianmu

18/07/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang