Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Nasional > Krisis Akhlak para Pejabat Indonesia, Sebuah Potret Buram Kepemimpinan
NasionalOpini

Krisis Akhlak para Pejabat Indonesia, Sebuah Potret Buram Kepemimpinan

Last updated: 26/02/2025 12:10
26/02/2025
Nasional Opini
Share

Oleh : Benz Jono Hartono [ Praktisi Media Massa ]

*Pembukaan*

INDONESIA sebagai negara demokrasi yang kaya akan budaya dan nilai-nilai luhur, seharusnya memiliki pemimpin yang berakhlak baik dan menjadi teladan bagi masyarakat. Namun, realitas yang terjadi justru menunjukkan sebaliknya.

Berbagai kasus korupsi, penyalahgunaan wewenang, hingga perilaku tidak etis dari para pejabat negara semakin sering mencuat ke publik. Hal ini menandakan adanya krisis akhlak dalam kepemimpinan yang perlu segera diatasi.

*Manifestasi Krisis Akhlak Pejabat*

Krisis akhlak pejabat terlihat dalam berbagai bentuk, di antaranya:

*1.Korupsi yang Merajalela*

Korupsi menjadi masalah kronis di Indonesia. Dari tingkat pusat hingga daerah, banyak pejabat yang terlibat dalam kasus suap, penggelapan dana, dan penyalahgunaan anggaran. Ironisnya, tak sedikit dari mereka yang seharusnya menjadi penegak hukum justru ikut terlibat. Ini mencerminkan lemahnya integritas dan moralitas pejabat dalam menjalankan amanah rakyat.

*2. Penyalahgunaan*

*Kekuasaan*
Banyak pejabat yang menggunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, bukan untuk melayani rakyat. Misalnya, nepotisme dalam pengangkatan jabatan, perizinan proyek yang sarat kepentingan pribadi, hingga perlakuan hukum yang berbeda antara orang berkuasa dan rakyat biasa.

*3. Kurangnya Keteladanan dan Etika Publik*

Pejabat seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat dalam berperilaku baik. Namun, kenyataannya, banyak pejabat yang terlibat dalam skandal asusila, gaya hidup hedonis, hingga tindakan tidak terpuji seperti mengumpat di depan umum atau bersikap arogan terhadap rakyat.

*4. Minimnya Rasa Empati terhadap Rakyat*

Banyak kebijakan yang dibuat tanpa mempertimbangkan dampak terhadap masyarakat kecil. Ketika rakyat kesulitan ekonomi, pejabat malah sibuk menikmati fasilitas mewah, studi banding ke luar negeri, atau menaikkan gaji sendiri tanpa melihat kondisi ekonomi negara.

*Akar Masalah Krisis Akhlak*

Beberapa faktor utama yang menyebabkan krisis akhlak para pejabat antara lain:

*a. Lemahnya Pendidikan Moral dan Etika:*

Banyak pejabat yang memiliki kecerdasan akademik tinggi, tetapi tidak dibarengi dengan moralitas yang kuat. Pendidikan di Indonesia masih lebih menekankan aspek kognitif daripada karakter.

*b. Lingkungan Politik yang Tidak Sehat:*

Budaya politik transaksional menyebabkan banyak pejabat lebih mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok daripada kepentingan rakyat.

*c. Kurangnya Pengawasan dan

Hukuman yang Tegas:*

Banyak kasus korupsi yang berakhir dengan hukuman ringan atau bahkan remisi, sehingga tidak memberikan efek jera.

*d. Budaya Materialisme dan

Hedonisme:*

Masyarakat cenderung mengukur kesuksesan dari kekayaan dan jabatan, bukan dari integritas dan kontribusi terhadap rakyat.

*Solusi untuk Mengatasi Krisis Akhlak Pejabat*

Untuk mengatasi krisis ini, diperlukan langkah-langkah konkret seperti:

*1. Pendidikan Karakter Sejak Dini*

Etika dan moral harus menjadi bagian utama dalam sistem pendidikan, terutama bagi calon pemimpin dan pejabat negara.

*2. Penegakan Hukum yang Tegas dan Tanpa Pandang Bulu*

Pemberian sanksi yang berat bagi pejabat yang melakukan pelanggaran, termasuk hukuman seumur hidup bagi koruptor besar.

*3. Reformasi Sistem Politik*

Menghilangkan budaya politik uang dan memperketat seleksi calon pemimpin berdasarkan rekam jejak moral dan integritas.

*4. Meningkatkan Peran Masyarakat dalam Pengawasan*

Masyarakat harus lebih aktif dalam mengawasi dan melaporkan penyimpangan yang dilakukan oleh pejabat.

*Penutup*

Krisis akhlak pejabat di Indonesia merupakan masalah serius yang berdampak langsung pada kehidupan rakyat dan masa depan bangsa. Jika tidak segera diatasi, hal ini bisa semakin merusak tatanan pemerintahan dan kepercayaan masyarakat terhadap negara.

Oleh karena itu, diperlukan kesadaran bersama, baik dari pejabat, masyarakat, maupun lembaga hukum untuk menegakkan nilai-nilai moral dan integritas dalam kepemimpinan.

Indonesia membutuhkan pemimpin yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia, agar negara ini benar-benar dapat membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.

*Penulis Praktisi Media Masa di Jakarta*

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:AkhlakIndonesiaPejabat
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

Selebgram Oca Fahira Meninggal Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Sungai Pinyuh

30/09/2025
Setahun Menghilang, Seorang Pria di Tayan, Ditemukan Tinggal Tengkorak
24/09/2025
Sore Mencekam di Sungai Pinyuh, Si Jago Merah Lahap Empat Rumah Warga di Jalan Karya Usaha
24/09/2025
Laskar Cinta Jokowi Minta Menkeu Purbaya Dipecat
16/10/2025
Pengedar Sabu di Balai Karangan Diciduk, 10 Paket Siap Edar Disita
12/10/2025

Berita Menarik Lainnya

Bulutangkis Kita Tersenyum Lagi Lewat Jonatan Christie

38 menit lalu

Drama Antagonis Dalam Kabinet Ekonomi Indonesia

18/10/2025

Utang dan Kecepatan Cahaya Bernama Whoosh

18/10/2025

Memahami Cara Kerja Inteligen Indonesia

19/10/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang