Dinkes Sanggau Gelar Sosialisasi dan Uji Coba Alat Antropometri


FOTO : para kader tenaga kesehatan sedang menggunakan alat antropometri (Ist)

SANGGAU – radarkalbar.com

DINAS Kesehatan Kabupaten Sanggau kembali menggelar sosialisasi dan uji coba alat antropometri, pada Selasa (22/8/2023), berlangsung di aula Dinas Kesehatan Sanggau.

Alat tersebut terhubung dengan aplikasi pelaporan gizi baik Si Poya Tone maupun Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).

“Alat ini memang salah satu kebutuhan. Ketika kita zoom meeting dengan Menko Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (PMK) disebutkan bahwa seluruh Posyandu se-Indonesia akan mendapatkan alat antropometri. Di Kabupaten Sanggau ada 668 Posyandu yang akan kita penuhi sampai tahun 2024,” ungkap Sekretaris Dinkes Sanggau, Najori kepada awak media usai kegiatan tersebut.

Sebelumnya kata Najori, Dinkes Sanggau sudah memiliki 141 antropometri melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2022.

Alat-alat tersebut telah didistribusikan ke Puskesmas dan Posyandu tertentu.

“Artinya Puskesmas dan Posyandu yang lebih aktif dan pelayanannya lebih banyak. Dengan kita laporkan kekurangan alat itu untuk kebutuhan seluruh Posyandu di Kabupaten Sanggau, mudah-mudahan tahun 2024 sudah terpenuhi semuanya,” harap Najori.

Dinkes Sanggau sengaja menggelar sosialisasi dan uji coba alat antropometri kepada 70 petugas gizi dari 19 Puskesmas se-Kabupaten Sanggau, agar dapat mentransfer ilmu yang didapat kepada kader-kader Posyandu lain.

“Karena perhitungan stunting adalah bagaimana menggunakan alat secara standar. Selama ini sebelum memiliki alat itu, kita masih menggunakan timbangan biasa, atau menggunakan meteran biasa untuk mengukur. Harapannya dengan adanya alat antropometri ini, seluruh Balita di Sanggau dapat diukur dengan alat yang standar. Harapan kita alat itu dapat dipelihara dengan baik,” ungkapnya.

Sementara, Direktur PT. Disentra Cahaya Wiguna yang merupakan distributor PT. SSU Muara Sakti Utama, Fitri mengaku akan mendatangkan 400 alat antropometri. Untuk tahap awal didatangkan 200 unit. Sisanya didatangkan lagi dalam dua pekan ke depan.

“Harga kami ikut konsolidasi Kemenkes e-catalog dengan harga sekitar Rp.7,9 juta per paket antropometri. Satu paket antropometri terdiri dari lima alat yaitu timbangan bayi, timbangan digital bluetooth dewasa, infantometer, ruller atau pengukur lila dan lingkar kepala, dan stadiometer,” ungkapnya (SrY/r**)


Like it? Share with your friends!