Wabup Sekadau Hadiri Deklarikasi 3 Pilar STBM di Landau Kumpai Nanga Mahap


FOTO : Wakil Bupati Sekadau, Subandrio berpoto bersama usai menyaksikan deklarasi 3 pilar STBM di Desa Landau Kumpai (doni)

Doni – radarkalbar.com

SEKADAU – Pemerintah Desa Landau Kumpai, Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Kalbar mendeklarasikan 3 pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), pada Rabu, (20/9/2023).

Kegiatan STBM ini berangsung pada Kantor Desa Landau Kumpai. Wilayah ini berada pada urutan kelima melaksanakan open defication free (ODF) dari 13 desa di Kecamatan Nanga Mahap.

Pada desa ini, 3 pilar yang sudah terlaksanaka yakni stop BABS (buang air besar sembarangan), CTPS (cuci tangan pakai sabun) dan PAMM-RT (pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga).

Hadir saat itu, Wakil Bupati Sekadau Subandrio, Kadis Kesehatan, PP dan KB Henri Alpius, Camat Nanga Mahap Salihin, Kepala Puskesmas Nanga Mahap, Ketua BPD se Kecamatan Nanga Mahap, Ketua TP. PKK Landau Kumpai, pimpinan PT. WSP, PT. Arvena, PT. MBJ dan PT LBP, Bhabinkamtibmas, Danramil Nanga Mahap.

Ketua tim percepatan ODF, Fransiska Indah Mutiara mengungkapkan melakukan jambanisasi ini sudah mulai sejak akhir Mei tahun 2023.

“Terlaksananya ODF ini berkat kerjasama seluruh unsur, baik pemerintah maupun masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya kata Indah, sebanyak 247 KK sudah memiliki WC. Dan sekarang ini sebanyak 94 KK mendapatkan batuan WC.

“Satu kepala keluarga diberikan 1 buah closed, 1 batang pipa, 4 sak semen, dan 4 keping seng,” timpalnya.

Menurut Indah, anggaran bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2023. Persiapan selama 3 bulan, dimana banyak kendala yang dihadapi.

“Ini tidak mengurangi semangat kami untuk melakukan ODF,” sebutnya.

Desa Landau Kumpai berjumlah 341 KK, adanya jamban sehat dan 3 Pilar STBM guna mewujudkan desa yang lebih sehat

Kepala Desa Landau Kumpai, Jasmanto mengungkapkan pada tahun 2020 sebanyak 30 unit WC diberikan kepada warga, sedangkan tahun 2023 ada 94 unit.

“Terima kasih kepada Forkopimcam Nanga Mahap, karena membantu kami melaksanakan ODF,” ucapnya.

Ia meminta Pemkab Sekadau mendengar aspirasi mereka terkait jalan dari Nanga Koman ke Landau Kumpai agar bisa digusur. Lantas, jembatan yang rusak juga perlu di perhatikan.

“Semoga mendapat respon yang positif,” harapnya.

Bantuan perusahaan

Pelaksana tugas (Plt) Camat Nanga Mahap, Salihin, S. Sos mengatakan ada 6 yang menjadi prioritas, termasuk Desa Landau Kumpai yang berada dekat Sungai Sekadau, karena terdapat masih tersebar jamban.

“Berdasarkan hasil verifikasi oleh tim ODF, tercatat 341 KK pada 4 dusun. Dan hampir 48 persen sudah ODF,” ungkapnya

Pihaknya kata Shalihin, terus melaksanakan monitoring dan mendorong desa. Khususnya desa yg belum melakukan deklarasi ODF.

Ia memaparkan perusahaan yang telah membantu PMT dan sanitasi sebesar Rp 37.620.000 dari PT. WSP,
Rp. 10.320.000 PT. Arvena serta MBJ dan LBP soal PMT dengan memberikan paket secara langsung.

Verifikasi Anggaran Tertunda

Kepala Dinas Kesehatan, PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henri Alpius mengatakan untuk mencapai 5 pilar STBM, maka Pemdes Landau Kumpai perlu melakukan pengolahan sampah rumah tangga dan pengelolaan limbah cair

“Akses sanitasi Kecamatan Nanga Mahap sebesar 83 persen, sehingga pada peringkat ke – 4 dari 7 kecamatan di Kabupaten Sekadau,” ujarnya.

Menurut Henri, jika desa tidak melakukan ODF maka pemerintah menunda verifikasi anggaran desa.

” Ini untuk mendukung percepatan ODF, itu menurut Plt Camat. Nah, hari ini juga ada pelayanan kesehatan gratis dan sunat, paket ibu hamil, karena tidak ingin ada kematian yang tidak aman, penyerahan piagam, paket timbangan untuk posyandu”, paparnya.

Menurut Henri, atas nama pribadi dan Dinas Kesehatan mengucapkan selamat juga apresiasi kepada pemerintah desa juga seluruh masyarakat Landau Kumpai, pemerintah kecamatan Nanga Mahap, Puskesmas Nanga Mahap yang telah berhasil mewujudkan desa Landau Kumpai menjadi wilayah yang ODF

“Lingkungan ini adalah suatu hal yang sangat penting untuk kita menciptakan masyarakat anak-anak kita sehat. Karena hampir 40 persen penyakit disebabkan faktor lingkungan, bukan berarti kita berlomba-lomba untuk mencapai ODF. Ini untuk melaksanakan hiburan tetapi kita ingin menciptakan masyarakat, lingkungan , terutama anak-anak kita agar menjadi anak yang sehat,” tuturnya.

Bukan suatu yang mudah melaksanakan ODF, untuk mengubah perilaku-perilaku masyarakat untuk tidak membuang air besar sembarangan tempat itu sangat sulit

“Untuk Kabupaten Sekadau kita sudah canangkan dari tahun 2013. Nah, sampai hari ini di Kabupaten Sekadau, ini merupakan desa ke – 41 dari 94 desa,” jelansnya.

Ini suatu yang sangat positif karena desa Landau Kumpai boleh melaksanakan ODF. Sekaligus meresmikan desa sebagai 3 Pilar STBM. Karena STBM ini serta lingkungan sangat signifikan terkait dengan penyakit-penyakit akibat lingkungan.

“Ini sudah terbukti, hampir 2 bulan kita berhadapan dengan kemarau panjang. Puskesmas kewalahan terkait penyakit-penyakit akibat lingkungan, diare, muntah berak,” bebernya.

Berikan apresiasi

Wakil Bupati Sekadau, Subandrio, S.H, M.H mengungkapkan merupakan sejarah bagi dirinya yang baru pertama kali datang ke Desa Landau Kumpai.

“Bukan hanya masyarakat yang menyambut dengan riang gembira, tapi alam sekitar juga,” ucapnya.

Subandrio menambahkan atas nama pribadi dan Pemkab Sekadau mengucapkan selamat kepada Pemerintah Desa Landau Kumpai dan Pemerintah Kecamatan Nanga Mahap karena telah berhasil pada tahun 2023 ini, menjadi satu desa yang ODF.

“Pada tahun 2021 Kecamatan Nanga Mahap paling buntut. Tetapi pada hari ini melompat ke peringkat 4 dari 7 kecamatan di Kabupaten Sekadau. Ini ada kebersamaan, kekompakan dari unsur kecamatan, kabupaten maupun pihak perusahaan,”ungkapnya.

Ia berharap desa-desa lainnya bisa menyusul, terutama 8 desa yang belum melakukan ODF.

“Kita sepakat perlu inventarisir bagi desa yang belum ODF. Sehingga pada tahun 2024, ada 1 kecamatan kita targetkan 3 desa. Jadi totalnya ada 21 desa per tahun,”cetusnya.


Like it? Share with your friends!